EMPAT

1 0 0
                                    

"Lo mau makan apa, Vi?" Tanya Marsha kepada Lluvia yang sedang melihat-lihat novel yang baru dibeli Marsha kemarin. "Samain kayak lo aja, Sha." Balas Lluvia.

Mereka sedang berada di kantin saat ini, seperti biasa, Lluvia menjaga meja supaya tak ada orang lain yang menempati, dan Marsha pergi memesan makanan.

"Nih.." Tak lama Marsha datang membawa dua mangkuk soto ayam untuk dirinya dan Lluvia.

"Sha, ini novel yang lu beli kemaren banget kan?" Tanya Lluvia.

"Iya, kenapa emangnya?" balasnya setelah menambahkan dua sendok sambal ke dalam soto ayamnya.

"Dan lo udah baca sampe sini?"

"Iya."

"Ini udah mau selesai, Sha."

"Lah iya emang.." Marsha mengaduk-aduk mangkuk soto ayamnya.

"Cepet banget sih lo baca?" Heran Lluvia.

"Iya, jam 3 gue baru tidur, udah nggak kuat."

"Emang seru banget, Sha?"

"Banget banget!! Kalo nggak seru, gue nggak bakalan baca sampe pagi."

"Gila lo, ya!"

"Udah nih makan sotonya, ntar keburu dingin nggak enak."

"Sha, lo sejak kapan deh kenal sama Dimas Dimas itu?" Tanya Lluvia setelah menyuapkan soto ayamnya ke dalam mulutnya. "Dari awal sekolah di sini." Balasnya.

"Kok bisa kenal?"

"Karena dulu pas MOPD, gue satu grup sama dia."

"Oh.. kalo sama Rainan lo nggak kenal, Sha?"

"Nggak, gue baru tau kemaren malahan. Emang kenapa?"

"Ya nggak apa-apa sih, Sha. Nanya aja."

"Jangan bilang lo naksir dia ya? Tapi emang ganteng sih, anak basket."

"Ya kali naksir, gue sama sekali nggak tertarik sama pacar-pacaran kayak gitu." Jawab Lluvia. "Emang kenapa? Enak loh, Vi. Ada yang perhatian."

"Perhatian? Bunda gue lebih perhatian."

"Ya tapi kan beda gitu, seru deh pokoknya."

"Ah lo sih, keracunan gara-gara keseringan baca novel cinta-cintaan gitu.. padahal lo sendiri aja jomblo."

"Hahaha iya sih, Vi." Balas Marsha.

"Ekhem.." Rainan datang dan duduk di sebelah Lluvia. "Lagi pada ngomongin apa sih? Seru banget kayaknya? Lagi pada ngomongin gue ya?" Sambungnya.

"Ih pede gila lo!"

"Eh eh, galak banget sih? Kepedesan ya makan soto? Ngomong aja ada apinya keluar dari mulut." Ledek Rainan. "Ga lucu."

"Eh, lo. Temen lo ini kenapa galak banget sih sama gue?" Tanya Rainan pada Marsha yang duduk dihadapan Lluvia.

"Tau deh, haha." Marsha menaikkan kedua bahunya bersamaan. "Btw, nama gue Marsha. Bukan Eh."

"Eh iya iya."

"Udah yuk, Sha ke kelas. Udah selesai kan makannya?" Lluvia bangkit dari duduknya. "Udah, yuk!" balas Marsha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PETRICHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang