L E M B A R A N B A R U

3.1K 466 22
                                    

3 Tahun Kemudian __
Seoul, 12 Juni 2022

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, meninggalkan segala kenangan dan luka di belakang sana. Menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru lainnya. Meskipun kehilangan, hidup tetaplah harus berjalan, walau penuh penantian dan penyesalan.

Banyak sekali yang berubah dan hilang dalam perjalanan hidup seorang Lee Jeno, dia bukan lagi pewaris LJN'S Grup karena dua tahun yang lalu perusahaan itu mengalami krisis dan bangkrut dalam semalam. Jeno dan keluarganya jatuh miskin, ibunya yang begitu angkuh dan sombong mengalami depresi berat hingga mengamuk kalap, tak terima dengan kenyataan yang di tatap. Dengan berat hati Jeno memasukan ibunya ke rumah sakit jiwa, itu juga demi kebaikan ibunya agar lekas kembali seperti semula.

Bangkrut dan jatuh miskin bukan berarti kehidupan berakhir. Jeno kembali merintis karir dari bawah dengan bantuan Lucas dan Jaemin. Sempat ada pertikaian kecil antara keluarga Jeno dan Jaemin tentang masalah pernikahan mereka, namun Jaemin telah meluruskan segala kesalahan pahaman dan meminta ayahnya untuk tidak membenci Jeno dan mau membantu Jeno lagi dalam merintis sebuah perusahaan.

Kini setelah tiga tahu berlalu, Jeno berhasil membangun sebuah perusahaan walaupun tak sebesar milik ayahnya dulu. Tapi Jeno bertekad akan membuat perusahaan yang ia bangun sukses dan tak kalah sukses dengan ayahnya. Tak mudah memang tapi Jeno juga enggan untuk menyerah, begitu juga dengan Renjun. Dia masih belum menyerah untuk mencari dimana keberadaan kekasih tercantik nya itu. Sosok yang hingga detik ini masih setia menghiasi setiap mimpi indah Jeno dan bayangannya selalu terlihat di manapun mata Jeno menatap. Entah kapan permainan petak umpet ini akan berakhir, Jeno berharap segera di pertemukan lagi dengan Renjun-nya.

"Jeno-ya..." Panggil seorang pria manis yang baru saja datang. Saat ini Jeno tengah menikmati jam makan siang di sebuah tempat makan tenda di dekat sungai Han. Si Pria manis langsung duduk di hadapan Jeno tanpa meminta persetujuan.

"Aku mencari di kantor mu, rupanya kau ada disini." Si pria manis mendengus kesal dan dengan santainya meraih air mineral yang ada di atas meja, meneguknya hingga tinggal setengah botol.

"Untuk apa mencari ku? Bukannya kau sedang PDKT dengan anak pemilik Kimmy Grup, bagaimana jika ada yang melihat mu makan bersama ku. Kau tidak takut di Black list dari daftar calon menantu?" Jeno berucap dengan santai sambil menikmati tteokbokki yang baru saja di antar oleh pemilik kedai.

Jaemin menatap Jeno kesal, dia kemudian memukul lengan Jeno dengan keras. Entah sejak kapan Jeno menjadi sangat menyebalkan dan cerewet, padahal dulu dia tidak seperti ini, Jaemin bersyukur karena tidak jadi menikah dengan laki-laki berwajah dingin dan menyebalkan ini.

"Yak! Sejak kapan kau jadi cerewet begini? Menurut mu siapa yang akan berani memblack list Na Jaemin dari daftar menantu?" Ucap Jaemin angkuh dengan menunjukan pesona seorang Na Jaemin yang cantik dan menawan. "Apa kau tidak tahu aku ini sangat terkenal dan menjadi menantu idaman, mana mungkin mereka menolak ku."

Jeno hanya geleng-geleng kepala dan sibuk dengan makanan di depannya. "Ya ya, terserah kau saja." Ucapnya cuek.

"Tck... menyebalkan, padahal aku ini sudah sangat baik hati mau menemani mu makan disini, tapi malah kau abaikan."

Jaemin pura-pura kesal dan menggembung kan pipinya. Membuatnya nampak semakin menggemaskan. Jeno tersenyum tipis, memang Jaemin tidak pernah absen menemaninya makan siang, mereka sekarang menjadi teman baik, murni hanya teman karena Jaemin sudah tak memiliki perasaan apapun pada Jeno dan juga dia tahu bahwa Jeno hanya mencintai Renjun saja. Jaemin juga membantu Jeno mencari Renjun, namun tak mudah rupanya karena sudah tiga tahun berlalu tak ada kabar apapun. Renjun sangat pandai bersembunyi.

D E S T I N Y ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang