Chapter 3

718 18 12
                                    

Chapter 3

“Lihat aku sampai kamu jatuh cinta sama aku!!” ucapnya lantang tepat dihadapanku.

“ . . . ngertii!?” ucapnya mempertegas.

Cowok yang s’lalu ngomongnya ngaco ini,yang bakal menjadi tunagganku . . . aku masih sungguh belum percaya ini.

“Nanako . . . ?” ucapnya menunggu jawaban dengan mata yang tajam dan astagaaa!!,apa aku harus mengakui ini. Matanya yang tajam membuat jantungku berantakan berdetak. Pipiku mungkin sudah merah merona dihadapannya, wajahnya menyerang otot-otot bibirku untuk sulit berbicara. Ya tuhannn, apa yang aku harus katakannnn . . .

“Meneketehe BEGOOO!” bentakku kasar, dia terkaget melihat reaksiku ini.

Aku meninggalkan Subaru yang masih terkaget-kaget secepatnya, sekarang aku tak bisa memandang Subaru. Perasaanku aneh.

“tu . . . tunggu, Nanako!!” panggilnya.

“Nggak mau!” ucapku mempercepat langkah.

“Ehh,koq malah kabur!?” jawabnya bingung.

Aku tekankan sekali lagi, nanako kamu nggak bakal suka Subaru . . .

Disudut Koridor panjang, terlihat seorang wanita cantik berdiri menatap kejadian yang baru saja dilihatnya. Terdiam tenang dalam wajah cantik yang dikagumi banyak pria, mencoba berpikir dimana ia harus mencari celah dari apa yang baru ia lihat.

***

‘Brugg!’

“Nggak bisa dipercaya! Bisa-bisanya dia ngomong kaya gitu!!” gerutuku dalam hati. Sambil menata Kasur aku teringat kejadian yang terjadi disekolah.

‘tok tok tok’

Suara ketukan pintu menghentikan aktifitasku, dan terdengar suara perempuan dari balik pintu.

“Permisi,apa Nona ada didalam?” ucap wanita itu.

“Iya, Masuk saja.” Ucapku merespon.

“Permisi Nona.” Ucap seorang pelayan perempuan yang mengantarku pertama kali kekamar ini.

“Ah iya, ma’af yah kamarku berantakan. Kemarin nggak sempat beres-beres sih,hee” ucapku sambil merapikan lagi barang-barang yang belum sempat aku rapihkan kemarin.

“Haha, tidak apa-apa nona. Pak Masanori mengirimkan Nona seragam baru, ini saya bawakan nona” ucapnya tenang sambil tersenyum ramah.

“Eh,Seragam...!?” ucapku mengantung. Buat apa yah, apa gara-gara tadi aku bilang seragamnya kotor.

“Ini Nona” ucapnya sambil memberikan bungkusan kepadaku sopan.

“Eh...emm...Makasih no...” ucapku bingung, aku harus memanggilnya apa.

“Namaku Sasai” ucapnya tersenyum ramah.

“Sasai, anu didalam lemari bajunya banyak banget. Kurasa murid yang dulu tinggal disini lupa bawa baju-bajunya” ucapku pada Pelayan itu yang ternyata bernama Sasai.

Dia tersenyum, lalu mengatakan

“Semua yang ada dikamar ini disiapakan khusus buat nona sama Tuan Masanori” ucapnya tenang.

Whattt!! Semua...? yang benar sajaaa. Pasti Bohongkan!?

Aku memandang Lemari Pakaian yang pantasnya menjadi kamar ini dengan heran dan tak yakin. Semuanya terisi penuh dengan Baju-baju yang tak pernah aku impikan lalu barang-barang mewah yang lainnya,dan itu sangat banyak sekali untukku.

“Kalau butuh sesuatu, silahkan memanggilku. Cucian bajunya jatuh pada hari Selasa,Permisi Nona.” Ucapnya pamit pergi.

“Ah , iyaa” responku.

LOVE KINGDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang