Mood [11]

63 5 0
                                    

Pagi ini adalah hari pertama masuk sekolah karena libur. Nara terlihat atusias buat masuk sekolah, sementara Fatra berkebalikan dengan Nara.

"Pagi semuanya" sapa Nara semangat

"Pagi Nara, kenapa kamu semangat banget" tanya Aya

"Kayaknya papa tau deh kenapa dia semangat" jawab Aslan

"Kenapa pa" tanya mereka serempak

"Mau ketemu pacar ya di sekolah" jawab Aslan

"Papa sok tau nih, Nara berangkat dulu ya" pamit Nara

***

"Pagi-pagi mukanya udah mesem banget" tanya Fathi

"Iya nih, males banget sekolah ngantuk"
jawab Fatra

"Gue anterin ya kan katanya lo ngantuk"

"Gausah kak, gue aja yg bw motor, gue pergi dulu ya" pamit Fatra

***

"Tumben banget lo pergi sepagi ini biasanya lo dateng jam 7" tanya Vina

"Kan hari pertama masuk sekolah" jawab Nara

"Kayaknya hari ini lo seneng banget, kenapa lo"

"Mungkin mood gue lagi bagus"

***

"Napa lo Fa, masuk sekolah muka lo begitu" tanya Haris

"Kayaknya mood gue lagi gak enak" jawab Fatra

"Kayak cewek lo pake mood segala"

"Bodo"

Fatra melihat seisi ruangan kelasnya yang dipenuhi tawa. Tapi, dia males untuk gabung dengan mereka. Dia melihat Nara yang lagi senyum. Dengan senyum tipisnya bisa membuat semua cowok terpukau, termasuk Fatra.

Kenapa gue senyum-senyum begini. Apa mungkin gara-gara Nara. Ucap Fatra

***

Bel istirahat pun berbunyi semua anak pun keluar dari kelasnya untuk beristirahat. Tapi, Fatra kelihatannya tidak mau ngapa-ngapain selain duduk di kelas dan memainkan iphone-nya.

"Lo gak turun" tanya Haris

"Lagi mager gue, gue nitip jus dong satu" jawab Fatra

Setelah Haris pergi, Fatra hanya diam saja di kelas. Dia mendengar cewek di kelasnya sedang berbicara tentangnya tapi dia gak perduli.

Fatra kenapa sih, mendingan gue temenin kasihan dia sendirian.

Ada suara yang ramai sekali di bawah. Ada keinginan anak-anak untuk lihat apa yang terjadi. Tapi, Fatra gak tertarik pada suara itu.

Gila rame banget suara dibawah, ada apaan sih. Gue pengen liat tapi mager.

Setelah beberapa menit Fatra pun keluar untuk melihat apa yang terjadi. Dan ternyata

***
Panggilan panggilan kepada Nara Adyssa ditunggu di lapangan sekarang juga.

"Vin temenin gue kebawah dong, gue dipanggil" pinta Nara

"Yaudah ayok"

Setelah sampai di lapangan Nara berdiri dan ada beberapa orang yang menghampirinya. Dan salah satunya adalah Egan

Mau ngapain sih Egan. Tanya Nara

"Lo bingung kan kenapa lo dipanggil" tanya Egan

"Itu lo tau" jawab Nara

Egan lalu bertekuk lutut di hadapan Nara. Nara terlihat malu dengan apa yang dilakukan Egan

"Gue suka sama lo, mau gak jadi pacar gue" tanya Egan

Mendengar pertanyaan itu Nara senyum malu-malu. Dan dia memilih untuk.

***
Egan nembak Nara, gila tuh cowok targetnya Nara. Gue kasihan sm Nara. Tapi, kenapa gue peduli sm dia.

"Woy ngapain bengong"

"Gapapa, Egan nembak cewek caranya udah kampungan banget"

"Yaudah, lo aja yg nembak Nara, trus pake cara yg gak kampungan"

"Enak aja, gue aja gak suka sm Nara, ngapain gue nembak dia" elak Fatra

"Yaudah kalo lo gak suka, tapi kalo lo suka gimana"

"Gue gak bakalan suka sm dia"

"Awas lo kemakan omongan sendiri"

***

Nara menarik napas panjang dan berusaha untuk mengucapkan 2 kata.

"Terima gak Nara, pegel nih"

Terima Terima Terima

"Gue.... Mau jadi pacar lo" ucap Nara berbisik walaupun kecil suara itu terdengar sampai ke Fatra

Kenapa Nara terima sih, Egan kan playboy cap kaki gajah. Tadi gue ngomong apa. Jangan-jangan gue cemburu. Ngapain gue cemburu Nara kan bukan siapa-siapanya gue.

Awas lo kemakan omongan lo sendiri. Kata-kata itu terngiang-giang di otak Fatra

----------------------------------------------
Lama update nih. Abis berlomba mengerjakan ujian. Keep reading guys

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang