Hari berganti hari minggu berganti minggu bulan berganti bulan. Tak terasa sudah hampir satu tahun ku bekerja di perusahaan ini, hampir datu tahun juga hubungan ku dengan boss ku.
Tahun ini ku berniat mengikuti seleksi untuk kuliah di perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan 3 bulan lagi, ku belum memberi tahu niat ku ke Pak Maman karena aku masih merasa berat membicarakan nya.
"Fi kamu di panggil Pak Maman tuh." Ucap Kak Sarah yang mebuyarkan lamunanku
"Ehhh iya Kakak bentar lagi aku kesana." Jawabku lalu menyimpan terlebih dahulu draf pekerjaan ku lalu pergi ke ruang Pak Maman
Tok... Tok.. Tok...
"Masuk" Ucap Pak Maman dari dalam. Aku pun masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Eh kamu Fi, ayo duduk."
"Iya Pak makasih, ada apa Pak panggil saya ?"
"Saya kangen."
"Gombal dehhh, serius dong pak ini lagi di tempat kerja loh."
"Gakpapalah orang gak ada siapa siapa disini."
Pak Maman bangkita dari kursinya dan menghampiriku
'Muach...' Dia mendaratkan bibirnya di bibirku, lalu melumat bibirku. Akhirnya kami saling berpagutan selama beberapa saat
"Udah ah Pak, nanti ada yang liat." Ucapku setelah menarik wajahku menjauh
"Iya iya oke."
"Jadi sebenarnya ada apa Pak panggil saya?." Tanyaku padanya
"Ada hal penting yang mau saya bicarakan." Jawab Pak Maman
"Soal? Pekerjaan? Atau saya mau dipecat?." Tanyaku bertubi tubi
"Mungkin bisa masuk soal pekerjaan, tapi lebih ke soal hubungan kita." Jawabnya lagi
"Bapak mau nyudahin hubungan kita? Atau hubungan kita udah di ketahui keluarga Bapak?." Tanyaku memastika apa yang akan dia bicarakan
"Bukan itu.. Sebenarnya ini udah lama mau saya omongin sama kamu, tapi terasa berat. Saya naik jabatan dan minggu depan dipindah tugaskan ke kantor pusat di luar kota." Jawabnya dengan suara yang terasa berat
"O...ohh begitu Pak. Wah Selamat ya Pak." Ucapku lalu menjabat tangannya dengan muka tersenyum secara terpaksa
"Kamu gak marah sama saya?"
"Ngapain marah? Toh nanti juga kita masih bisa kontekan? Kalau gitu saya kembali ke tempat saya dulu ada yang belum beres."
Aku pun keluar dari ruangan tersebut, bukan menuju mejaku melainkan ke wc kantor. Disana ku menumpahkan seluruh kesedihanku, bukan merasa marah tapi kecewa dan sedih yang begitu dalam aku rasa. Padahal, hubungan kita berdua hanya dalam dunia "tipu tipu". Miris sekali kan?
Ku usap air mataku lalu keluar dan bersikap seperti biasanya, dengan balutan senyum yang tentunya agak terpaksa.
"Udah Fi? Ada apa katanya? Eh tunggu kamu abis nangis? Kenapa kamu di pecat? Atau dimarahin?." Tanya Kak Sarah
"Eungh gakpapa kok Kak ini cuman kelilipan tadi hehe, kalau urusan tadi dah beres kok cuman ngomongin laporan doang." Jawabku berbohong tentunya, gak mungkin beritahu apa yang sebenarnya terjadi
"Oh gitu, yaudah yok pulang udah waktunya nih."
"Iya Kak duluan aja, Aku ada yang harus di selesaikan dulu."
"Okeyyy dahh.."
Aku pun duduk di mejaku dan segera menyelesaikan tugasku yang tadi tertunda. Setelah semuanya selesai ku cepat cepat pulang, tapi di parkiran...
"Fi tunggu." Panggil seseorang yang suaranya ku kenal
"Ada apa Pak? Saya mau pulang."
"Kamu kenapa gak ke ruangan saya dulu? Biasanya kamu nyamperin ke ruangan saya?."
"Maaf Pak saya lagi buru buru ada yang mau saya urus."
"Jangan bohong Fi, kamu marah kan sama saya?."
"Enggak kok Pak saya gak marah kok, emang ada urusan. Yaudah Pak saya duluan ya..."
Ku pergi meninggalkan Pak Maman yang masih berdiri melihat kepergianku.
Bandung, 23 Juli 2021
L🥀Update lagi, tapi gak ada bagian plus plusnya hehe
Jangan lupa Follow dan like+coment nya 👉🏻👌🏻💦
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boss
RomanceMenceritakan tentang seorang pemuda yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas yang mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan yang cukup besar. Ia mengagumi bossnya yang juga tetangganya, tapi boss nya hanya bersikap dingin dan bertingkah seperti...