LIMERENCE [COMPLETE]

MISI

Iklan yaaa
Buku FAT CONCUBINE bisa dipesan per 14-28 Agustus 2021
AYO DIBELIIII 🥺🥺🥺

GABRIELA POV
Sebelumnya gue bakal jelasin denah BLI School nih.

(Ps. Semoga kalian paham gambarku hahaha)

Keterangan:
1. Tempat Parkir
2. Lapangan futsal
3. Ruang Guru
4. Bangunan ini 3 lantai ya (biasa disebut gedung IPS) lantai 1 kelas X 1-4 lantai 2 buat XI IPS 1-3, lantai 3 buat XII IPS 1-3
5. Bangunan 3 lantai juga, lantai 1 buat ruang multimedia (Ruang Komputer, Laboratorium dan Perpustakaan) dan 1 lapangan indoor buat badminton dan Voli (dipakai gantian), lantai 2 untuk kelas X 5-6 dan XI Bahasa 1 dan 2, sedangkan XI Bahasa 3 pisah di lantai 3 bersama XII Bahasa 1-3. Bangunan ini disebut bangunan BESAR, karena emang paling gedhe se sekolahan.
6. Masih bangunan 3 lantai, kali ini gedung IPA, lantai 1 buat XI IPA 1-3, lantai 2 buat XII IPA 1-3, lantai 3 buat Auditorium.
7. Lapangan utama, terdiri dari 2 lapangan, lapangan basket dan tenis.
8. Danau sekolah, tempat ngadem atau buat kerja kelompok.
9. Tongkrongan anak hits alias tongkrongan cowok-cowok biasanya.
10. Gerbang sekolah sih ini ceritanya hahaha
Duh maaf kelupaan, anggep aja ada kantin ya diantara bangunan 5 dan 6.
Terus ada ruang klub dan ruang OSIS diantara bangunan 3 dan 4.

Dah tuh sekolah gue.
Lengkap banget!
"Hari ini ada pengenalan ekskul dan club buat kalian semua, peraturan sekolah mewajibkan kalian mengikuti minimal 2, jadi pikirkan baik-baik" kata ketua OSIS, kak Satria namanya.

"Kalau lu ngejar kak Bima, gue mau kak Satria aja" bisik Tika.
"Oke, bisa diatur" balasku.
"Untuk ekskul ini biasanya buat yang suka olahraga kita punya Futsal, Basket, Tenis, Badminton sama Voli. Buat clubnya ada Japanesse Club, English Club, Jurnalist, Siaran (Radio Sekolah), Musik, Cheerleaders dan Botani. Nanti masing-masing bakal dipresentasiin sama ketuanya. Jadi perhatikan baik-baik" lanjut kak Satria.

Lalu tibalah giliran kak Bima, Kapten tim Futsal, ada futsal Cewek dan Cowok.
Jujur aku tak begitu mendengar apa yang dibicarakan kak Bima, aku terkesima dengan wujudnya.
Kog ada manusia sebegini indah.

"Lu mau ikut futsal?" Tanya Tika.
Aku menggeleng, "Gabisa nendang bola" jawabku.
"Lah kan lumayan bisa deket sama kak Bima"
"Ga mau, selain percintaan gue harus ngelakuin apa yang gue suka"
"Emang apa yang lu suka?"
"Voli"
"Bisa?"
"Gue mantan atlet Voli di Florida, FYI"
"Sumpah?"
Aku mengangguk.
"Selain Voli, mau ikut apa?"
"Japanesse kayaknya, gue punya keluarga yang keturunan Jepang, jadi sedikit banyak tau dan paham"
"Gue ikut yang Japanesse!" Kata Tika excited.
"Iyalah ketuanya kak Satria" jawabku.
"Hehe"
"Satunya apa?"
"Botani kayaknya, gue ga bisa olahraga"
"Oh"

Obrolan kami terhenti ketika ada kakak cantik berambut pendek yang menjelaskan tentang club Cheerleadersnya.
"Cantik" gumamku yang ternyata didengar oleh Tika.

"Hahaha, saingan elu tu" kata Tika.
"Ha?"
"Namanya Devina Mayasari, sekelas sama kak Bima, nempel juga sama kak Bima, satu-satunya cewek yang ada di circle kak Bima"
"Temen doang, gapapa gue bisa bersaing"
"Kadang gue heran kenapa lu Pede banget"

Oh iya, circle kak Bima tu ada 5 orang, kak Bima, kak Satria Yamada, Kak Perth Dilan Saputra, kak Kevin Ardianto, sama kak Devina.

"Ini kak" aku menyerahkan formulir pendaftaran ekskul dan club ke kak Satria.
"Voli?" Tanya kak Satria.
Aku mengangguk.
"Kirain mau ikut futsal"
"Gue bucin bukan bulol kak, gue mau lakuin yang gue suka"
"Hahaha, suka Voli?"
"Banget"
"Oke, kalau Japanesse?"
"Jujur aja nih kak, kalau Japanesse karena peraturan yang mengharuskan ikut dua. Tapi emang aku punya keluarga keturunan Jepang sih, jadi kayaknya seru"
"Agak sedih sebagai ketua club"
"Tenang kak, gue bakalan sungguh-sungguh"

Akhirnya MOS selesai.
Rutinas seorang Gaby dimulai.
Pagi hari dia wajib, kudu dan harus lewatin gedung IPA dulu baru muter biar bisa sampai ke kelas X3 di lantai 1 gedung IPS alias MUTERIN SEKOLAH.

Kalau orang normal pasti milih lewat ruang guru biar cepet sampai.
Tapi karena gue harus ngeliat kak Bima, rela dah tuh gue muterin sekolahan.
Soalnya kak Bima sama temen-temennya kecuali kak Devina suka duduk depan kelas.
"Pagi kak Bima!" Sapaku Excited.
Biasa responnya hanya diam.
"Yang lain ga disapa nih?" Tegur kak Satria.
"Pagi juga kakak-kakak yang lain, byee" sapaku sambil berlalu.
"Sial, nama Bima doang yang disebut" teriak kak Kevin kayaknya.
Sesampainya dikelas, aku tidak langsung masuk tapi mengamati kak Bima lagi.
Melihat dari jauh.
Kelas kita berhadapan berjarak lapangan doang sih.

"Lu ngapain muterin sekolahan begitu" tanya Tika.
"Lagi menjalankan misi gue" jawabku.
"Misi apaan?"
"Buat kak Bima terbiasa akan kehadiran gue"

-Selamat Membaca-
Mohon feedbacknya hehe
Aneh ga sih?