1 (+)

634 6 0
                                    

* STORY ~

Seharian ini Jaein berada di studio milik Donghae. Kekasih nya. Saat libur dan gabut pun, Jaein memilih untuk berada disini. Entah dia hanya sekedar menjadi foto model dadakan atau asisten nya. Tapi hari ini Donghae cukup sibuk memotret beberapa model pasangan untuk prewedding Jaein pun ketempuan membantu nya. .

Tak terasa hari sudah malam dan diluar pun sedang hujan deras.

"Lo istirahat dulu gih atau mau buat makan malam-" Donghae menyarankan kekasih nya agar tidak terlalu capek karena membantu nya seharian.

"Lo sendiri bukan nya istirahat? Dua hari lo gak tidur kan?" Jaein berjalan menghampiri sang namja dan menghentikan gerak tangan nya yang masih sibuk mengedit foto juga bekas-bekas pemotretan pun masih berantakan. Jaein cukup iba melihat wajah lelah pada donghae.

"Gimana dong, deadline nya tinggal besok. Gue juga pengen nya istirahat-" keluh Donghae merasa keteteran dan baru ini dia menerima job yang merepotkan buatnya.

"Yaudah kalau gitu lo istirahat sejenak biar gue yang buat makan malam. Ya~" kedua tangan Jaein memeluk lehernya dari belakang dan menciumi tengkuk nya dengan sayang.

Chuup~

Reaksi Donghae sedikit menggeliat namun, Jaein merasa jika pria ini mulai terangsang dan rasanya ingin melakukan lebih. Tangan Jaein menyusup ke celah kemeja nya dan meraba dada bidang nya.

"Lo mau itu? Hm.. " Jaein bertanya dengan suara rendah sambil melumat telinga Donghae menggoda hasrat nya.

"Ck! Sshh.. Lee udah dong-" Donghae mencoba menghindari nya namun tindakan Jaein malah semakin berani dan nakal.

Chuup slaamphh~

Tak hanya telinga, leher Donghae pun dijadikan sasaran hisapan nakal nya sampai kulitnya memerah. Konsentrasi nya terganggu namun disatu sisi Donghae pun menginginkan nya. Persetan dengan kerjaan. Ia segera mematikan laptop nya dan meladeni sang wanita.

"Aissh.. Jalang!" wajah Donghae menoleh ke belakang , menatap wanita nya yang semakin liar Jaein tersenyum.

"Mau lakuin?" tanya nya sekali lagi.

"Ok... " donghae menjawabnya tanpa ragu. Detik kemudian bibir keduanya saling beradu.

"Cmmhh slaamph mmhh" menjilat, memagut dan menghisap satu sama lain, Jaein sangat bernafsu menelan saliva Donghae yang terasa manis dan juga bibir nya yang kenyal. Jaein terlena dengan ciuman nya, serta tangan nya tak bisa diam untuk meraba-raba dada Donghae sembari melepas kancing kemeja nya satu persatu. .

"Slaamphh mmchh~" puas ciuman Jaein melepas nya sepihak untuk menarik nafas , menatap wajah pria nya yang udah sange. Tangan Jaein mengelus2 rahang nya dan mengecup pipi nya singkat.

Chuup~

"Mau lanjut?" Jaein mengerling nakal sembari melirik kearah sofa. Ia tak nyaman jika melakukan nya di kursi seperti ini.

"Gue udah nanggung gini" Donghae mengangkat tubuh Jaein menggendong nya ala koala dan membawa nya ke sofa. .

"Aahh~" tubuh Jaein terlempar ke sofa membuat posisi nya sedikit vulgar dengan kedua kaki terkangkang.

Donghae mendekat - dan berjongkok. Menarik celana dalam nya serta menyingkap rok nya sampai pinggang. Kedua kaki Jaein terkangkang lebar menunjukkan bentuk vagina yang mulus tanpa bulu serta bibir nya yang tembam dan basah. Donghae menelan ludah. Cewek nya ini selalu bisa menjaga kewanitaan nya. Merunduk, Donghae mengendus aroma vagina nya dan lidahnya terjulur menjilati lubang vagina nya.

Sruppt mmhh

"Aanghhh" Jaein mendesah refleks. Pinggul nya bergerak seiring hentakan lidah Donghae serta tangan nya menjambak rambut sang namja.

