Ingat - [OIIWA][✅]

🍡-Delapan-🍡 [edisi pantai 3]

Maaf kalau ceritanya gaje n cringe, karna ku noob dalam buat cerita eueueue :)

Met membaca ^^

• • •

Iwaizumi gak habis pikir. Bisa-bisanya teman masa kecilnya itu bisa sakit hanya karna sekali nyemplung ke air laut.

Ya sebenernya Iwaizumi tau kalau Oikawa sedari kecil memang memiliki imun tubuh yang cukup lemah ketimbang dirinya, tapi gak disangka ternyata saat mereka sudah besar pun imun tubuh Oikawa masih sama saja...

bukan berarti Iwaizumi menganggap remeh Oikawa ya.

Dan sedari kecil juga Iwaizumi lah yang selalu menjaga Oikawa dimana pun dan kapanpun.

° ° °

10 April 2004

Kaki-kaki kecil itu berlari-larian kedalam hutan, tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

Anak dengan sweater biru pucat dan celana pendek itu mengejar seorang anak di depannya yang mengenakan baju singlet hitam dengan motif tulisan kanji 'raja' ditengah-tengah nya.

"lah.. hah.. iwa-chan tunggu!! Jangan cepet-cepet larinya!" ucap anak berbaju sweater itu kelelahan.

Anak yang dipanggil 'iwa-chan' itu hanya menoleh sambil mendelik tajam kearahnya. "lagian siapa suruh buat ikut?!"

"aku kan.. hahh.. bosen dirumah! Mau ikut.. hahh.. hahh.. iwa-chan" ucap nya ngos-ngosan.

Merasa kasihan, sontak anak itu berhenti berlari dan membiarkan temannya beristirahat sejenak.

"lagian kau kenapa gak main aja sama temanmu yang lain?"
Badan mungil itu berdiri menghadap sang teman dengan jaring penangkap serangga di tangan kirinya.

"gak mau, mereka jahat! Maunya sama iwa-chan aja" jawabnya dengan keras.

"yaudah, mending kita duduk dulu aku juga capek lari-lari"

.
.
Cahaya matahari menembus sela-sela pepohonan rindang dan angin yang berhembus lembut, membuat dua anak kecil tersebut merasa nyaman di dalam hutan. Meski orang tua mereka selalu bilang hutan adalah tempat berbahaya bagi mereka.

"ahh.. Aku ngantuk" ujar sang anak kecil berkaus singlet dengan mata yang terkantuk.

"ih jangan tidur iwa-chan! Katanya kita mau cari kupu-kupi gajah?!"

"tapi aku ngantuk Tooru"

"duh.. Iwa-chan mah gitu, hm?" melihat sesuatu, sang anak berbaju sweater itu segera berdiri dari istirahatnya dan menghampiri benda yang dilihatnya.