Tak
Suara sumpit yang diletakkan di atas meja memecah keheningan yang telah berlangsung selama beberapa menit yang lalu.
Yang lebih tua baru saja menyelesaikan kegiatan makanannya, mengelap pelan bibirnya dengan tisu kemudian menyandarkan punggung pada sandaran kursi
"bagaimana makanannya?" tanyanya dengan wajah datar tanpa ekspresi
Jiji yang sedang menyimpan makanan di dalam mulut hanya bisa mengangguk-angguk hingga rambutnya yang lembut bergerak naik turun
Setelahnya keheningan kembali menyapa, hanya suara piring dan sumpit yang saling beradu dari si manis yang terdengar
Sedangkan Minho hanya diam, pikirannya menerawang seraya menatap lelaki berpakaian serba pink yang sama sekali tak dikenalnya
"kau melakukannya lagi?" Lelaki yang sudah lama dikenalnya ini menyuruhnya kemari untuk memeriksa orang asing, persis seperti yang dulu-dulu
"bagaimana kondisinya?"
ia menutup pintu kamar, menatap muka seorang lelaki yang sejak tadi menampilkan muka harap-harap cemas, "aku tidak dapat memastikannya karena tidak ada peralatan medis di sini, tapi dari cerita pertemuanmu dengannya aku berasumsi ia tidak makan atau minum selama beberapa hari, aku sudah melalukan infus makanan untuknya, jika terjadi sesuatu segera hubungi aku,"
"-masalahnya, kenapa kau membiarkannya telanjang bulat?" Changbin mendatarkan mukanya kesal
"Kau datang setelah aku baru saja selesai memandikannya, mana sempat aku memakaikan pakaian" sanggahnya tak mau disalahkan
"yakin nggak ngelakuin sesuatu?" tanya Changbin seraya tersenyum menggoda
"bodoh," Minho melirik tajam, "jangan-jangan kamu? Lagi pula kamu lama di dalam"
Plak!
"shh! Sakit" Minho balik memukul lengan sang sahabat
"aku ini dokter, nggak mungkin ngelakuin yang iya-iya" ungkapnya kalau-kalau Minho lupa jika dirinya seorang dokter yang memegang teguh etika
"aku juga dokter"
"beda, kamu dokter hewan"
Minho mengernyit, dikiranya dokter hewan tak memiliki etika atau apa, "hybrid juga hewan"
Changbin bungkam, Minho mengatakan kebenaran yang tak mungkin lagi disangkalnya
Setelah Changbin pergi pada akhirnya ia memutuskan memasuki sebuah kamar yang telah lama ia abaikan, saat pintu dibuka bau debu tercium mengganggu paru-paru, kamar ini mengunci semua kenangan usang bersama kekasihnya dulu.
Minho bertujuan mengambil beberapa pakaian milik mantan kekasihnya di lemari, mengambil yang sekiranya muat di tubuh kecil si hybrid.
Meski enggan, ia lebih enggan mengeluarkan uang untuk membeli pakaian baru atau sekedar pergi ke toko meminjam beberapa pakaian ke Lixie, karena ia sudah pasti akan cerewet menginterogasinya ini itu. Lagi pula meski memiliki proporsi yang sama dengan Lixie, si tupai lebih kecil di bagian pinggang
Lama memilih, pilihan Minho jatuh pada celana pink yang dulu tidak pernah dipakai oleh kekasihnya karena kekecilan, "mungkin yang ini pas," kemudian ia mengambil asal atasan yang memiliki warna senada
Dan benar saja, hybrid muda di depannya sangat cocok dengan pakaian serba pink itu
Jiji menyusut, ditatap lama seperti itu oleh ahjussi membuatnya sungkan untuk leluasa mengambil lauk seperti sebelumnya, alhasil ia buru-buru melahap sisa nasi di mangkuknya tanpa lauk, mengunyah nasi putih yang hanya meninggalkan rasa manis di mulut
![](https://img.wattpad.com/cover/278131082-288-k743397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ah Juicy | Minsung
Fanfic"Who's your daddy?" 🍑 ♂️♂️ 🍑 manpreg 🍑 hybrid 08/05/22