Song Mingi, sang calon ketos tengah berjalan santai menuju ke lapangan outdoor. Ada kegiatan upacara bendera yang akan berlangsung 15 menit lagi.
Mingi termasuk siswa yang sangat terkenal di sekolah Aurora karena ketampanan nya tentu saja juga memiliki otak yang pintar, jangan lupakan tubuh tingginya yang menjulang keatas. Tentu akan cocok bersanding dengan uke ataupun perempuan yang sedikit lebih pendek, tetapi tinggi juga sepertinya cocok selama tidak melebihi tingginya saja,kan tidak lucu.
Mingi yang sudah sampai dilapangan outdoor segera mencari kelas nya yang ada dibarisan paling tengah. Maklum dia masih berada di bangku kelas XI . Ketika melewati kelas X maupun teman seangkatannya sudah biasa jika ada yang terang-terangan memanggil dirinya sembari memberikan finger heart.
"Kakak Mingi! Saranghae"
" Mingi!! aaa ganteeeng!!"
"Tuhan, Kasi kak Mingi aku aja. Janji gak kecewain!"
Mingi yang memiliki hati yang baik juga ramah membalas sapaan itu dengan senyumnya tampannya . Mingi belum menjadi ketua osis saja sudah ramai begini, dia dikenal sebagai siswa yang ramah senyum ketika menjadi ketua panitia menggantikan ketua osis yang tidak bisa hadir dulu untuk siswa baru, Mingi tidak terlalu galak tetapi ia tetap tegas. Siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan cowok seperti Song Mingi. Eh sepertinya ada, mungkin belum.
Kembali pada Mingi yang sudah ada dibarisan paling belakang, ingatkan dia itu tinggi. Yang menjadi perangkat upacara adalah kakak kelas nya.
"Udah buat pr lo Gi?"
Teman Mingi a.k.a Choi San berbisik berlagak berada dibarisan belakang yang padahal dia itu tidak tinggi-tinggi sekali. Tampan sih, hanya saja suka meloncati hati dari ujung sampai ujung nya sekolah lagi.
"LAH ADA PR?!" Bodoh nya Mingi malah berteriak
Membuat semua peserta langsung menoleh ke arah Mingi yang sebenarnya bodoamat dengan mereka, memilih menatap San yang melotot kearah nya.
"Malu bajing, main teriak aja lo" Bisik San kesal mempunyai teman yang urat malu nya sudah putus, untung saja milik nya sudah mau balikan jadi rada sedikit malu.
"MAAP!" Teriak Mingi lagi
Semua peserta langsung mengembalikan tubuh mereka seperti posisi awal, setelah itu Mingi menoleh ke San yang berbicara lagi.
"Gue denger Park ssaem gak sekolah. Kantin lah skuyy"
"Lo gak inget, dikantin udah ada cctv yang dipantau terus sama petugas sekul. Digrebek, kicep lo"
Suara agak cempreng dari teman Mingi tetapi beda kelas a.k.a Jung Wooyoung. Wajah nya cantik , saat memakai seragam suka tidak dikancingi bagian atasnya. Agar terlihat sexy kata Wooyoung padahal pernah sewaktu dulu ingin dimasuki tikus-tikusan oleh osis yang bernama Choi Jongho. Seme itu adalah musuh berat Wooyoung. Gara-gara kejadian itu Wooyoung menjadi banting stir untuk menjadi osis saat kelas XI,dendam dengan Jongho tetapi ingin merasakan juga bagaimana rasanya menjadi osis yang selalu benar.
Entah kenapa malah menjadi teman sekelas nya, selalu sewot dengan Wooyoung. Seperti saat ini
"Sok ngatur lo, benerin dulu pake seragam nya sebelum gue cemplungin kodok "
"Entar gue bantu bawa kodok nya Jong, kabarin gue aja "
Wooyoung yang mendengar itu menjadi misuh-misuh sendiri, lagipula dia tidak mengajak si Choi siyalan Jongho bicara kok. Malah si Mingi itu ikut-ikutan pula.
"sstt, upacara mau mulai"
Akhirnya kakak kelas Mingi yang bagaikan eomma a.k. a Park Seonghwa bersuara. Barisan Seonghwa dekat dengan barisan Mingi, Seonghwa jika ada yang tidak beres pasti dia selalu bisa untuk menenangkan suasana tersebut, hanya saia jika tidak bisa paling tidak ia melepas sepatu lalu dilemparkan ke yang menjadi biang tubir.
"Jongho itu bacot mulu kek bekicot!"
"Gak nyambung terong"
Wooyoung langsung menendang Jongho yang berada dibelakangnya, hampir terkena. Jika pun terkena paling tidak hanya selangkangannya Jongho saja. Sudah pasti Sakit.
"Kaki lo pendek sih" Sindir Mingi
"Berani lo njing?!"
"Apaa apaaa mau lawan gue lo? gue semein aja gimana?"
Wooyoung sudah ingin sekali menggebuki anak itu, mulutnya minta diisikan cabai agar dower seperti adik kelas nya.
"Takut kan lo Younggg" goda Mingi lagi
"Heh! Song Mingi. Kamu bisa diam tidak?!"
Suara keras dari mic yang memanggil nama Mingi sukses membuat semua nya berdiam. Yang dipanggil sudah tau siapa yang berteriak jadi ,dia mengambil pose tampan terlebih dahulu. Melihat kearah depan dimana kakak kelas nya yang berteriak tadi, bukannya meminta maaf ia malah memberikan sebuah wink untuk kakak kelasnya itu.
"Hai, kakak cantik. Kangen ya lo sama gue kak?"
Jeong Yunho,yang tidak lain wakil ketos sudah menahan nafasnya agar tidak mengamuk. Lagi-lagi Mingi berulah saat akan upacara begini, bisa bertambah tua saja Yunho jika hidup didampingi Mingi terus.
"Saya gak bercanda ya! kamu diam, upacara-"
"Kalo gue diem nanti yang gombalin lo siapa kak?"
"Berani motong pembicaraan saya?!"
Yunho melebarkan kedua matanya ke Mingi, disampingnya surah ada Kang Yeosang yang mengusap-usap punggung Yunho agar bertambah sabar.
"Kan kakak bukan setan hehehe"
"Astagaaaaa. Diem! upacara mau mulai!"
Jongho yang melihat Yunho sudah sangat emosi memukul lengan Mingi agar congor nya bisa ditutup, yang dipukul hanya cengengesan sembari tetap melihat lurus kearah Yunho. Karna sudah tidak tahan, akhirnya mic itu diberikan untuk teman Yunho yang akan membacakan list pertama upacara.
To be continue~♥~
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY My Senior - Revisi
RandomAwalnya benci banget tapi pas diajak pacaran kok Yunho mau sih. Mingi yang awalnya percaya dan bucin banget jadi berubah pas tau sesuatu. •Bahasa nonbaku •Bxb •Song Mingi > Dom •Jeong Yunho > Sub Makasih sudah mampir, ENJOY❕