6. Sweet

2.2K 60 2
                                    

Pagi hari ku terbangun dan masih dengan posisi yang sama seperti semalam, kepalaku yang berada di atas dada bidang Pak Maman yang sekarang masih tertidur. Tubuhku terasa lengket karena keringat dan sperma yang mengering dibadanku. Aku terus memperhatikan wajah Pak Maman yang dihiasi kumis yang menambah kesan dewasa di wajahnya.

Kami berdua masih telanjang bulat, jadi aku dapat melihat kontolnya yang semalam menggagahiku. Mengingat kejadian semalam masih ada rasa tidak percaya bahwa ini semua benar terjadi.

"Eunghh..." Gerakan badan Pak Maman menandakan bahwa dirinya sudah mulai sadar dari alam mimpi.

"Eh Fi udah bangun?"

"I..iya Pak."

"Jangan panggil Pak dong kalau kita lagi berdua."

"Terus panggil apa dong? Kakek?" Tanyaku sedikit bercanda

"Yehh pagi pagi malah ngajak bercanda"

"Ya terus apa dong udah enak panggil Pak, hehe"

"Yaudah terserah deh"

"Yaudah aku mandi dulu ya Pak"

'Muachh' Aku mencium bibirnya lalau berlari ke arah kamar mandi

"Hey mulai nakal ya..." Teriak Pak Maman dari kamar

Di kamar mandi ku meraba raba tubuh ku dan mengingat kejadian semalam. Aku menyelesaikan lamunan ku dan meneruskan mandiku.

Setelah merasa seluruh badanku sudah bersih, lalu aku mengeringkan tubuhku dan keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk. Aku pun berjalan masuk ke arah kamar tidur, namun saat ku buka pintu ternyata Pak Maman sudah gak ada dikasur.

"Loh Pak Maman kemana ya? Perasaan tadi di ruang tengah gak ada?" Gumamku pelan

Tiba tiba seseorang mendekap ku dari belakang...

"Huuhhhh... Kamu wangi banget" Terasa hembusan nafas orang tersebut, yang ternyata Pak Maman. Aku pun membalikan badan ku mengahadap kepadanya, ternyata dia masih telanjang bulat.

"Kirain bapak pergi kemana."

"Saya jadi horny cium wangi tubuh kamu di tambah liat kamu gini." Ucapnya lalu menciumku dan mendorong mundur tubuhku ke kasur.

"Mmphhh Pak aku udah mandi."

"Ntar bisa mandi lagi, sekarang layanan dulu aku ya sayang" Ia pun mencium kembali diriku

"Mmpphhh... Mphhhh" desah kami di sela ciuman tersebut, kami terus bercouman dan bertukar ludah sekitar 5 menit lebih.

"Ahh udah Pak." Ucapku langsung menghentikan ciuman tersebut.

"Yaudah sekarang kamu oral kontol saya." Ucapnya lalu naik ke tubuhku dan mendekatkan kontolnya kemulutku

"Aghhh terus sayang, hisap terus. Aghhh"

"Udah sayang langsung ke menu utama aja." Dia langsung turun dan mengambil pelumas yabg kita pakai semalam lalu mengangkat kedua kaki ku ke pundaknya.

Pak Maman pun melumasi lubang anusku dan kontolnya, ia lalu memasukkan kontolnya tanpa penetrasi.

"Aghh...Ayo Pak masukkin."

"Susah banget padahal udah di pake semalam" dengan sedikit kesusahan akhirnya kontolnya masuk ke dalam lubangku.

"Aghh...shhh, pelan pelan dulu Pak, aghhhh"

"Iya sayang eungghhh."

"Aghhh..." Desahku ketika kontol Pak Maman sudah masuk ke dalam lubangku

My Beloved BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang