Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini mentari tertawa lepas melihat dua manusia ini, sudah jam 10 pagi tapi keduanya masih anteng di balik selimut tebal dengan mata yang masih tertutup rapat.
Soojin seorang dari keduanya menggeliat tak nyaman saat dirasakanya pelukan terlalu erat di perutnya.
"Hee..." Bisiknya parau. Soojin meletakkan tangannya di dahi pemuda yang di panggilnya Hee atau lebih lengkap Heesung itu.
"Sudah tidak panas." gumam Soojin.
Lantas gadis itu melihat jam di handphonenya oh sudah menjelang siang ternyata. Untuk pertama kalinya gadis ini bangun setelat ini.
"Awas dulu Hee." Soojin menepuk pelan tangan Heeseung yang melingkar di perutnya. Soojin geli, pemuda ini menggelengkan kepalanya mengenai perut gadis ini.
"Aku masih kangen tahu." Oh Heeseung manja sekali. Pemuda itu mendelik kesal saat Soojin berhasil melepas paksa tangan Heeseung dari perutnya.
"Kamu belum boleh pulang Lee Soojin!" perintahnya. Heeseung kemudian berjalan cepat menyusul Soojin yang sudah hampir membuka pintu kamar pemuda itu.
"Kamu sudah janji bakal tetap disini sampai aku sembuh."
Soojin terkekeh kecil. Setakut itukah pemuda ini dia tinggal? Padahal Soojin hanya ingin ke dapur menyiapkan sarapan untuk mereka.
Kata teman-temannya Heeseung itu salah satu pria yang sudah terserang demam BUCIN. Yah Soojin akui itu karena dirinya juga begitu.
"Hus sana istirahat lagi." pemuda itu mengeleng kuat tak kala soojin memberinya perintah kembali tidur.
"Nanti kamu pergi." Bisiknya di ceruk leher Soojin.
"Udah tinggalin aja Soo." Suara wanita paruh baya menengahi pelukan mereka. Ibunda Heeseung sudah berdiri menatap mereka.
"Mama apaan sih." Kesal pemuda itu.
"Sekalian putusin eh kalian'kan udah putus ya?" wanita paruh baya ini kembali mengompori keduanya.
Heeseung mengejar Soojin. Gadis itu terlihat sangat menyeramkan dengan langkah cepatnya.
"Soo..."
Soojin marah pemuda ini kembali tidak menepati janjinya. Dulu juga sudah tapi Soojin kasih kesempatan. Kali ini tidak Soojin mau memberi pelajaran ke pemuda bernama Heeseung itu.
