Story [13]

55 6 0
                                    

Seperti ya dijadwalkan hari ini Fatra dan Nara akan kerja kelompok dirumah Nara. Ini yang kedua kalinya Fatra mengunjungi rumah cewek.

Fatra : hari ini jadi kan

Nara : iya jadi, lo udh berangkat

Fatra : mau berangkat

Nara : hati-hati kesasar lho

Fatra : hm. Gak akan nyasar

Gue harus bilang sm Nara. Bagaimana pun caranya.

Fatra pun melajukan mobilnya menuju rumah Nara. Dan dia sampai di rumah Nara. Rumahnya bergaya modern tapi elegan yang betingkat 2. Fatra hanya bengong menatap rumah Nara.

"Mau sampai kapan bengong disitu" ucap Nara

"Eh, rumah lo keren Na"

"Kenapa lo manggil gue Na"

"Suka2 gue lah nama lo kan Nara, gue panggil Na"

"Serah lo deh, masuk gih"

Setelah bedebat sedikit di teras Fatra dan Nara pun masuk ke rumah Nara.

"Lo nunggu di sana aja, gue mau ngambil alat2nya"

"Ok"

***

"Akhirnya kelar" ucap Nara

"Udah berapa jam gue disini" tanya Fatra lelah

"Baru setengah jam"

"Sumpah lo, gila gue berasa ini udah dua jam"

"Itu mah lo"

Lo harus bilang fa itu tujuan lo kesini kan.

"Lo kenapa" tanya Nara

"Anu--"

"Lo laper bilang dong dari tadi"

"Hehehe, iya gue laper nih"

Bego

***
Ini hampir 1 jam Fatra disini tapi dia belum menceritakan kejadian itu sm Nara.

"Gimana kabar lo sm Egan" tanya Fatra yg memecahkan keheningan

"Baik-baik aja" jawab Nara dusta

"Oh, gue boleh cerita gak sm lo tentang Egan, ini beneran ceritanya gak gue rekayasa"

"Ceritain aja"

"Jadi gini--"

Flashback

Hari minggu kemarin Fatra ke club yang biasanya ia kunjungi. Ketika ia masuk ke dalam club ia melihat Egan sedang bermesraan sm 2 cewek. Fatra pun tidak tahan dengan itu, ia pun samperin Egan.

"Oh, jadi gini kelakuan lo kalo di club, katanya lo itu pacarnya Nara"

"Bro, pacar gue itu bukan 1 doang, banyak kali pacar gue"

Fatra pun marah dengan kata2 yang dikeluarkan Egan. Dia pun langsung menarik kerah leher Egan untuk siap dihajarnya.

"Brengsek banget lo jadi cowok" ucap Fatra sambil memukul perut Egan

"Yang bego itu Nara mau aja dimainin sm gue. Betapa begonya dia"

Setelah mendengar kata itu Fatra memukul perut Egan untuk kedua kalinya. Setelah puas menghajar Egan, Fatra pun kembali ke rumah tanpa membeli bir.

***

"Gitu ceritanya" ucap Fatra

Nara kaget dengan kejadian itu. Dia tidak bisa mengucapkan kata2. Badannya bergetar dengan kuat. Pikirannya entah kemana. Ia sangat emosi dengan cerita itu.

"Lo nggak bohong kan Fa" tanya Nara

"Gue seriu--"

Belum selesai Fatra ngomong Nara memeluk Fatra dengan erat sambil menangis.

"Apa semua cowok kayak gitu"

"Cowok itu sm semua, pengecut, brengsek, bajingan"

"Dan gue harap lo bukan cowok yang kayak gitu Fa"

Fatra hanya bisa membeku ditempat dia nggak tahu harus berbuat apa. Nara pun melonggarkan pelukannya.

"Eh, sori Fa gue kebawa suasana"

"Gak papa, gue cabut dulu ya"

"Tunggu Fa"

"Kenapa Na"

"Sebagai ucapan terima kasih gue. Lo boleh minta apapun ke gue tapi batas maksimal wishnya itu 3 kali"

"Oh, ok"

"Lo gak mau kasih permintaan gitu"

"Kayaknya belum, gue balik dulu ya"

"Bye Fa"

"Bye"

Nara pun masuk ke rumahnya dan menuju ke kamarnya dengan seribu pertanyaan.

Fatra baik banget hari ini, gila tangan gue udah gak suci nih gara2 meluk Fatra. Mudah2an lo masih kayak gini ya Fa. Jadi orang yang baik, bukan jadi orang yang nyebelin.

***
Abal banget nih cerita. Adegan romantisnya kurang ngena nih, bingung harus buat apa lagi

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang