ZEROUN-5

4 0 0
                                    

Happy reading 🖤🖤🖤

Kini keempatnya sedang bersantai ria di halaman belakang rumah milik Zeline dan Zayn.

"Gila Lo Zayn, Lo punya adik secantik itu ngga di kenalin ke kita-kita" ucap Marva dengan raut wajah pura-pura kecewa.

"Alay Lo, lagian buat apa juga gue kenalin adik gue ke buaya kardus kayak Lo" ucap Zayn sarkastik.

Marva memutar bola matanya malas. "Pelit Lo!"

Carlos hanya menyimak percakapan mereka, sedari tadi ntah mengapa pikiran nya tertuju untuk perempuan yang menyandang status sebagai adik sahabat nya.

"Ngelamun aja Lo bos" ucap Marva ke arah Carlos.

Carlos hanya mendelik kesal ke arah Marva.

"Bang Zayn kenalin gue dong sama adik Lo" pinta Kenzi.

"Heh bocah, adik Zayn jatah gue ya!" Hardik Marva.

'tuk'

"Jatah jatah, pala Lo gue jadiin jatah buat Cradile mampus Lo!" Ucap Zayn. Cradile adalah nama hewan peliharaan Zeline, yang tak lain adalah anak harimau.

"Bercanda ngab" ucap Marva.

Tak lama Zeline datang membawa kotak P3K dan nampan berisi minuman.

"Wihh udah cantik, pengertian lagi" ucap Marva ke arah Zeline, yang di balas lirikan sinis oleh Zeline.

Zeline duduk di samping Zayn. "Sini muka Lo" ucap Zeline.

Zayn hanya mengikuti ucapan Zeline daripada dirinya kena semprot lagi.

"Sejak kapan Lo ikutan geng-gengan kaya gini bang?" Tanya Zeline, memulai sesi tanya jawab.

"Udah lama, Lo aja kudet. Makanya sekali-kali urusin dunia luar jangan terus ngurusin rumus aja Lo" oceh Zayn.

Zeline mendelik kesal. "Gue aduin bunda sama ayah, habis Lo" ancam Zeline.

Zayn tersenyum meledek ke arah Zeline. "Sayangnya bunda udah tau, wlee"

Zeline memelototkan matanya tidak percaya, bagaimana bunda nya bisa membiarkan kakak nya ini ikut-ikutan geng tidak jelas itu. Sudah jelas-jelas itu sangat bahaya.

"Skak kan Lo" ledek Zayn.

"Bacot Lo" umpat Zeline.

Carlos yang sejak tadi memperhatikan Zeline, lagi-lagi dirinya terpana akan wajah cantik wanita itu, di tambah lagi dengan bola mata yang coklat dan bulu mata yang lentik.

Setelah mengobati Zayn, Zeline pindah ke samping Aarav. Aarav yakin bentar lagi dirinya yang akan kena sembur.

"Lo lagi, kenapa juga Lo ikut-ikutan geng motor kaya gitu. Lo tau kan itu bahaya" Nah kan, benar dugaan Aarav dirinya juga akan kena semprot.

Yang lain sempat kaget melihat keduanya ternyata sudah dekat, terlebih Carlos yang merasa ada perasaan mengganjal di hatinya.

Aarav hanya menghela nafas pelan. "Hmm, gue minta maap."

Setelah selesai mengobati Aarav, kini matanya tidak sengaja bertubrukan dengan mata tajam yang berwarna hitam pekat.

"Obati temen gue, dek" ucap Zayn menunjuk ke arah Carlos.

Marva dan Kenzi sudah mengobati dirinya sendiri, hanya Carlos yang belum di obati.

"Buruan kasian anak orang" ucap Zayn ke arah Zeline.

Zeline mendelik ke arah kakaknya, lalu berjalan ke arah Carlos. Dengan kikuk Zeline duduk di samping pria itu, lalu mengobati lukanya dengan telaten.

Carlos yang secara dekat melihat wajah cantik wanita itu membuat suatu debaran aneh di hatinya. Tapi ia masih berusaha menampiknya. Cukup lama Carlos memandangi perempuan di depannya ini, akhirnya ia tersadar.

Zeline yang selesai mengobati Carlos langsung membereskan kotak P3K. Ntah mengapa dirinya sangat gugup di dekat pria itu. Aneh.

"Gue ke dalem dulu, bang" ucap Zeline ke arah Zayn, lalu berjalan ke dalam rumah menuju ke kamarnya.

"Enak gak bos di obatin bidadari?" Goda Marva sambil menaik turunkan alisnya.

Carlos tidak menanggapi nya. Ia lebih baik memutuskan untuk memainkan game online di handphone nya daripada melayani celetukan tak berbobot milik Marva.

"Tapi gue aneh deh, padahal kan kita sering main kesini. Ko gue gak pernah liat atau papasan sama adik Lo sih?" Tanya Marva bingung.

Benar juga, mereka sering main kesini bahkan sekali-kali nginep tapi tidak pernah bertemu dengan adiknya Zayn.

"Dia sibuk ikut les, kadang pulang malem. Kadang juga harus konsultasi bimbingan sama guru olimpiade nya. Jadi jarang di rumah, belum lagi kalau udah di rumah jarang keluar kamar. Anaknya sibuk belajar" jelas Zayn panjang lebar.

Marva ber-oh ria. "Pantesan, tapi adik Lo kan juga satu sekolah sama kita ko gue juga gak pernah ketemu ya" ucap Marva masih bingung.

Zayn berdecak kesal. "Kan udah gue bilang, anaknya sibuk belajar jadi gak peduli sama dunia luar."

Lagi-lagi Carlos terpana akan sosok perempuan ini. Disaat perempuan lain sibuk memamerkan kecantikan dirinya, barang-barang mewah, tetapi adiknya Zayn malah sibuk dengan belajarnya. Impresif.

"Btw nama adik Lo siapa bang?" Tanya Kenzi.

"Zeline" jawab Zayn yang sudah lelah di wawancarai.

Zeline, nama yang bagus

Aarav yang sedari tadi menyimak, berdiri dari duduknya.

"Mau kemana Lo?" Tanya Marva.

"Balik" jawab Aarav, lalu melenggang begitu saja.

Marva dan Kenzi yang sama-sama sudah lelah pun memilih mengikuti Aarav.

"Gue juga balik" ucap Marva dan Kenzi barengan. Keduanya saling pandang lalu tertawa bersama.

Ntah sereceh apa selera humor mereka.

Carlos yang melihat teman-teman nya sudah pulang ikut pulang juga. "Gue balik, bilangin sama adik Lo thanks udah ngombatin gue" ucap Carlos lalu pergi dari hadapan Zayn tanpa menunggu respon pria itu.

"Santai aja, hati-hati Lo di jalan" teriak Zayn. Zayn sebenarnya sadar, temannya itu sejak saat tadi memperhatikan adiknya.

 Zayn sebenarnya sadar, temannya itu sejak saat tadi memperhatikan adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pencet bintang di pojok ya

TBC.

ZEROUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang