Part 2

7 2 0
                                    

Happy reading
-
-
-
-
-

"Terima kasih" ujar Zizi kepada pelanggan. Zizi masih melayani pelanggan nya itu. Laura datang menghampiri Zizi. "Laura" kaget Zizi membulatkan kedua bola mata.

Laura mengangguk kepala dan segera memeluk Zizi sambil tersenyum. "Udah lama gue gak ketemu sama lo" tiba-tiba mereka melepaskan pelukan.

"Huu! pegel kaki gue" sindir perempuan memutarkan kedua bola matanya.

Zizi membungkuk setengah badan "maaf mbak" kembali berdiri tegak. "Zi gue kerumah lo ya, mau liat keadaan ibu lo" Laura memandang Zizi.

Skip

Laura menyapa Kamila ibunya Zizi "tante, masih ingat aku gak?" Kamila mencoba mengingat dan akhirnya.

"Oh Laura sahabat nya Zizi ya" menepuk badan Laura. "Sakit te" rintih Laura mengerutkan keningnya. "Rupanya kamu tidak berubah yah" Kamila tersenyum melihat Laura. "Ya gak lah te."

Skip

"Oh, jadi Zizi putus sekolah pas mau SMA" ujar sahabat Zizi. "Kalo gitu aku Zizi sekolah bareng aku, urusan uang biar aku yang urus." Tukas Laura tersenyum manis.

"Kalo tante mau aja, tapi tunggu persetujuan Zizi dulu" tutur Kamila. "Kalo gitu biar aku paksa Zizi aja" berusaha bersekolah bersama sang sahabat. "Kamu baik -baik aja dieropa?" Tanya Kamila.

"Iya, oh iya ini ada oleh-oleh dari Eropa buat Tante" memberikan barang ketangan Kamila. "Makasih banyak Laura." Kamila mengelus kepala Laura.

Tepat pukul 04.18...

Zizi pulang kerumah tanpa mengetuk pintu, ia pergi menuju pintu kamar dan bersembunyi diam-diam. "Bu aku kekamar Zizi dulu" bilang Laura segera berdiri dan berjalan.

"Baaak!" Zizi mengejutkan Laura. "Eh ayam!" Jerit Laura yang sangat kaget. Laura memukul-mukul tubuh Zizi. "Aw! udah-udah" cengengesan Zizi.

Laura menghentikan pukulan nya kepada Zizi. "Kuy kekamar lo" ajak Laura berjalan kekamar Zizi. "Kamar lo gak berubah ya, sama aja dari dulu" Laura melihat-lihat seluruh kamar Zizi.

Zizi hanya diam dan berbaring dikasur. "Huaa, capek banget" bilang Zizi. "Eh Zi" panggil Laura segera duduk disamping Zizi.

"Lo gak mau sekolah?" Tanya Laura memandang Zizi. "Gak ah" balas Zizi. "Sekolah yuk, kita bisa bareng-bareng lagi kek dulu" mohon Laura menampilkan wajah sedih. "Gue gak mau" Zizi menolak permohonan Laura.

"Emangnya kenapa?" Laura bertanya kepada Zizi.

"Kesatu gue harus ngurus ibu gue, kedua gue gak punya uang buat bayar sekolah, ketiga gue udah dapet kerjaan, keempat otak gue capeks, gue pun udh pintar tapi boong" ucap Zizi cengengesan memandang Laura.

"Setidaknya lo sekolah, pliss yaudah gue juga gak mau sekolah" Laura berhenti memandang Zizi. "Terserah Lo dah" Zizi tak menghiraukan Laura.

"Anjir ni anak kagak ada rasa kasihan" gumam Laura. Zizi mendengar ucapan Laura "itulah gue."

Skip

Hari ini hari Sabtu tepat pukul 11.30, Zizi masih bergelung dikamar nya karena hari ini dia tidak bekerja. Seseorang mengetuk pintu rumah Zizi "ganggu aja" Zizi mengacak rambutnya dengan frustasi. Zizi berjalan ke pintu luar dan membuka  pintu nya "huh! lo, baru gue mau tidur pulas" ujar Zizi memasang muka bantal.

Laura memberikan rantang ketangan Zizi dan masuk kedalam rumah. "Sarapan buat lo sama tante" tukas segera Laura duduk di ruang tamu.

"Zi, kalo lo gak mau sekolah gapapa, kita bisa kuliah bareng kann" ucap sahabat nya mengedipkan kedua mata.

"Gak bisa njir" Zizi mengucapkan dengan suara malas. "Gue lanjut tidur ya" Zizi menutup pintu kamar. "Gue gimana anjir, dahlah balik aja."

Tepat pukul 05.01...

Zizi melihat layar ponsel untuk melihat jam "jam lima, anjir" Zizi bergegas ke kamar mandi, dia melihat Dea kakak sepupunya dikamar ibunya.

"Kak Dea" terkejut melihat Dea sambil memegang handuk.

"Kamu dari tadi tidur aja, gak liat kondisi ibu kamu" ngomel Dea menatap mata Zizi. "Yaelah pengen ngerasa tidur nyenyak kek gimana gitu, udah diomelin!" Zizi membentak Dea.

"Udah, jangan berantem" Kamila mencegah mereka berdua.

Bagian yang ini agak pendek (^^)

Aku jarang nge-up ya guys, bikinya sesuai mood aku ^_^

Jangan lupa tinggalkan vomen 🤗🌈.

My Boyfriend Badboy || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang