4.

4 0 0
                                    

Asha buru-buru menghabiskan sarapannya karna sebentar lagi ia yakin Rey akan segera sampai. Setelah berpamitan dengan mamanya Asha buru-buru keluar rumah agar ketika Rey sampai ia bisa langsung pergi. Asha tipikal orang yang on time dia tidak mau telat atau bahkan membuat orang lain menunggu, ia lebih suka menunggu daripada ditunggu.

Tak lama suara deru motor Rey terdengar diluar pagar rumah Asha.

“ Asha ”. Panggil Rey sambil mematikan motornya.

“ iya bentar Rey aku pake sepatu dulu ”. Setelah memakai kedua sepatunya Asha membuka gerbang dan mendapati Rey yang sudah membuka helm.

“ ngapain buka helm ”. Tanya Asha heran.

“ ya aku mau pamit sama mama kamu dulu lah ”. Jawab Rey enteng.

“ ga usah tadi aku udah izin, langsung pergi aja ”. Asha mengambil helm yang memang telah Rey persiapkan di jok belakang.

“ klipnya di pasang Sha biar lebih aman ”. Titah Rey sambil mengaitkan helm Asha.

Rey menghidupkan mesin motornya yang perlahan mulai melaju berbaur dengan kemacetan kota jakarta. Sedangkan Asha mulai curiga dengan segala perhatian Rey, akankah Rey mempunyai rasa terhadapnya atau ia hanya terlampau GeEr saja. Entahlah akan Asha pastikan nanti setelah ia sampai pantai yang ia idam-idamkan.

“ Sha mau ke mini market dulu ga beli makanan? ”. Tanya Rey di balik helm yang samar-samar terdengar Asha karna kebisingan di jalan raya itu.

“ apa? aku dengernya kurang jelas ”. Jawab Asha setengah teriak.

Rey diam tak bertanya kembali namun segera menghentikan motornya di depan mini market.

“ kita beli makanan dulu, aku ga bawa apa-apa”. Rey melepas helm yang ia pakai dan menyugarkan rambutnya yang terasa berantakan.

Tanpa sadar Asha terpesona saat Rey menyugarkan rambutnya yang berantakan, bahkan  ia melamun dengan mata tak berkedip dan menatap Rey seksama.

“ Sha ”. Rey mengibaskan tangannya di depan wajah Asha yang membuatnya sedikit tersentak karena kaget.

“ malah ngelamun, mau ikut ga? ”. Tanya Rey lagi.

“ eh iya, iya bentar aku lepas helm dulu ”. Asha segera membuka helm dan bergegas mengekori Rey dari belakang.

Asha memilih susu full cream, teh botol, coklat dan beberapa snack untuk ia bawa ke pantai. Di sisi lain Rey hanya mengambil dua botol kopi, 2? Dua botol air mineral ukuran sedang, dan 2 mie cup.

Setelah selesai dengan beberapa makanan ditangannya Rey mengambil alih keranjang belanja yang di bawa Asha. Mengambil dompet dan membayar semua belanjaan mereka.

"Lho ko, punya ku kamu bayar semua sih". Tanya Asha mendapati Rey membayar semua belanjaannya.

" Kan aku yang ngajak belanja, jadi aku yang bayar". Rey segera mengambil barang belanjaannya dan bergegas keluar minimarket yang disusul Asha.

"Tau gitu aku ngambilnya banyak". Asha berniat bercanda tapi Rey menanggapi dengan serius.

" Yaudah ambil aja lagi nanti aku bayar". Jawab Rey berniat kembali ke minimarket.

"Haha engga, engga becanda yo udah siang nanti keburu panas lagi di pantainya". Asha tersenyum dan memakai kembali helm yang sempat is lepas tadi. Rey ikut tersenyum di dalam hatinya bahkan berbunga-bunga.

Rey kembali menghidupkan motornya dan kembali melaju bersama deretan kendaraan lainnya. Mereka sesekali mengobrol dan bercanda ria meski harus sedikit berteriak karna kebisingan jalanan saat itu.

Asha merasa nyaman sungguh ia tidak bohong, tapi di sisi lain ia merasa khawatir kejadian yang lama terulang kembali, ia harus segera mencegah agar kenyamanan ini tak ber-ulah, menginginkan yang lebih menumbuhkan perasaan. Rasanya sikap cueknya pergi entah kemana bahkan ketidak pekaan nya pun ikut menjauh.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku harap kalian suka yaa man temans o(〃^▽^〃)o

Kalau kalian suka harap vote yaa agar aku bisa semangat melanjutkan ceritanya ヾ(^-^)ノ

Maaf banget kalau banyak kesalahan kata, tanda baca atau apapun tentang kepenulisan hihi
Aku open kritik dan saran yaa guys

Jangan lupa klik bintang 🌟 ˚̩̥̩̥( ͡ᵔ ͜ʖ ͡ᵔ )*̩̩͙✩

Terima kasih 😘💕




AshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang