terungkap

54 8 2
                                    


"SON, BABY SUKA SAMA LO NIH!" Teriak Stella, teman sebangku Baby, yang langsung mendapat bekapan di mulutnya.

"Stella, diem ih." Perintah Baby yang terlihat panik. Telat. Seluruh kelas udah denger. Tak terkecuali sama si cowok yang tadi disebut, Zweitson.

"Cieeee..Cieee.." seisi kelas langsung kompak mencie-ciekan mereka berdua. Gak ketinggalan ketujuh biji salak alias Farhan, Shandy, Gilang, Ricky, Fenly, Fajri dan Fiki. Tapi, Shandy malah mencie-ciei Fajri sambil menggoyangkan badan cowok itu.

"Heh lo salah orang, yang lu cie-ciein harusnya Zweitson, bukan gue." Protes Fajri yang tidak dipedulikan oleh Shandy.

"Ciyaaa ciyaaa, dah tuh gak bertepuk sebelah tangan lu, Son. Tunggu apa lagi." Kali ini, Farhan yang berbicara.

"Si Switson juga naksir nih sama Baby!" Tanpa dikasih aba-aba, Shandy ikut membongkar rahasia temannya. Sekarang, Zweitson yang panik.

"SEN! DIEM! AH ELAH!" Zweitson mengacak rambutnya frustrasi.

Suara cie-cie semakin nyaring ditambah sahutan lainnya.

"Jadian! Jadian!" Kompaklah satu kelas menyuruh mereka jadian. Baby menghindari kontak mata dengan siapapun, ia menunduk dan wajahnya pun memerah.

Zweitson yang sedari tadi memperhatikan Baby pun paham dan langsung meminta teman-temannya untuk berhenti, "EH BERENTI WOY! UDAH! UDAH!"

Tidak ada yang mendengarkan. Apalagi Shandy yang memandu mereka untuk terus melakukannya.

"UDAH DONG, PLEASE." Zweitson mengkhawatirkan Baby. Dia tau, Baby saat itu pasti sangat malu.

Dan ya, Baby akhirnya bangkit dari kursinya lalu berlari ke luar kelas. Zweitson, entah kenapa, merasa bersalah.

---

"Cieee cieee"

Itulah yang belakangan ini terdengar saat Zweitson dan Baby berdekatan. Seperti yang terjadi pagi ini.

Zweitson masuk ke kelas bertepatan dengan Baby yang mau keluar kelas. Akhirnya mereka berpapasan di pintu kelas. Mereka saling menghalangi jalan satu sama lain kemudian saling membuka jalan. Akhirnya Baby berjalan melewati Zweitson.

Riuh sorakan seperti itu sudah mulai membosankan di telinga Zweitson, mungkin juga Baby, hingga Zweitson bersuara, "Sampe kapan sih kalian mau cie cie begitu terus?"

"Sampai kalian jadian lah." Sahut Gilang.

"Ya, kalo gini. Makin susah jadinya." Ucap Zweitson sambil membanting tasnya lalu mengacak rambutnya.

"Ciyeeee"

Malah makin menjadi-jadi.

- tbc -

Hello
Selamat hari selasaaaa
Masih semangat streaming baby gak nih? Maaf banget aku telat update yaa soalnya aku lagi sakit huhu
Doain aku cepat sembuh yaa bestiee
Sampai ketemu di part selanjutnya!
Jangan lupa vote dan komen
See you 💘

BABY | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang