BAB 2

1.3K 204 70
                                    

------ Leukemia ------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------ Leukemia ------

***

Wang Yibo membuka matanya saat secercah sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar. Dia menggeliatkan tubuhnya dengan bermalas-malasan di atas ranjang.

Merasa dirinya tidak sendirian di atas ranjang, Yibo menoleh ke samping. Dia melihat wajah manis istrinya tengah tertidur pulas.
Senyum manis tersungging di bibirnya. Perlahan dia bergerak, mengatur posisi tidurnya hingga menyamping menghadap Zhan.

Yibo menghela napas lega saat mendapati istrinya masih bernapas. Itulah setiap hari yang dia lakukan, memperhatikan desahan napas Zhan di pagi hari, di setiap waktu. Yibo masih belum percaya tentang berita penyakit yang diderita oleh Zhan.

"Semua akan baik-baik saja ... kau akan segera sembuh, sayang," pikir Yibo sambil membelai lembut rambut ikal Zhan yang menutupi keningnya.

"Nghh ... " lenguh Zhan di dalam tidurnya.

Yibo menggigit bibirnya, dia suka sekali bermain-main dengan bibir Zhan. Jarinya menyusuri setiap lekuk seksi bibirnya.
"Morning, my love," bisik Yibo, lantas mendekatkan wajahnya, bibirnya mengecup ringan bibir Zhan yang setengah terbuka.

Perlahan Zhan membuka matanya, dilihatnya wajah suami tercintanya yang tengah menciummi bibirnya.
"Yi-bo ... mnnhh~"

Yibo mencium bibir Zhan dengan lebih menekan, mengecap manisnya bibir seksi istrinya.
"Baby ... " lenguh Yibo, dia segera menindih tubuh istrinya dengan pelan sambil bertumpu pada sikunya.

"Mnnhh ... Yibo ... jangan ... " Zhan mencoba mendorong tubuh Yibo menjauh darinya. Menolak pelan ajakan bercinta dari Yibo.

Yibo tidak bergeming, dia terus menciumi bibirnya, lalu bibirnya merambat turun pada lehernya yang terbuka lebar.

"Aahh~" Tubuh Zhan bereaksi saat lehernya di kecap dan dijilati oleh Yibo.

Mendengar lenguhan seksi Zhan membuatnya tidak tahan lagi, Yibo segera melucuti pakaiannya dan pakaian Zhan secepat kilat. Dia segera mengambil botol pelumas di laci meja di dekat ranjang.

"Yak, hentikan ... aahh, Yibo!" Tubuh Zhan menggelinjang nikmat saat Yibo menusukkan jarinya ke dalam lubang anal Zhan dengan memakai pelumas.

Yibo menyeringai senang saat melihat hasil perbuatannya, "Sepertinya kau sudah siap untukku, sayang," gumam Yibo parau, lalu mengeluarkan jarinya dari hole Zhan.

Napas Zhan terengah-engah, matanya sayu menatap wajah Yibo.
"Aku ingin di atas," desis Zhan.

"No ... kau tidak boleh sa-" ucapan Yibo menggantung saat melihat wajah Zhan yang memberengut.
"Baby ... "

LEUKEMIA (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang