X MIPA-1

101 3 0
                                        

Senin, 23 Juli 2015.
Di kelas X MIPA-1 SMA Nusantara

"Aku yang paling cepat datang!" Batinku.

Aku datang paling pagi dan kelas masih gelap dan terasa sunyi. Aku menyalakan lampu dikelas dan mencari tempat duduk yang strategis dilewati jalur kipas angin. Huehehe.

Aku segera mengeluarkan smartphone baruku, hadiah aku masuk SMA negeri. Kebiasaan jelekku adalah, aku tidak bisa lepas dari hp, hehe.

Tiba-tiba datang seorang cewek masuk ke kelas ku, wajahnya kelihatan jutek. Dia berbehel, berjaket hitam. Dia duduk di seberang sebelah kanan bangku ku.

"Hei, lo ada paket gak?" Kata dia.

"Hah, paket internet? A--ada." Jawabku.

"Bisa thetering gak hp lo?" Dia beranjak dari tempat duduknya dan mendekati aku.

Aku tidak tahu apa yang dia maksud, hp ini baru seminggu menjadi milikku.

Dia merebut hpku dan mulai mengotak-ngatik di bagian pengaturan. Lalu dia memberikan lagi hpku.

"Thetering apaansih? Kok gua ga pernah tau? Cara masangnya gimana?" Tanyaku.

"Itutuh hp lo paket internetnya bisa jadi wi-fi. Jadi hp lo kayak wi-fi gitu. Dipakein password gih biar pada ga nyolong kuota lo." Katanya sambil ngeluyur keluar kelas.

Aku mengangguk tanda mengerti, maklum ndeso banhet aku.

Beberapa orang sudah masuk ke dalam kelas. Samping bangku cewek tadi diisi cewek yang kelihatan tomboy banget. Dia memiliki rambut lurus catokan, langsing, berbehel dan dia langsung duduk sambil main game! Kelihatan gamersnya banget.

Aku duduk di bangku kedua dari depan. Aku menanti-nanti siapa yang bakal duduk di depan.

"Eh lo bengong aja Rhe!" Seseorang mengkagetkanku.

Dia Nesha Magnolia, teman SD ku. Wajahnya tidak ada perubahan dari terakhir aku melihatnya di "sekolah dasar".

"Duduk sini bareng gua, sendirian nih." Kataku sambil menarik tangan dia.

"Sorry, Rhe, gua udah janjian sama temen SMP gua. Hehe." "Yah, lu mah jahat." Ujarku cemberut bercanda.

Semuanya serba asing!

Kecuali Nesha dan 3 teman SMPku. Hilva Darina, panggilannya Hiday. Lalu Dhita Fauziah dan Rian Orchidias. Mereka bertiga 'teman' SMPku, ya walaupun aku tidak pernah sekelas dengan mereka karena mereka selama 3 tahun selalu di kelas elit di SMPku dulu.

Hingga 5 menit sebelum bel masuk, belum ada yang mau sebangku denganku! Ya ampun.

Jangan sampai terulang lagi seperti di kelas 7. Aku tidak ikut MOS sekolah dan akhirnya selama seminggu aku duduk sendirian! Menyedihkan.

Aku masih sibuk dengan game, aku ingin melihat wajah-wajah teman sekelasku, tapi aku malu.

Suara-suara centil terdengar di bangku belakangku. Tertawa riang tanpa memperhatikan teman-teman yang lain. Ya ampun cobaan macam apa ini.

Tak ada yang bisa kuajak bicara. Anak disebelahku masih tetap mempertahankan game nya. Nesha asik ngobrol dengan temannya. Dan aku sendirian!

Lalu Rian datang, dia menyapaku dan duduk di seberang bangku sebelah kananku. Tiba-tiba datang cowok rambut keriting. Sebentar--- dia memakai rok.

Dengan badannya yang rada bungkuk dia datang ke meja Rian dan memukul punggungnya. Lalu mereka berdua tertawa. Cowok, eh cewek yang kukira cowok itu duduk dan sebangku dengan Rian. Dia kelihatan begitu sombong. Dia heboh dan tertawa dengan beberapa temannya. Mungkin dia dulu di kelas X-A. Maklum disini sebagian besar adalah anak X-A yang kelas elit itu.

