Part 1 Sisi Lain Yang Berbeda Dari Perkiraan

37 0 0
                                    

Mentari pagi menyinari dunia tempatku berpijak, mengisi hari dalam perjalanan berliburku, aku memandang langit cerah diatas sana sambil tersenyum berharap secepatnya sampai di tempat impian bersama ke tiga sahabat kampusku, yah dua diantaranya adalah sepasang kekasih mungkin perjalananya tak akan semenyenangkan yang aku pikirkan karena akupun tidak mengenal satu orang lagi yang lainnya.

Ren Callysta, yah itulah namaku

Nama yang jika diartikan adalah perpaduan jepang dan yunani , jika aku tidak salah ^^. Kecantikan bunga lily artinya walaupun aku pikir aku tidaklah secantik nama yang orang tuaku berikan.

Benar saja perkiraanku sahabat baikku Naya memutuskan sebangku dengan kekasihnya Indra lalu aku dengan Afri sahabat indra , yah jika kalian tau aku jadi kacang garing walaupun kami semua satu kampus aku hanya sebatas tau nama afri saja namun jarang sekali berbincang dengannya karena dia terlihat sangat pendiam dan hanya berteman dengan anak-anak seasramanya.

Kusibukan waktu diperjalanan dengan hanya mendengarkan mp3 dan berbalas pesan dengan riki dan adam karena teman sebangkuku juga hanya diam dan jika aku memulai pembicaraan dia hanya menjawab seperlunya dan bahkan tidak bertanya, dan jika aku lihat di seberang bangku naya sedang bermesraan dengan pacar barunya lalu aku L kalian bisa membayangkan bagaimana rasanya jika diposisiku, bosan.

Aku memutuskan berlibur setelah patah hati karena di khianati mungkin aku terlalu percaya pada orang yang salah, mantan pacarku berkhianat dan mendua ! kalian tau dia menduakan aku dengan seorang anak smk. Itu yang membuat aku merasa sakit.Mungkin dengan berlibur sedikit mengobati lelahku.

"Ren, Lo mau " ucapan itu menyadarkanku dari lamunan, kulihat pria itu menyodorkan makanan ringan

"Engga, makasih "

"Lo kenapa engga nyaman yah duduk bareng gue ?? klo lo engga nyaman gue bisa ko pindah ke belakang tuh bangku kosong " ucapnya

Ucapan itu bikin aku bingung jadi daritadi dia merhatiin ? pikirku

"Ah, engga ko biasa aja, aku kira kamu yang engga nyaman so diem aja sich daritadi ? diajak ngobrol juga seperlunya jawabnya "

"Ups, Sory afri bukan gitu maksudnya "

"Iya gpp ko, klo ren mau mikirnya gitu abis bingung mau jawabnya gimana takut salah ngomong" ucapnya

" hahaha, aku kira kenapa jawab seperlunya takut aku salah nanya gitu, taunya malah sama-sama takut salah ngomong, santai aja kali sama aku mah fri, ternyata orangnya unik juga ya "

Ketegangan yang terjadi diawal perlahan memudar dan berganting dengan percakapan seru yang tidak pernah aku bayangkan, afri ternyata orang yang asyik diajak bicara .

Sejenak perjalanan panjang itu tidak terasa menjenuhkan,tapi tetap saja ke Jogjakarta itu perjalanan yang jauh dari bogor dan juga bus yang kami tumpangi berputar arah karena perbaikan jalan di pantura . hari juga sudah mulai malam aku tidak bisa tidur jika tidak memeluk sesuatu dan itu kebiasaan jelek yang engga bisa diilangin .

Alhasil bergadang deh hari ini " pikirku

"Kenapa engga tidur, naya udah tidur tuh liat pules dia sama indra "

"iya gpp, klo fri mau tidur duluan aja ! belum bisa tidur "

"kenapa, apa perlu dinyanyiin dulu baru bisa tidur " godanya

"Engga gitu juga kali fri, emangnya anak kecil , gpp emang belum ngantuk aja kali "

"yowis,tidur duluan yo, awas jangan liat ke luar nanti ada yang ngeliatin juga loh dari luar "

"ishhh, jangan nakut2in gitu akhh "

Sebenernya udah ngantuk juga sch tapi engga bisa tidur, help me mom L

Tanpa sadar aku tertidur dan omg begitu bangun sepasang mata itu menatapku dan tangan ini memeluknya ohh shit.

"Udah bangun non " ucapnya sambil tersenyum

"Sory ,, " ucapku sambil melepaskan tangan nakal ini dari tubuhnya

"Kaya anak kecil yah, harus dipeluk dulu baru bisa tidur "

"Maksudnya ?"

"Iya, lo ren tidur kaya orang gelisah begitu dipeluk langsung pules, yang seharusnya minta maaf gue kali kan gue yang narik lo "

"ehmmmm " jawabanku hanya itu dan langsung memalingkan wajah karena malu

Kemudian suara wanita dari seberang sana menyapaku

"Honey, maaf yah dianggurin, maaf juga aku engga duduk bareng kamu "

"Iya deh yang udah punya pacar mah " jawabku tanpa berpaling padanya

Terlalu malu untuk berpaling pada pria tepat disampingku . ternyata tidak seperti yang aku perkirakan diawal malah pria ini terlalu perhatian terhadapku, dan ternyata tempat istirahat yang kami tuju adalah kampung halamanya. Oh tuhan mengapa aku segelisah ini " pikirku

Apakah karena aku baru saja patah hati sehingga perhatian seperti ini pun membuat aku terkesima ?

Begitu sampai dirumahnya suasana asri dan tenang menyambut kami, menyuguhkan pemandangan yang sudah jarang aku lihat dikota ku, rasa lelah memaksaku untuk beristirahat dikamar yang telah disediakan, tanpa sadar aku tertidur  dan Sentuhan lembut membuatku terbangun dari tidur, kulihat afri memegang selimut dan menyelimutiku. Sambil tersenyum dia berkata " istirahat " seperti itulah mungkin yang terdengar oleh telingaku.

Waktu fajar hampir tiba, mataku begitu enggan untuk terbuka dingin angin membuatku makin menyusup kedalam selimut, kulirik jam dihandphone menunjukan pukul 06:00 mengusir malas dengan beranjak dan bangun dari tempat tidur.

berjalan keluar tapi masih terlalu pagi untuk membuka pintu dan terlalu takut untuk membangunkan siapapun . maka aku hanya terdiam dan duduk di ruang tamu menekuk lututku dan memasangkan headset ditelingaku.

Belum ada siapapun yang terbangun walaupun aku merindukan suara bising pagi hari yang terjadi jika aku berada dirumah, rindu rumah dihari pertama mungkin hal yang biasa terjadi.

Tapi langit dikota impian ini tidak memihakku ! hujan rintik yang terus turun membuat aku menekuk wajahku aku berpikir waktu yang aku miliki di kota ini hanya sedikit dan tuhan berkata lain dengan rencana yang telah aku susun.

Disaat hujan berhenti tapi naya dan indra terlalu asyik berdua seakan menganggapku tidak ada ? rasa bosan makin membuat hatiku terasa panas kebiasaan buruk yang tidak bisa aku kendalikan

Exspresi cuek dan kata-kata singkat adalah jawaban ku saat suasana hati tidak menentu tapi seseorang dengan sabarnya membujukku untuk tersenyum dan berkata

"udah donk jangan cemberut, ini udah mau jalan kan ke malioboro tapi sebelumnya mampir dulu ya kerumah kakak aku mau nyapa keponakan dulu udah lama engga ketemu "

"emangnya udah ada mobilnya " tanyaku karena kendaraan ditempat ini sangat sulit L tidak seperti di bogor yang dijuluki kota seribu angkutan umum .

"udah ko tadi udah diurus, hayo siap2 " ajaknya

"iya " jawaban singkat yang ku berikan

Karena aku benar-benar merasa bosan hanya berdiam diri, jika aku membawa si putih kesayangannku mungkin aku sudah beranjak seorang diri menjelajah kota impian ini,tapi sayang aku meninggalkan motor kesayanganku dirumah.

Perjalanan pun kami mulai, semilir angin menyejukan sedikit hati ini, pemandangan malam sepi terlihat disepanjang jalan yang kami lalui, sesampainya disana suasana ramai menyambut kami , musisi jalanan terlihat dimanapun sudut jalan tempat ini, tempat ini menyenangkan memanjakan mata dan merefresh keruwetan yang ada dipikiran ini, tapi sedikit kekecewan timbul saat afri sibuk dengan sahabatnya dan aku hanya ditinggalkan dengan naya dan indra.

Entah kenapa aku ingin ditemani dan ingin berkata tunjukan keindahan kota ini kepadaku, buat kan kenangan indahku disini .

Pertemuan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang