Één.1

11 1 0
                                    

VERSLAFD

Bahasa belanda yang artinya kecanduan atau ketagihan.

Kecanduan atau ketagihan adalah saat tubuh atau pikiran kita dengan buruknya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik.

---

Jarum jam sudah menunjuk kearah angka 17:00 yang artinya aku sudah dibolehkan untuk pulang dari tempat aku menghasilkan uang. Mematikan komputer dan membereskan barang yang ada dimejanya. Setelahnya aku absen finger sambil membawa tote bag serta laptop dipelukan.

"Mba, aku berangkat yaa" Aku pamit dengan mba Ayu. Mba Ayu rekan kerja yang sangat baik, manusia paling tidak mau ikut campur urusan orang lain dia hanya menyimpan cerita - cerita  bahan ghibah dan partner ku juga dalam memesan makanan melalui ojol

"Kuliah hari ini Sar?"

"Iya mba Yu. Capek banget hari ini. rasanya pengen bolos aja tapi ada presentasi" Aku kembali duduk dan menyandar ke bahu empuk Mba Ayu 

"Cepat berangkat selagi mba Ratna gak ada" usir mba Ayu

Mba Ratna adalah salah seorang rekan kerja ku  yang lain. sifatnya kadang membuat geleng kepala, bukan karena dia bermasalah denganku tetapi memang begitulah karakter seorang mba Ratna seluruh kantor sudah biasa.

Melawati meja frontliner aku melihat mba Ratna dengan Septo membuat aku memutar arah melewati tangga yang mengarah ke basement membatalkan niat untuk melewati bagian depan walau harus berjalan sedikit lebih jauh itu lebih baik daripada harus menghadapi manusia berdua itu. Septo kurang lebih sama dengan mba Ratna hanya dia lebih halus yaitu manis didepan lain dibelakang.

Begitulah dunia pekerjaan, beragam karakter dan tujuan. Saat lulus sekolah dan langsung bekerja membuat aku harus siap mental menghadapi orang seperti itu. Sempat merasa kaget pada saat sekolah tidak ada yang memberitahu jika lingkungan kerja sekeras itu.

"Hai Cala" Bang Fahri menegurku sambil tangannya memegang es berkantong plastik

"Haii bang, mau pulang?"

"iya, ayo bareng. Pakai helm yang ada dirak biasa aja" Aku biasa menumpang ke kampus dengan bang Fahri, rumahnya berada dibelakang kampus ku. Bang Fahri rekan kantor pria yang akrab denganku sikapnya yang selalu peduli teman membuatku senang berteman dekat dengannya.

---

Suasana malam hari dikampus selalu membuat aku tidak nyaman karenanya aku malas untuk bergabung dengan teman yang masih suka menongkrong diarea kampus seperti kantin dan lorong menjadi area yang ku benci nomor satu.

Dari kejauhan aku melihat ada lelaki yang menduduki kursi panjang yang ada dilorong, tetapi aku tetap  melewati saja, sampai aku sadar bahwa seorang lelaki itu sedang memejamkan matanya tampak seperti kesakitan. Mau melewati saja ada rasa segan dan kasihan, tetapi menegur pun malas rasanya untuk berurusan.

"Mas?" Lelaki itu menatap ku dengan mata sayu dan rambut setengah basah akan keringat.

 "Baik - baik saja?" Tanya ku dengan bodoh. Jelas terlihat dia tidak baik- baik saja

"Kalau saya gak baik - baik aja, apa kamu bisa bantu?"

"Depends " Daripada dimintai tolong aneh mending langsung ku patahkan

Lelaki itu tersenyum menundukkan kepalanya lalu menatap aku dengan dalam, tanpa senyum hanya raut datar yang agak mengerikan

"Duluan ya mas, udah malam" Lari. Itu langsung ku lakukan, feelingku selalu benar terhadap orang dan kali ini aku mempunyai perasaan harus menjauh

VERSLAAFDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang