***
Malam ini adalah malam minggu, seperti biasa Alvaro akan mengajak Azriella pergi jalan-jalan. Dan kini, Alvaro sedang duduk menunggu Azriella ditemani dengan Helena.
"Gimana kabarnya, Alvaro?" tanya Helena pada Alvaro yang baru saja meminum teh yang disajikan Helena.
"Baik banget, Bunda. Apalagi tiap hari bisa anter-jemput Ellsayang," celetuk Alvaro membuat Helena terkekeh geli.
Sedangkan, Azriella hanya mampu mendengkus kesal atas penuturan Alvaro. Entah kenapa Alvaro selalu saja membuat dirinya kesal dengan semua tingkah lakunya.
"Wah, Ellsayang udah siap?" tanya Alvaro yang terkesiap dengan penampilan Azriella.
"Bacot lu!" ketus Azriella menatap tajam Alvaro.
"Sama-sama, Ellsayang." Alvaro mencubit hidung Azriella gemas.
"Apaan sih lo, All!" sergah Azriella bertambah kesal.
"Udah-udah jangan berantem," lerai Helena yang pusing dengan kedua remaja yang bertengkar hanya karena hal sepele.
"Bunda, All pamit, ya? Izin pinjem Ellsayangnya dulu, ya, Bunda?" Alvaro menyalimi tangan Helena.
"Hati-hati ya, All. Jagain anak Bunda!" teriak Helena karena Alvaro dan Azriella sudah berada di luar rumah.
***
Motor yang Alvaro kendarai mulai membelah jalanan, menyusuri Ibukota. Alvaro sekilas melirik Azriella dari kaca spion. Senyuman tipis terukir jelas di bibir Alvaro.
"Ell, lo tau gak?" tanya Alvaro sedikit berteriak.
"Apa?" sahut Azriella.
"Lo itu bakalan bucin banget ke gua," ucap Alvaro tanpa rasa bimbang sekalipun.
"Ngarep lo!" sergah Azriella sengit.
Alvaro terkekeh di balik helmnya. Senang rasanya bisa menghabiskan waktu berdua bersama dengan Azriella. Memang untuk sekarang ini ia belum bisa menikmatinya. Tapi, Alvaro yakin akan ada saatnya Azriella yang berjuang untuk mendapatkannya.
"All, kita ini mau kemana, sih?! Kok dari tadi nggak sampe-sampe." Azriella tak tau mau dibawa kemana sebenarnya dirinya oleh Alvaro. Sudah satu jam perjalanan, tapi Alvaro tak berhenti-henti.
"Sabar, Ellsayang." Alvaro terus membelah jalanan entah kemana tujuannya.
Motor Alvaro terhenti di sebuah taman, taman yang sepi. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang saja.
"Tempat apaan, sih, ini. Lo gak mau macem-macem 'kan, All?!" tanya Azriella menunjuk geram ke arah Alvaro.
Alvaro mengangkat kedua tangannya ke atas. "Cantikku, gak boleh suudzon sama suami sendiri, gak baik."
"Ish, nyebelin banget sih loh!" caci Azriella bersedekap dada.
Alvaro menggandeng tangan Azriella, membawanya ke suatu tempat. "Kita mau kemana, sih, All?!" tanya Azriella namun tak digubris oleh Alvaro.
"Udah diem, bentar lagi juga lo tau." Alvaro terus berjalan menyusuri taman, melewati orang-orang yang berlalu lalang.
Hingga mereka tiba di sebuah tempat, tempat yang indah. Azriella terkagum-kagum dengan tempat itu, sangat indah. Pegangan Alvaro pun terlepas, membiarkan Azriella menikmati pemandangan.
"Gimana, bagus 'kan?" tanya Alvaro yang kini tengah duduk di atas rerumputan.
"Kok lu tau tempat sebagus ini, sih?" tanya Azriella penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLAMBAT
Fiction généraleAndai waktu bisa aku putar kembali, aku ingin kau tahu bahwa kau berhasil. Berhasil membuat hatiku luluh, berhasil membuka hatiku dan kau juga berhasil membuatku tak mampu hidup tanpamu. -Azriella Michelle