"Ngg-- hai... aku boleh duduk sama kamu gak?" Pertanyyan yang paling kutunggu-tunggu itu datang dari seorang cewek tinggi, berbehel, berambut panjang lurus, berkacamata dengan kulit sawo matang.

"Iya boleh! Silahkan!" Aku langsung membuka kan kursi yang awalnya menempel di meja.
"Nama kamu siapa?" Tanyaku sambil berusaha tersenyum dengan senyuman paling indah.

"Aku Asyma, Asyma Indah. Kamu?" Jawabnya malu.

"Aku Rhea, Rhea Shilviati Putri. Salam kenal, Asyma!" Jawabku semangat.

Dia dari SMP dekat dengan rumahku, kelas MOSnya di X-B.

Nesha serta teman sebangkunya juga berkenalan dengan Asyma. Ketika Nesha tahu nama Asyma dia terlihat aneh.

"Asyma! Kamu yang anak SMP Permata 25 itukan?" Jawab Nesha semangat.

"Iya, kok kamu tau? Aku juga merasa kayak pernah kenal kamu. Tapi lupa dimana. Hehe." Jawab Asyma.

"Oh iya! Kita kan berteman di Facebook. Aku lupa haha." Jawab Nesha sambil tertawa.

Sambil memperhatikan Nesha dan Asyma mengobrol, bel kelas berbunyi. Arah aku memperhatikan mereka mengobrol sejajar dengan pintu masuk.

Entah kenapa aku merasa deg-degan dan seperti mengharapkan sesuatu. Aku terus memperhatikan dan menanti dibalik pintu itu.

"Selamat pagi anak-anak!, ayo disiapkan." Suara itu datang dari pintu dan masuk seorang guru yang rambutnya sudah 'berwarna' tapi mukanya masih oke.

Selesai kami berdo'a, guru itu memperkenalkan diri.
"Ya, nama bapak Ahmad Wibowo. Ya bapak disini cuma bantuin nyiapin aja. Guru wali kelasmu masih dalam perjalanan."

Lalu dia berinisiatif untuk menentukan ketua kelas dan bawahannya. Dia melakukan voting.

Kandidatnya adalah Rian Orchidias, Hagil Argo, dan Malik Putro. Yang aku kenal cuma Rian, jadi tentu aku pilih Rian.

Perawakan Hagil kelihatan tegas, dengan kulit sawo matang, tinggi besar dan berkacamata dia terlihat seperti pemain basket. Sedangkan Malik kurus kecil dan kelihatan berlagak.

Di tengah voting, secara refleks aku melihat pintu. Tiba-tiba seseorang baru datang. Dia...
Anak dari X-G yang meminjam topiku dulu. Dia terlihat kurus tinggi dengan kulit putih dan sedikut jerawat di pipinya. Tak ada senyum manis disana. Dia duduk didepan Rian dan cewek teman sebangkunya.

Aku semakin deg-degan. Selama voting aku hanya melihat wajahnya saja. Dia hanya duduk diam. Tak banyak bicara. Kelihatan sangat cool.

------

Voting dimenangkan oleh Hagil. Rian sebagai wakil kelas. Malik menjadi sekertaris.

------

Hari itu terasa singkat. Aku kembali pulang dan mengingat nama-nama temanku yang kukenal hari ini.

Ada cewek Thetering yang namanya Riana Raihanah.
Cewek Gamers sebelah Riana, Agita Putri.
Teman sebangku Nesha, Tama Rizka.
Cowok, eh cewek teman sebangku Rian, Christina Maria, yang ternyata anak dengan peringkat 1 saat pendaftaran  masuk SMA Nusantara.
Dua perempuan di belakangku, Rahma Aufani dan Novalia Eka.
Dan cowok X-G, Wicaksono Harry Pratama.

-------END CH.2 "X MIPA-1"

Synopsis CH.3

---
"Ayo kita rundingin, kan ada acara makan bersama dan ulang tahun sekolah. Kita patungan 25k!" Ujar Tari, sang bendahara dengan status sabuk hitam 'Dan 1' yang ternyata dia dari club taekwondo saingan!

---
"Lah, iya, harganya jadi 5k. Aqua apaan nih, Aqua Goceng! Wkwk" ujarku sambil menepuk pundak Christina.

--- WE ARE EXATANO! ---  foto bersama dengan teman sekelas.
Di foto ini, Harry ada di.........OMG!

Black ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang