2. I Hate You, Vika!

7 2 0
                                    

Dari luar mungkin Keyra terlihat angkuh, tapi dari dalam hatinya rapuh atas perlakuan Alex. Sebisa mungkin Keyra berusaha terlihat angkuh agar orang tak menganggapnya lemah. Ia tidak ingin mendengar anak-anak Cakrawala mencibirnya hanya karena senjata makan tuan saat hendak mengerai Vika.

Keyra turun dari rooftop dan segera pergi menuju kelasnya. Meski malas rasanya berada di kelas harus berhadapan dengan Alex yang sudah pasti menunjukkan sikap tidak ramah kepadanya. Bagaimana lagi, itu sudah jadi nasibnya. Kini ia terpaksa harus lagi dan lagi berjuang menghadapi sikap dingin dari Alex. Sudah pasti sikapnya kali ini lebih dingin dari sebelum-sebelumnya.

Tak sengaja Keyra yang baru turun dari tangga rooftop berpapasan dengan Vika yang baru saja selesai mengganti seragamnya dengan seragam baru pemberian Alex.
Keyra memperhatikan Vika dengan detail, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. Ia heran, dari mana Vika mendapatkan seragam baru. Bukankah terakhir kali ia lihat Vika dengan seragam yang berlumur lumpur kotor akibat ulahnya.

Keyra menatapnya kesal, sedangkan Vika hanya menunduk dan merasa segan. Vika mencoba menghindari tatapan Keyra dan berjalan menuju kelasnya yang memang juga kelas Keyra. Namun, langkah Vika dihadang oleh Keyra. Firasat Vika sudah pasti mengatakan bahwa Keyra benar-benar tak akan melepaskannya kali ini.

"Dari mana lo dapet seragam baru?" tanya Keyra mengetahui bahwa seragam Vika adalah seragam baru. Hal itu terlihat jelas dari bekas lipatan baju yang masih terlihat kaku.

Vika menelan ludah dan menggigit bibir bagian dalamnya. Dengan ia mengatakan bahwa seragam itu adalah pemberian Alex, sudah pasti Keyra semakin murka padanya. Vika enggan mengatakan sepatah kata dari mulutnya.
Sedangkan siswa lain yang ada di sekitar hanya memperhatikan mereka berdua yang terlihat begitu tegang. Mereka mulai berbisik satu sama lain dan mulai berpikiran bahwa akan ada perang kedua di hari itu.

Tiba-tiba Dara, Disa dan Lala datang entah dari arah mana. Sontak semakin membuat Vika takut. Mereka akan benar-benar menghabisi Vika kali ini.

"Alex yang kasih, Key." Gamblang Dara dengan tatapan menghunus ke arah Vika.

Sial! tamat riwayat Vika kali ini. Ia tak dapat mengelak sama sekali.

Keyra murka, hatinya semakin panas dan sorotan matanya semakin menampakkan api kebencian pada Vika.

"Gue beci sama lo, Vik! lepasin seragam itu sekarang juga." Keyra menarik-narik seragam Vika san berusaha mengoyak-ngoyaknya dengan kasar. Tapi Vika pun tak tinggal diam, ia mencoba melawan setiap gerakan Keyra yang berusaha mengoyakkan seragam baru pemberian Alex.

"Keyra, sakit, Key! jangan kayak gini!" Vika memohon sambil melawan gerakan kasar tangan Keyra.

Ditambah lagi Dara dan Disa juga ikut membantu Keyra untuk mengoyakkan seragamnya. Sedangkan Lala hanya melongo menyaksikan keributan di hadapannya sambil memegangi satu cup jus jeruk miliknya. Vika berhasil tersungkur ke lantai karena di dorong Keyra. Mata Keyra tepat tertuju pada cup jus jeruk di tangan Lala. Segera Keyra merebut cup berisi jus jeruk di tangan Lala dan hendak menyiramnya pada Vika.

Vika memejamkan matanya segera, saat ia tahu bahwa Keyra akan menyiramnya dengan jus jeruk.

Alih-alih basah, Vika justru heran karena bajunya terasa kering. Vika masih memejamkan matanya. Berbagai dugaan muncul di kepala Vika,

"Apakah Keyra hanya menggertaknya saja dengan berpura-pura mencoba menyiramkan jus jeruk padanya?"

"Atau apakah mungkin Keyra sadar lalu bertaubat untuk merundungnya hingga ia tidak jadi menyiramnya dengan jus jeruk?

Namun, hal itu tidak mungkin secepat ini. Vika pun dapat mendengar cipratan jus yang terjatuh ke lantai. Vika menduga lagi,

"Atau mungkin Keyra menyiramkannya ke arah lain?"

Dunia MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang