Love [ XiaoTher ] • { AU Omegaverse & Modern }

⋆ ࣪ ִֶָ OO›› Prolog ⋆𓍼 ָ֢ XiaoTher ꞌꞋ ࣪𓂃 ִֶָ

Warning!
Swearing
Slight NSFW

Happy reading!

══════ •ೋ ❖ ೋ• ══════

Sebuah perawakan dengan kasta terendah namun diperebutkan oleh banyak orang, terutama alpha. Rambut pirang panjang sehingga harus dikepang, senada dengan netra emasnya memiliki daya tarik tersendiri, apalagi dirinya terlalu baik karena selalu membantu orang-orang.

Aether, namanya. Seorang omega manis yang bisa dideskripsikan omega cantik juga. Namun di hatinya yang terdalam, dirinya menolak kenyataan tersebut. Alasan dirinya selalu membantu banyak orang karena ia juga ingin dihormati selayaknya para alpha. Terlalu muak diperlakukan paling lemah sehingga harus terus terlindungi.

Kadang, Aether merasa iri kepada adik kembarnya, Lumine. Wujud female alpha yang maskulin dan sempurna selalu menarik perhatian orang-orang. Begitu mempesona karena pancaran kecantikannya yang alami. Adik kembarnya itu sama saja seperti orang-orang, berpidato bahwa Aether adalah omega yang harus dilindungi.

Tentunya, Aether tidak menginginkan hal tersebut. Dia tidak mau dikasihani. Persetanan dengan secondary gender, dirinya sebagai 'kasta terendah' dapat melakukan segala hal layaknya manusia pada umumnya. Dirinya juga perkasa kok.

Dan di sinilah Aether sekarang, lepas pengawasan dari sang adik. Tenang saja, dirinya sudah memakai scent blocker. Tidak mungkin ada alpha yang tertarik padanya untuk sementara.

Menonton latihan pertandingan sepak bola. Pandangannya selalu tertuju pada ketua ekskul tersebut, Xiao. Omega mana yang tak tertarik ketika melihat pesona alpha dominan itu? Mata tajamnya yang memikat, wajah tampannya, gagah, serta keringat yang bercucuran di lehernya saat bermain. Ah... Aether benci pikiran terakhir.

Sebagai omega yang masih memiliki akal sehat, Aether sadar jika dirinya tak pantas mendapati seorang alpha sempurna seperti Xiao. Apalagi, sebuah gosip yang akhir-akhir ini menjadi trending di lingkungan sekolahnya jika Xiao dekat dengan seorang omega perempuan yang cantik dan manis seantreo sekolah. Hal itu membuat Aether semakin insecure.

Tim Xiao menang, sorak menyorak memenuhi lapangan menyerukan nama sang ketua ekskul. Mata tajam Xiao secara tak langsung tertuju pada netra emas Aether. Berpandangan cukup lama, hingga salah satu rekan tim Xiao menyadarkannya dengan menepuk pundaknya.

Menepi ke pinggir lapangan untuk beristirahat, Xiao mengambil minum dan handuk yang tersedia. Mengadahkan kepala dahulu, kemudian tangannya mengerat keras botol minum agar airnya keluar dengan banyak. Jakunnya bergerak naik turun seiring tegukan, seirama dengan cucuran keringatnya. Ada beberapa teriakan yang melihat aksi Xiao yang begitu menarik perhatian.

Tertegun sesaat, Aether turut meneguk salivanya. Tangannya menepuk-nepuk kedua pipi, dirinya harus sadar. Tak ada kesempatan sama sekali untuk mencuri eksistensi ketua ekskul sepak bola itu. Aether berdiri dari duduknya dan meninggalkan lapangan. Kakinya melangkah menuju belakang sekolah, tempat yang biasanya menjadi tempat ketenangannya.

Saat sampai, Aether langsung duduk di salah satu bangku yang sudah disediakan. Bahunya bersandar santai, iris emasnya fokus pada gumpalan awan yang berjalan tenang di atas sana. Netranya bergulir untuk menatap bunga matahari yang begitu memukau di matanya.

Tiba-tiba, indranya mencium aroma maskulin yang sangat menyengat. Sial, apakah ada alpha rut yang kehilangan kendali di sekitar sini? Mengikuti kata instingnya, ia meninggalkan tempat tersebut.

Naas, alpha tersebut tepat berada di depannya. Shock melandanya, dan dengan segera sadar 'tuk membalikan badan. Sayangnya dirinya kalah cepat dengan pergerakan alpha tersebut. Dirinya dipeluk dari belakang, wajahnya menempel dengan leher Aether agar dapat mengesap dalam feromon manisnya. Tentunya ia memberontak, berusaha menyikut dengan gerakan kasar lainnya. Namun kekuatan alpha yang secara alami lebih besar dari omega, membuatnya terpaksa bungkam di bawah kurungan alpha.