"Ugh.. Sshh.. Donghae aahh-" mulutnya meracau keenakan serta tubuh nya diserang tremor luar biasa membuat tangan Jaein bergerak sendiri melepas blouse serta beha nya.

"Sruupttt-" mengecap cairan nya, lidah Donghae pun sibuk melumat dinding vagina nya dan juga lubang nya. Jaein dibuat kelojotan karena sentuhan nya.

"Aangh... Masukin cepet ihhh" Jaein merintih meminta nya Donghae belum selesai membuatnya menyerah dan kelamaan tubuhnya mengejang sembari mengeluarkan squirt nya.

"Kyaaahh... Aahhhh-" Jaein melolong panjang Donghae mencengkram kedua paha nya dengan erat. .

"Haah.. Haah... " nafas Jaein tersengal. Nafsu nya semakin On. Donghae melanjutkan aktivitas nya dengan melepaskan celana nya sendiri sembari keluarin penis nya.

"Masukin sekarang?" tanya nya menggoda pada sang wanita yang udah sange parah.

"Hm.. Cepetan ihh" Jaein merengek tak sabar Donghae tersenyum bejad pun langsung mengarahkan penisnya kedalam lubang becek Jaein dan menggenjot nya.

"Kyaaah... Mmhh aahhh-" rintihnya disertai desahan. Pinggul Jaein ikut bergerak sesuai penetrasi sang namja. Begitu juga tangan Donghae yang tak diam saja untuk melakukan rangsangan dengan meremas-remas daging payudara nya. .

"Haah.. Aahh lee" Donghae berada di Puncak nafsu nya. Bibir nya tergigit basah, serta keringat mulai membanjiri tubuhnya. Genjotan nya semakin cepat tak terkontrol. Dengan posisi Jaein menungging, Donghae semakin enak menjadi dominan

"Arghh.. Sshh" Donghae meremas payudara Jaein yang menggelantung dibawah nya dan meremas nya.

"Donghae... Nghh.. Kapan lo sampai mmh" Jaein mulai kualahan dan merengek. Lubang nya terasa nyeri dengan hentakan penis nya yang semakin kasar.

"Belum sayang~" Donghae senang menggoda nya sambil menciumi punggung Jaein dan memberinya cupangan pada kulit nya.

Chuup chuup

"Mmmhhh-" Jaein melenguh. Menggerakan pantat nya seiring gerakan Donghae. . Berganti posisi, Jaein berbaring dibawah sedangkan Donghae mengkungkung nya. Deru nafas keduanya beradu- jemari Jaein membelai punggung sang pria yang berkeringat dan terasa sangat sexy.

Mata keduanya saling berpandangan, menunjukan kilatan nafsu yang masih belum padam. Jaein bertingkah agresif merengkuh leher Donghae dan melumat bibir nya penuh nafsu.

"Mmmhhh ~ selesaiin cepetan uhh.. Gue udah lemes-" Jaein berkata dengan suara terengah. Sementara ciuman nya semakin panas dan menggebu. Donghae mengerti dan mempercepat penetrasi nya hingga suara berisik dari peraduan kelamin mereka semakin terdengar jelas.

"Arghh.... " Donghae mengerang. Segera mungkin mencabut penis nya dari lubang Jaein dan menyemburkan sperma nya di atas perut serta dada nya.

"Haaah.. Haahh.. " nafas keduanya masih terengah. Jaein terlihat lemas namun- ada reaksi kecewa yang terlihat jelas. Setiap habis ena ena, Donghae benar-benar tak ingin membuang nya di dalam.

Padahal Jaein ngarep.

Yah!

Pada awalnya Jaein hanya menganggap dia terbawa suasana tapi seiring hubungan yang panas ini, malah semakin dalam untuknya ngarep hal gak pasti. Sigh! Donghae beranjak sembari memakai celana nya kembali .

"Gue mau mandi dulu. Lo jadi gak buatin makan malam? Kalau gak kita makan ramen aja" ujarnya simpel. Kemudian melangkah ke kamar kecil yang ada di sudut ruang. Studio Donghae pun berfungsi sebagai rumah keduanya. Karena ada kasur, dapur dan perabotan lain nya disini. .

Jaein menghela nafas. Merasakan sesuatu yang hampa setelah bersetubuh. Selalu seperti ini. . Mood nya seketika terjun bebas, Jaein meraih ponsel nya yang sejak tadi bergetar di atas meja. Baru menyadari jika - seharian ini dia gak sempat pegang hape.


Ckck.

Toxic 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang