Haiii..
Absen dulu yuk kalian dapet cerita ini dari mana?
•
•
•
Happy reading 🖤"Kalila!!" Teriakan melengking milik Naola berhasil masuk ke telinga penghuni kelas XI MIPA 1.
Kalila yang merasa terpanggil menolehkan kepalanya polos. "Apa?" Tanya kalila.
Ola yang melihat wajah polos dan tak berdosa Kalila semakin naik pitam. "Apa-apa, liat nih sampah permen karet Lo nempel di rok gue!!!" Ucap Naola menatap geram Kalila.
"Ola, Kalila kan gak sengaja maap ya" ucap Kalila dengan pelan.
Naola menghembuskan nafas nya pasrah, lagi-lagi ia harus bersabar menghadapi sikap ceroboh sahabatnya.
"Ola ko diem aja, Lila kan udah minta maap Ola jangan marah dong" ucap Kalila lagi.
"Gue ga marah" ucap Naola.
Dengan senang Kalila langsung memeluk Naola. Dasar bocah.
"Wah kenapa nih peluk-pelukan" ucap Zeline yang baru datang dari ruang guru.
Naola melirik sinis ke arah Zeline. "Anak Lo nih buang permen karet sembarangan lagi."
"Kalila kan udah minta maaf Ola!!" Ucap Kalila agak sedikit ngegas.
Zeline hanya terkekeh pelan melihat kelakuan dua temannya ini.
"Ya makanya Lo jangan buang permen sembarangan" ucap Naola, lalu pergi duduk ke kursinya.
Kalila hanya memutar bola matanya malas, lalu pergi duduk juga ke kursinya.
"Serah Lo pada deh, gue mau nugas bye" ucap Zeline lalu ikut duduk juga di samping Kalila.
Sudah biasa bagi Zeline melihat keduanya bertengkar, nanti juga baik sendiri.
"Kalila pinjem Tipe-X" ucap Naola yang duduk di belakang mereka. Nah kan belum 5 menit.
"Nih" kasih Kalila. Aneh, tapi memang seperti itu.
Saat ini kelas mereka sedang jam kosong jadi mereka semua sedang melakukan hal-hal yang unfaedah. Contoh nya Naola, ia saat ini sedang mencoret coret kolong mejanya dengan Tipe-X milik Kalila.
Tetapi berbeda dengan Zeline gadis itu saat ini sedang mempelajari tugas olimpiade yang baru saja di berikan oleh guru bimbingan nya.
"Zeline gak bosen ngitung rumus Mulu?" Tanya Kalila random.
Zeline hanya menggelengkan kepalanya pelan, saat ini dirinya tengah fokus jadi sangat malas meladeni ocehan polos milik Kalila.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya bel istirahat kedua berbunyi.
"Ke kantin yu" ajak Naola.
"Bentar tungguin gue, dua soal lagi nih" ucap Zeline dengan mata yang terus menatap selembar kertas.
Naola memutar bola mata malas, "Buru ih gue udah laper bangettt."
"Iyanih Kalila juga udah laper bangetttt" rengek Kalila.
Zeline yang pusing mendengar rengekan keduanya pun langsung membereskan peralatan nya. "Iya iya, ayo!"
Ketiganya pun berjalan beriringan menuju kantin. Banyak yang menyapa ketiganya karena mereka terkenal akan kecantikan nya dan juga keramahannya. Tapi banyak juga yang iri, terlebih kepada Zeline, siapa yang tidak iri sudah di karuniai wajah cantik di tambah pintar dan anak kesayangan guru. Satu lagi juara umum dan penyumbang piala terbanyak.
Banyak kaum Adam yang mendekati nya, tetapi bukan sombong atau sok cantik Zeline hanya saja belum bisa membuka hati karena trauma masalalu nya.
"Mau pesen apa?" Tanya Naola. Kini ketiga nya sudah duduk di dekat jendela kaca yang menghadap langsung ke arah lapangan basket.
"Mie ayam aja sama jus jeruk" ucap Zeline.
"Kalila juga samain aja" ikut Kalila.
"Okey tunggu" ucap Naola lalu pergi untuk memesan makanan mereka.
Diantara mereka bertiga tidak ada yang di babukan, untuk memesan makanan mereka sudah membuat jadwal agar adil.
Zeline yang melihat Kalila sedang membuka permen karet langsung merampas nya. "Ini udah yang ke sepuluh kali Lo makan, jadi gaboleh" ucap Zeline.
Kalila yang mendengar itu merengut tak terima. "Balikin Zeline, Kalila janji ini yang terakhir."
"Gak ada." Kalila hanya bisa pasrah.
Naola pun datang dengan nampan yang berisi makanan mereka. "Nih, silahkan makan nyonya-nyonya" ucap Naola bercanda.
"Lo pada tau ga , zeroun bikin ulah lagi" ucap Naola memulai gosip.
"Iya Kalila juga gak sengaja denger, katanya kali ini ketuanya pukulin anak orang sampe kritis lagi" sahut Kalila.
Zeline yang tidak mengerti hanya menaikkan alisnya. "Zeroun?" Tanya Zeline bingung.
"Lo gatau Zeroun?!!" Teriak Naola.
Zeline hanya mengerenyitkan dahinya bingung, ia beneran tidak tau apa-apa kenapa temannya sangat berlebihan.
"Hello!! Zeline Lo anak siapa sih ya ampun, Kalila aja yang polos-polos bego tau Zeroun siapa!" Ucap Naola heboh.
Kalila yang mendengar dirinya disebut bego hanya mendengus kesal.
"Apa sih, gue emang gatau. Emang apa sih?" Tanya Zeline masih bingung dengan topik yang mereka bicarakan.
Naola menghela nafas lemah, "Jadi Zeroun itu geng motor dari sekolah kita, mereka semua tuh ganteng-ganteng apalagi ketuanya, ganteng nya nauzubillah" ujar Naola semangat.
Zeline hanya menganggukkan kepalanya. "Ohhh."
Oh. Hanya oh, astaghfirullah dosa apa Naola mempunyai teman seperti mereka berdua. Yang satu bego yang satunya lagi cuek. Pensiun dari bumi bisa ga sih.
"Serah Lo pada males gue" ucap Naola lalu melanjutkan makanya.
Sedangkan Zeline dan Kalila hanya saling pandang lalu mengedikan bahunya acuh.
×××
Jangan lupa vote and komen yayayaTBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEROUN
Teen FictionNote: follow dulu sebelum membaca ---- Carlos Evans Gibson, seorang ketua geng motor yang di takuti karena sifatnya yang tegas, dingin dan tempramen. Dibalik sosoknya yang sangat di segani ada satu trauma yang membuat nya sampai saat ini belum memil...