BAB 7

757 106 17
                                    

---- LEUKEMIA ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---- LEUKEMIA ----

***

"Tuhan, jangan ambil nyawaku."

.

.

Kemunculan Wang Yibo di depan pintu rumahnya membuat Xiao Zhan merasa rindu. Rasa hati ingin memeluk sosok tampan yang masih menjadi status suaminya. Tetapi tubuhnya hanya mematung di tempatnya berdiri. 

Padahal Xiao Zhan sudah hampir merelakan perpisahan ini. Berharap dirinya tidak menoleh ke belakang lagi. Ia akan terus berjalan sendirian tanpa sosok Yibo di sisinya, agar leluasa cairan kristal bening membasahi pipinya yang tirus. Xiao Zhan tidak ingin berpura-pura lagi tegar di depan Wang Yibo. "Tetapi kenapa kau muncul di hadapanku lagi?"

"Ka-kau?"

Wang Yibo tersenyum kaku karena salah tingkah. Ia tidak tahu apa yang membawanya kembali ke rumah Xiao Zhan. Hanya saja, kaki dan tubuhnya bergerak sendiri sampai ia tersadar sudah berada di depan pintu rumah pria itu.

"Hai," sapanya.

Tangan rapuh mencengkeram daun pintu, mencoba mencari kekuatan di sana. "Ada perlu apa datang kemari?" tanya Xiao Zhan terdengar ketus.

Wang Yibo bingung harus menjawab apa. Ia tidak memiliki alasan lain selain ingin bertemu dengan Xiao Zhan. "Mm, a-anu, aku ...." 

"Tuan Wang, kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lebih baik---"

"Aku ingin membeli bunga." Wang Yibo memotong ucapan Xiao Zhan.

Xiao Zhan terkejut mendengar ucapan Yibo. "Apa?"

"Iya, aku ingin meminta bantuanmu untuk memilihkan bunga untukku. Aku ingin membelikan bunga untuk seseorang," kata Yibo menjelaskan alasannya.

Bunga. Untuk siapa? Xiao Zhan ingin bertanya, tetapi lidahnya kelu. "Ehem, baiklah, bunga seperti apa yang kau inginkan, Tuan?" tanya Xiao Zhan seraya melangkah keluar dan menutup pintu rumahnya.

Wang Yibo terdiam menatap rambut halus Xiao Zhan sementara pria itu berdiri memunggunginya untuk mengunci pintu rumah. Aroma shampoo yang menggelitik hidungnya terasa familiar dan membuatnya rindu akan sesuatu yang tidak ia tahu apa penyebabnya.

Xiao Zhan terkejut ketika membalikan badan wajahnya hampir bersentuhan dengan wajah Wang Yibo. Spontan ia melangkah mundur ke belakang untuk menjauh. Jantungnya hampir berhenti berdetak dan seketika wajahnya merona. "A-ayo," ujarnya gugup. Kemudian ia berjalan melewati Wang Yibo dengan kaku dan melupakan sepenuhnya pertanyaannya.

Wang Yibo menghela napas panjang. Kegilaan apa yang baru saja terlintas di pikirannya. Bisa-bisanya ia ingin memeluk Xiao Zhan dan mencium pria itu. "Jangan gila, Wang Yibo." Ia segera menyusul Xiao Zhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEUKEMIA (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang