3.

5 0 0
                                    

Asha merebahkan badannya setelah penat dengan keseharian dan segala aktivitasnya hari ini yang cukup menguras tenaga, tentu saja karna ia harus menyelesaikan tugas-tugas yang mulai mendekati deadline.

Asha mengambil ponsel di dekatnya, melihat-lihat beranda instagram yang di penuhi foto-foto liburan di pantai. Asha mencoba memposting satu foto yang menampakan dirinya sedang tersenyum sambil memegang pasir. 'I Need vitamin sea' tulisnya lagi lalu memposting foto nya.

Asha memutuskan untuk ber chit chat ria dengan para temannya yang lain di grup chat, namun sayangnya mereka tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing Aldi dan Dio yang sibuk dengan segala tugas kuliahnya, Riki yang sibuk menjaga dan melayani nenek nya yang sakit, dan Reno yang tengah berkencan dengan pacar barunya.

“ lah tumben pada sibuk semua, yaudah lah mending nonton drakor ”. Asha meletakan ponselnya lalu membuka laptopnya yang kebetulan berada di sampingnya.

‘ tiing ’ ponselnya tak lama berbunyi.

“ siapa nih tumben banget ngachat gue ”. Asha bertanya pada dirinya sendiri, ringtonenya terdengar beda karna ia memberi ringtone khusus untuk grup chat teman-temannya itu.

Rey :
« Sha besok free ga? Ke pantai yuk? »

Asha kaget dengan pesan yang Rey kirim, kenapa pas sekali dengan keinginannya.

Asha :
« free banget, yuu yuu aku butuh vitamin sea nih biar ga strees »

Rey :
« oke, besok jam 7 aku jemput »

Asha :
« eh bentar sama siapa aja? »

Rey :
« kita berdua, kamu ajak aja temen kamu yang lain »

Asha :
« mereka sibuk, tapi aku coba ajak deh »

Asha mengajak teman-temannya untuk ikut pergi ke pantai dengannya namun nihil tak satupun dari mereka yang bisa ikut. Asha menimbang kalau dirinya melewati kesempatan ini, kemungkinan ia akan menyesal karna ia yakin beberapa minggu kedepan ia akan segera sibuk dengan segala ujian, belum lagi dengan janjinya yang akan turut membantu usaha bakery mamanya. Jika ia memilih untuk ikut berarti ia akan menghabiskan waktu di pantai hanya berdua dengan Rey, apakah ini akan menjadi masalah? Tanyanya dalam hati.

Rey :
« gimana jadi ga? »

Asha :
« mereka pada ga bisa »

Rey :
« kalau kamu jadi ikut ga? »

Asha kembali berfikir. Sebenarnya Asha tipikal orang yang bodo amat bahkan tidak peka sama sekali meskipun banyak para lelaki yang mulai pdkt dengannya. Mungkin karna ia memang lebih suka bergaul dengan para lelaki membuat Asha berpikir biasa saja, meski perhatian yang ia terima tidak cocok di sebut biasa saja.

Asha :
« jadi, jadi kita berdua aja nih? »

Rey :
« kenapa? Ada yang marah kalau berdua? »

Asha :
« ga ada sih, cuman emang gapapa kita berdua doang nanti aku tiba-tiba di labrak lagi »

Rey :
« haha emang jaman yaa labrak-labrakan tenang aja gue single tapi happy 😃 santuy »

Asha :
« baguslah »
« eh maksudnya bagus berarti ga bakal ada yang labrak aku »
« ko geli yaa ngomong aku »

Rey :
« haha emang kamu pernah di labrak? »
« mau lo gue juga ga masalah sih Sha senyamannya kamu aja. Tapi aku ga bisa kalau lo gue »

Asha :
« aku udah beberapa kali kena labrak, karna emang aku lebih nyaman berteman sama cowok-cowok sih, eh tiba-tiba pacarnya marah bilang aku sok kegatelan sama mereka, padahal aku tuh gak pernah mengganggap mereka spesial, dan kalaupun mungkin mereka ada rasa sama aku sih, bodo amat yang jelas aku emang nganggap mereka just a friend ga lebih »
« yaah ga enak lhaa aku sendiri yang gue lo »

Rey :
« emang sekian banyak kamu berteman sama cowok-cowok ga ada yang buat kamu jatuh cinta? »
« yaudah aku kamu aja lebih enak di denger »

Asha :
« ada sih but just one »

Rey :
« siapa, sampai sekarang masih? »

Asha :
« kepo »

Rey :
« yaudah deh..»
« sampai jumpa besok, jangan telat »

Asha :
« siap, bos »

Rey :
« have a nice dream Asha »

Asha melempar ponselnya sembarang, tubuhnya merasakan geli dalam sekejap, setelah sekian lama Asha baru mendapatkan kembali pesan manis dari seorang cowok. Asha menepis segala pikiran-pikirannya kita cuman teman, teman biasa ga lebih. Begitulah pikirannya sekarang tak mau di pedulikan dan tak mau di ambil pusing. Mari kembali menjadi Asha yang dingin batinnya bersuara, tentu saja ia tak ingin hatinya hancur kembali dan lebih tepatnya Asha belum mau membuka hatinya kembali pada siapapun yang mendekat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku harap kalian suka yaa man temans o(〃^▽^〃)o

Kalau kalian suka harap vote yaa agar aku bisa semangat melanjutkan ceritanya ヾ(^-^)ノ

Maaf banget kalau banyak kesalahan kata, tanda baca atau apapun tentang kepenulisan hihi
Aku open kritik dan saran yaa guys

Jangan lupa klik bintang 🌟 ˚̩̥̩̥( ͡ᵔ ͜ʖ ͡ᵔ )*̩̩͙✩

Terima kasih 😘💕


AshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang