Choker - Teman Baru

606 57 3
                                    

Ditinggal sendirian di sini si manis merasa semakin asing dengan tempatnya berada, "huft" bibirnya cerrynya maju ke depam, mengesalkan hari pertamanya yang tidak semulus yang dibayangkan.

Menuruti apa yang ahjussi katakan Jiji pergi melihat-lihat jajaran rak-rak yang tersusun mengisi separuh lebih ruangan, mengabaikan minuman yang kemudian ia letakkan di atas meja

Banyak sekali macam aksesoris dan mainan hewan yang ahjussi jual, ada berbagai macam merek makanan, tas, dan perlengkapan lain yang Jiji tidak tahu apa kegunaannya

Saat melihat rak bagian aksesoris perhatian Jiji berhenti pada sebuah choker merah muda, ia merasa tidak asing dengan benda itu, tapi dimana dia pernah melihatnya

Diambilnya benda itu dari tempatnya, "ah jadi ada talinya, tunggu- tali?" seperti deja vu ia mengatakannya

"hyung-ah.. hyubg-ah!" sepulang sekolah hyunjin langsung mencari keberadaan sang kakak di seluruh penjuru rumah disertai dengan teriakannya. Tak menemukan di manapun, ia berhenti di depan kamar sang kakak dan mengetuknya brutal, "hyung..!"

Dibukalah kamar itu tak lama kemudian, hybrid manis dengan dahi berkerut muncul di sela-sela pintu

"hehe" di tengah napasnya yang tersengal-sengal sang adik tersenyum seraya mengangkat benda melingkar berwarna merah menyala, "hyung-ah ayo kita coba ini!" ucapnya antusias

"apa ini?"

"ini akan sangat cocok untukmu hyung, ayo buka bajumu terlebih dahulu"

"hey" yang lebih pendek mendorong dada kakaknya agar masuk, kemudian membanting pintu kamar dengan kakinya

Hyunjin masih menempuh bangku SMP kala itu, "bocah sialan, ternyata dia memakaikanku kalung hewan" ia mengembalikan benda itu pada tempatnya. (jiji tidak tau apa itu sex toys)

Lanjut melihat-lihat, ia menemukan anak tangga di sudut ruangan, bolehkah dirinya naik? Ia menengok ke belakang, sepertinya ahjussi masih lama di dalam. Jiji memutuskan ke atas, selagi ia menapaki satu persatu anak tangga terdengar suara eongan beberapa kucing yang kian lama semakin jelas.

Setibanya di atas Jiji dikejutkan oleh beberapa kucing bermacam-macam jenis di balik pagar setinggi dada, sebagian ada yang bersembunyi di kolong menara, sebagian menatapnya, dan sisanya bermain sendiri tak mempedulikan eksistensinya.

Entah kenapa si manis canggung sendiri, mereka tampak lembut dan menggemaskan, ingin rasanya masuk ke dalam pagar tapi Jiji tidak tahu harus bersikap seperti apa karena ini pertama kalinya bertemu langsung dengan kucing. Ia hanya melihatnya dari gambar dan video selama ini

Tidak tau harus melakukan apa si manis berjongkok, melihat apa saja yang dilakukan kucing-kucing itu dari sela-sela pagar pembatas

"kapan ahjussi selesai?" si manis meletakkan pantatnya di lantai, lama berada di posisi berjongkok membuat lututnya kesemutan

Di tengah lamunan Jiji berpikir betapa beruntungnya ia di temukan oleh ahjussi saat itu, ia juga tidak melakukan hal buruk terhadapnya.

Jiji jadi ingat perkataan papa yang melarangnya bermain di luar mansion, dia bilang dirinya akan diserang bila keluar sendirian karena keistimewaan yang dimilikinya.

"ha.." si manis menyentuh perutnya yang rata, "jika rahim ini sebegitu istimewanya, apa ahjussi juga akan memanfaatkannya jika tau?"

"memanfaatkan apa?"

Hybrid itu menoleh ke belakang kearah suara yang menyahut monolognya "ah, ahjussi, itu..." ia melongo melihat penampilan ahjussi tanpa pakaian atasnya

Gulp

Ah Juicy | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang