"ah maaf tapi yang Anda transfer melebihi jumlah yang sudah disepakati" kata Minho kepada Mr. Park, tuan Rubie yang baru
"jangan pedulikan itu, setelah melihatnya secara langsung, ia lebih seribu kali lebih cantik, jadi aku memberimu tambahan sedikit dari penghasilanku sehari." Lelaki itu tertawa lebar hingga uvulanya terlihat serta ludahnya tercecer di meja kaca
Minho ikut tertawa dibuat-buat, ia membayar 3x lipat dari kesepakatan dan mengatakan tambahan sedikit dari penghasilanku sehari (??). Tak habis pikir seberapa besar ukuran kepalanya, kasihan juga Rubie ia tinggalkan dengan orang ini, tapi mau bagaimana lagi, ia terlanjur sepakat dan menerima uangnya.
Minho menoleh memeriksa Rubie sekali lagi, mukanya masih pucat dengan telinga rubah yang terkulai, sama seperti saat ia pertama kali melihat penampakan Mr. Park
Puk
Minho mengusap pucuk kepala Rubie dan beranjak, "karena semua urusan sudah selesai saya pamit, anda sudah tau apa-apa yang dia suka (kecuali suka orang tampan) dan tidak jadi tolong jaga dia dengan baik"
"tenang saja aku akan menjaga dan merawatnya lebih baik dari kau menjaganya"
Minho melirik Rubie yang diam tak berkutik, "baguslah jika begitu"
Ia keluar dari rumah besar tanpa Rubie yang mengantarnya, ia pikir kali ini akan lebih baik, tapi justru menjadi perpisahan terburuk diantara mereka. Minho yakin si rubah kini marah besar sampai-sampai tak ingin melihat wajah tampannya untuk terakhir kali
Rumah yang akan menjadi tempat tinggal Rubie sangat luas, bersih, dan nyaman, jauh lebih baik dari pada tinggal di toko sempit nan kecil miliknya. Tapi Minho khawatir apakah Rubie bisa bahagia di sini
Brak!
"Hyung!"
Minho menoleh ke arah sumber suara, rubie menutup pintu rumah jan berjalan tergesa ke arahnya dengan wajah memerah dan mata berair
Plak!!
Rubah yang beranjak dewasa itu menampar pipi Minho kuat sampai meninggalkan bekas kemerahan
"hey, apa yang salah?" tanya Minho dengan dahi mengerut tak terima
Rubie membulatkan matanya dengan air mata semakin banyak menggenang di pelupuk, ia marah dengan respon Minho yang seolah tak melakukan kesalahan, "beraninya hyung ngejual gue ke orang kayak dia? hyung selalu kayak gini, seenaknya sendiri tanpa minta persetujuan dari gue!"
"kau salah paham" jawab Minho datar, ia masih kesal dengan insiden penamparan yang membuat pipi kirinya mati rasa
"salah paham dari mananya?! Oke, hyung selalu nyari tuan yang kaya buat gue mastiin kalo gue tinggal di tempat yang nyaman, t-tapi, hiks" Rubie mengusap air matanya dengan telapak tangan, tak ingin terlihat lemah tapi juga tak bisa menghentikan tangisanya
"gue punya kebutuhan tersendiri yang harus terpenuhi hyung dan lo juga tau itu. Gue gak butuh rumah besar! Gue bahkan gak masalah tidur sempit-sempitan seranjang sama Lixie di toko lo, asalkan gue-"
Rubie bungkam menahan kalimat selanjutnya untuk keluar, ia gengsi mengakui bahwa ia hanya ingin menatap wajah Minho setiap hari untuk menginjeksi intinya. Dan melihat penampilan tuan barunya tadi membuatnya buruk dan sakit.
Setiap jenis hybrid memiliki kebutuhan inti tersendiri yang unik. Contohnya Rubie, hybrid jenis rubah, mereka memiliki kebutuhan menatap atau berada di sekitar orang yang menurutnya tampan atau cantik. Berbeda lagi hybrid jenis kucing seperti Lixie, ia memiliki kebutuhan untuk dicintai, suara tinggi seperti bentakan dan kemarahan dapat membuatnya lemah, lebih parahnya ia bisa harus istirahat di tempat tidur berhari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ah Juicy | Minsung
Fanfiction"Who's your daddy?" 🍑 ♂️♂️ 🍑 manpreg 🍑 hybrid 08/05/22