I find you! Yes, Butterfly!

190 6 1
                                    

Namaku Rhea Shilviati Putri, hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA. Mungkin sebagian orang biasa saja dengan hal ini atau mungkin benci, karena setelah libur yang sangat panjang harus kembali beraktivitas di sekolah.

Sekolahku terhitung lumayan jauh dari rumah, mungkin bila bersepeda butuh waktu 15-20 menit. Namun aku berbeda, aku jalan kaki dari rumah! hitung-hitung olahraga setiap pagi. Entah kenapa aku mempunyai kebiasaan "ribet" seperti ini.

SMA Nusantara, sekolah yang terhitung elit. Pagi itu aku sudah melihat beberapa mobil yang mengantar murid-murid baru. Aku dengan baju yang sudah basah dengan keringat begitu antusias melihat calon-calon kawan baru.

Di mading, ada info penempatan kelas. aku mencari namaku diantara 10 kelas itu dan kutemukan namaku di kelas X-G. Kelasnya terhitung sangat jauh, harus naik ke lantai 3 dan kelasnya jauh dari tangga. Kebetulan kelasku melewati lorong tempat kelas X-A, X-B, dan X-C. Perbedaan yang sangat jauh, pikirku.

Sesampainya dikelasku, terlihat sepi. Akulah orang pertama dikelas ini! ya ampun. aku masuk dan memilih bangku nomor 4 di baris kedua dekat pintu. Ketika aku duduk banyak gerombolan perempuan masuk kelasku yang stylenya "jauh" dari X-A. Kebetulan dikelas ini tidak ada teman yang satu sekolah denganku saat SMP, teman-temanku rata-rata masuk kelas X-A s/d X-F dan aku sendirian disini.

Tanpa sadar ada yang menepuk pundakku, aku kaget.

"Eh kamu ternyata! Ya ampun, untung ada temennya. Aku duduk sini ya?", kata perempuan berambut panjang itu sambil menaruh tas kecilnya di samping bangku ku.

Aku bingung, dia siapa ya? wajahnya tidak asing, tapi aku tidak tahu dia siapa. Ya ampun payah banget aku.

"Eh gimana, kamu masih Taekwondo ga?" Tanya dia.

Aku tambah bingung, kok dia tahu kalau aku masih ikut ekskul Taekwondo SMP. Ayo inget Rhea, dia siapa? siapa?

"Iya masih, hehe. Btw, nama kamu siapa? Kamu kok tahu aku ikut Taekwondo?" , Aku balik bertanya.

"Ya ampun kamu ga inget sama aku Rhea? aku Sara! sekolah kita dulu tetanggaan! aku juga anak Taekwondo dulu. Sedih, aku dilupakan." Katanya histeris.

Aku baru ingat, dia Sara, anak Taekwondo yang dulunya bertubuh besar dan memiliki rambut pendek. Dia hanya 1 tahun ikut Taekwondo, jelas aku sedikit lupa tentangnya.

Hari ini begitu menyenangkan! banyak kakak kelas yang membimbing kami dan memperkenalkan banyak hal tentang sekolah ini kepada kami. Kita diajak berkeliling sekolah dan melihat berbagai fasilitas sekolah. Ada guru bahasa inggris juga yang datang memperkenalkan dirinya. Dia kelihatan sangat baik, namun nada bicaranya membuat hampir seluruh anak dikelas ini tertidur.

"Adik-adik, sekarang kita ngumpul dulu dengan semua teman-teman kalian di lapangan. Perempuan tidak perlu memakai topi, cukup laki-lakinya saja. ayok baris yang benar." Kata Kak Viva, kakak kelas yang membimbing dikelasku.

Mendengar perintah tidak memakai topi membuatku sedikit sedih, padahal aku membawa topi. banyak anak laki-laki yang tidak membawa topi dan bingung mencari pinjaman ke teman-teman perempuan. Aku tidak mau menawarkan pinjaman, takut tidak dikembalikkan.

"Hei, boleh aku pinjam topi kamu."

Aku kaget dan mendapati teman laki-laki ku yang tingginya setara denganku dan terlihat gugup ketika ingin meminjam topi kepadaku. Aku memberikan topi miliku, dia pergi sembari memakai topiku. Aku terdiam dan masuk barisan yang hendak menuju ke lapangan.

Selesai pemberitahuan yang dilakukan di lapangan, aku bergegas pulang. Tapi aku tidak melihat temanku itu, dia hilang dari barisan. Aku sedikit panik, takut topiku hilang, dan aku juga lupa menanyakan siapa namanya. Akhirnya aku tetap pulang dan menahan sedih dari topiku yang entah kemana.

Pagi hari berikutnya aku berniat mananyakan topiku padanya, namun hari itu ada tes uji kemampuan dan aku tidak sempat bertanya ke dia. Setelah Satu minggu di kelas sementara ini akan ada pemisahan kelas untuk anak IPA dan IPS, maka dari itu ada uji kemampuan disini. Aku berusaha menjawab pertanyaan dengan tepat dan benar karena aku ingin mendapatkan kelas IPA.

Hingga di hari terakhir seminggu ini, aku lupa dengan masalah topiku yang dipinjam cowok itu, setiap hari kerjaanku cuma komat-kamit baca do'a biar bisa masuk kelas IPA, kelas anak-anak elit. Karena perbandingan aku masuk IPA satu banding 360 anak! apalagi awalnya aku masuk kelas yang bukan elit, kemungkinannya pasti lebih kecil lagi.

Siang terakhir aku bersama anak-anak X-G membuatku terasa sedih, walaupun sampai detik ini aku tidak mengenal seluruh anak X-G. Ini terakhirnya kumpul dilapangan di masa orientasi sekolah. Selesai kumpul, aku bergegas pulang. Aku melihat ada yang berlari kearahku, dia yang meminjam topiku. Dia mengucapkan banyak terimakasih kepadaku dan pergi. Kupikir dia sangat pelit senyum.

Kembali lagi di hari senin, aku bergegas melihat mading dan melihat dimana kelasku. Aku shock! aku di kelas X IPA-1 !? kelas yang sangat elit dan aku akan berada disana selama setahun dan bertarung nilai dengan murid-murid yang ada didalamnya! Ya ampun mungkin aku akan jadi anak terbodoh disana. Pikiran negatif mulai menyerangku. Aku lihat semua nama anak-anak dikelas itu dan kutemukan 2 orang selain aku dari X-G.

"Tuti Lestari.... dan... Wicaksono Harry Pratama. Sepertinya aku tidak pernah tahu siapa mereka berdua. Semoga bisa deket deh, amin.

Sambil jalan menuju kelas, sepintas aku merasakan Bad Feeling. Semoga bukan apa-apa, pikirku.

Black ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang