3

4 0 0
                                    

"Bunda lagian ngapain sih manjat manjat kayak tadi! Kan bisa nunggu dark pulang dulu"

Kini dark sedang memijat kaki Rani yang terkilir sebab jatuh dari kursi.

"Nunggu kamu kelamaan, keburu mateng sayurnya!"

Dark hanya menunjukkan cengiran andalannya.

"Ya kan dari pada bunda sakit kayak gini"

"Udah-udah, kamu makan dulu terus nyiapin seragam buat besok sekolah"
"Bunda gak mau besok kamu ke sekolah pakai seragam kusut, ngerti"

"Iya iya bunda"

Selesai makan dark pergi kekamarnya untuk menyetrika seragam sekolahnya.

Dari kecil Rani sudah membiasakan Dark untuk mandiri, dari mencuci baju, beberes rumah, setrika, bahkan berbelanja. Itu dia lakukan semata mata hanya untuk berjaga jika suatu saat Rani tidak ada Dark bisa melakukan semua sendiri.

Setelah selesai menyetrika seragamnya dark menjatuhkan tubuhnya di kasur sambil memainkan ponselnya.

"Kayaknya bunda belum tau deh"
"Tapi bagus sih kalau gitu"

Dark kembali mencari berita tentang ayahnya, dia masih sangat penasaran apa sebab kedua orangtuanya bercerai dan bahkan ibunya sendiri menyembunyikan banyak hal tentang dirinya.

Dark membaca setiap artikel tentang ayahnya, disana tertera bahwa Dark Christ Millard bercerai dengan istrinya 14 tahun yang lalu dan menikah lagi di tahun 2010 dengan seorang model berdarah campuran Eropa-Pakistan.

Dia juga memiliki dua orang putra dari mantan istrinya. Dafa Christ Millard dan Drake Crist Millard, dia juga memiliki seorang putri dengan istrinya yang sekarang.

Kedua putranya juga memiliki popularitas yang tinggi, Dafa adalah seorang dokter bedah yang sukses di America dan Drake sendiri dia sangat populer di kalangan wanita karna ketampanan nya, Drake juga pernah membintangi beberapa film hollywood yang cukup populer.

"Wahh.. gw ga nyangka kalau gw sodaraan sama artis"

"Dark! Kamu ngapain"

Dark terkejut saat suara Rani terdengar di telinganya.

"Eh! Gak kok bun gak lagi ngapa-ngapain"
"Kanapa?"

"Gak papa cuma mau bilang, bunda mau ke rumah tante Anggi dulu bentar"

"Oh iya bun, mau Dark anter?"

"Gak usah, kamu nanti tolong angkatin jemuran di belakang ya"

"Iya bun siap"

Setelah mengatakan itu Rani kembali menutup pintu kamar Dark dan pergi ke rumah Anggi sahabatnya.

"Bunda denger gak ya?"
"Enggak deh kayaknya"

Dark kembali melihat ponselnya.

"Huffttt.. kalo mereka beneran bakal pindah ke Indonesia, bakal ketemu gak ya?"
"Tau ah! Pusing"

Dark memejamkan matanya hingga tak lama dia terlelap.

DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang