BAB 5

1.5K 198 62
                                    

----- Leukemia -----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----- Leukemia -----

***

Kehilangan indra perasa ... apakah sebentar lagi akan kehilangan rasa cinta?

******

Zhan duduk di tempat makan di sebuah restoran out door, tempat di mana sering ia dan Yibo singgahi. Sudah berbulan-bulan ia selalu datang ke tempat itu. Bukan karena ia merasa rindu dengan tempat itu ataupun rindu akan Yibo. Tetapi lebih ingin membiasakan kesendiriannya. Zhan mencoba melupakan keberadaan Yibo dari hatinya. Walaupun sulit.

Zhan membaca daftar menu, melihat  berbagai macam menu yang pernah ia coba saat bersama Yibo. Walaupun nafsu makannya sudah menghilang, ia tetap akan memaksa dirinya untuk tetap makan. Di saat Zhan sibuk membaca daftar menu, tiba-tiba ada seseorang yang datang mengganggu.

"Hei, apa kau mengingatku?"

Zhan tersentak kaget saat melihat Yibo, berdiri tepat di depan matanya. Ia menjadi panik, dan berniat kabur dari tempat itu.

"Kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanya Yibo cemas saat melihat wajah Zhan memucat.

Zhan segera menundukkan kepala, mencoba mengabaikan Yibo.

Tanpa permisi, Yibo mendudukkan dirinya di depan Zhan.
"Boleh aku menemanimu makan siang?" tanya Yibo sambil tersenyum manis.

Zhan masih memilih untuk tetap diam, dan tidak mau menatap wajah Yibo. Ia memusatkan perhatiannya dengan membaca buku menu.

"Boleh aku tahu namamu?" tanya Yibo sambil mengambil buku menu yang dipegang oleh Zhan.

Zhan panik, buku menu yang ia gunakan untuk tameng diri, diambil oleh Yibo. Namun Zhan mencoba bersikap tenang, ia tidak ingin Yibo curiga dengan sikapnya.

"Siapa namamu?" tanya Yibo.

Deg

Zhan terdiam, ini kedua kalinya setelah di rumah sakit, Yibo menanyakan siapa dirinya. Hei, takdir macam apa ini. Kenapa kami harus bertemu kembali? Bukankah seharusnya Yibo melupakan keberadaanku? Kenapa kami harus bertemu lagi?! Apa gunanya aku menjauh darinya?! Zhan menatap lurus wajah suaminya. Apakah aku harus menjawab pertanyaanya?

"Zhan."

"Ha?"

"Namaku ... Xiao Zhan." Zhan bersyukur karena suaranya tidak gemetaran.

"Hai, Zhan. Aku Wang Yibo," ucapnya sambil mengulurkan tanganya ke arah Zhan.

Zhan menatap tangan suaminya yang terulur ke arahnya. Dadanya tiba-tiba menjadi sesak. Karena tak mau tiba-tiba dirinya jatuh pingsan di depan Yibo, akhirnya ia memutuskan untuk pergi.
"Permisi," ucap Zhan sambil berdiri dan berniat pergi dari tempat itu.

Grep

"Tunggu." Yibo menahan lengan Zhan agar tidak pergi.

Zhan segera melepaskan tangan Yibo dari lengannya.

LEUKEMIA (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang