07🦋

2.2K 431 49
                                    

Saat itu Jennie merasakan sesak nafas yang luar biasa akibat perlakuan bejat dari seorang pria yang ia tidak kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu Jennie merasakan sesak nafas yang luar biasa akibat perlakuan bejat dari seorang pria yang ia tidak kenal. Sungguh, Jennie tidak pernah terpikirkan akan menjadi korban pelecehan seperti ini. Maka dengan sisa tenaganya, ia berusaha melawan pria itu

"A-apa yang kau lakukan?!" Pria itu terlihat sedikit terkejut. Tetapi detik berikutnya pria itu justru tertawa sambil membelai pipi tembem Jennie

"Oh, kau sudah bangun sayang? Sepertinya obat bius yang aku suntikkan ke lenganmu tidak bertahan lama ya." Jennie memalingkan wajahnya, merasa jijik saat tangan pria itu mengelus pipinya

Tapi karena kelakuannya itu, Jennie justru mendapatkan tamparan di pipi kirinya yang berhasil membuat Jennie meneteskan air matanya. Pipi kirinya terasa perih dan panas

"Berani sekali gadis manis ini." Dengan cepat Jennie memalingkan wajahnya saat pria itu ingin menciumnya

"Pergi!" Jennie mendorong tubuh pria itu, berusaha menjatuhkan tubuh pria yang sudah berani melecehkan tubuhnya

"Sialan!" Pria itu meraih ikat pinggangnya dan mengingkat kedua tangan Jennie tepat di atas kepala gadis itu

"Lepaskan aku!" Sekuat mungkin Jennie memberontak sambil berteriak yang diiringi dengan suara tangisannya

"Tolong! Siapapun disana tolong aku!" Tangisan Jennie semakin menjadi-jadi saat tangan pria itu dengan kurang ajarnya menyingkirkan satu helai kain yang tersisa menutupi hal yang selama ini benar-benar ia jaga

Seolah tidak mendengarkan pekikan Jennie, pria itu justru mendekatkan wajahnya ke wajah Jennie yang membuat gadis bermata kucing itu memasang tampang jijik sekaligus takut

"Kumohon lepaskan aku..... Aku tidak memiliki salah denganmu, bahkan a-aku tidak mengenalmu." Jennie memohon kepada pria itu, berusaha membuat pria itu melepaskannya dan memberhentikan aksi kejinya

"Tenang, sayang. Nanti kau pasti akan merasakan nikmat." Ujar Pria itu sambil mengarahkan penisnya ke lubang vagina Jennie

Jennie berteriak histeris saat merasakan ujung kemaluan pria yang berada di atasnya menyentuh lubang vaginanya. Saat mulutnya tak henti-henti meneriakkan kata tolong, matanya tak sengaja melihat sebuah guci yang berada di atas nakas. Dengan susah payah akhirnya Jennie dapat menggapai guci itu dengan kondisi tangan yang masih terikat. Tangan Jennie terangkat dan mengayunkan guci itu ke kepala pria yang berada di atasnya

Dalam hitungan detik guci yang semula berbentuk cantik itu kini sudah hancur dan berjatuhan. Disusul dengan darah yang menetes dari kepala pria itu akibat ulah Jennie

"Kau-" belum sempat pria itu melanjutkan ucapannya, tubuhnya langsung limbung ke samping dan jatuh menghantam lantai. Tubuh pria itu terjatuh di atas tumpukan pecahan guci

"Tuhan, tolong aku." Jennie menghapus air matanya yang tidak berhenti keluar "kau kuat, Jen." Jennie langsung berdiri dan memakai CD nya

Dengan mengandalkan satu kakinya yang tidak sakit akibat ikatan yang pria itu lakukan kepada kakinya, Jennie berjalan tergopoh-gopoh menuju lemari pakaiannya. Gadis itu mengambil baju asal-asalan dan langsung memakainya. Tubuh Jennie menegang saat mendengarkan sebuah suara erangan disusul dengan suara langkah kaki seseorang

Incident | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang