Note :
• Budayakan FOLLOW dulu sebelum membaca!
• Berikan vote juga untuk mendukung karya penulis!
Terimakasih!
_________________________________________
"Judges, lawyers and politicians have a license to steal. We don't need one." - Carlo Gambino
...
Hari yang cukup cerah, suara gemuruh air terdengar sangat jelas. Rumah bak istana terpahat nyata disamping danau di Kota Marseille, Prancis. Seorang pria dengan handuk terbelit di sekitar pinggang nya mencoba membuka lebar lebar tirai jendela kamarnya, menumpu badannya pada telapak tangan yang di tenger di kayu jendela.
Cuaca yang bagus. Pikir pria itu sambil membalikkan badannya. Ia berjalan santai ke arah ruang disebelah kamarnya, membuka nya perlahan dan menampilkan jajaran pakaian rapi, jas jas serta atribut lengkapnya berada di ruangan kurang lebih 36 meter persegi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkahnya terhenti, ia mengambil setelan jas berwarna abu tua. Mengambil beberapa sepatu untuk memadukan warna dengan setelannya. Tidak butuh waktu lebih dari 10 menit, dia selesai mengenakan setelannya dan mencoba memakai beberapa dasi. Merasa cocok dengan pilihannya, ditutupnya laci tersebut dan dia keluar perlahan dari ruangan itu.
"Apa yang bisa ku makan hari ini?" ucap pria itu dengan nada yang sangat santai.
"French Toast dengan Ogura Ice Cream, Tuan." balas salah satu maid disana. Pria itu mengangguk dan berjalan mendekati meja makan tidak jauh dari kamarnya.
Dia menatap pelan menu makanan dihadapannya, memotong kecil roti tersebut dan memakannya dengan perlahan. Tidak begitu buruk. Pikirnya. Dia menghabiskan satu piring roti itu dengan cepat dan meneguk air putih dihadapannya.
"Aku akan kembali tengah malam. Kalian bisa pulang setelah aku pergi." pria itu meletakkan alat makannya dan berdiri menjauh dari meja makan. Tiga maid dibelakangnya hanya membungkukan badan hingga tuannya menghilang dari pandangan.
_______________________________________
Johnny Corse. Nama pria yang hidup mewah dibalik harta yang ditinggalkan keluarga Corse. Memacu mobilnya dengan cepat, dia tampak sangat tenang bergelut dengan ramainya jalan di daerah itu. Sorot matanya tertuju pada seorang laki laki yang berlari kencang, melewati bagian depan mobilnya dan terus berlari kearah kiri jalan. Johnny menghentikan mobilnya dan menonton aksi kejar kejaran dua orang laki laki dihadapannya.
Menarik. Ucapnya.
Tanpa basa basi dia melajukan mobilnya lagi, tetap merasa asik melihat dua laki laki tidak kenal lelah yang terus berlari itu. Johnny menghentikan mobilnya jauh diujung jalan, keluar dari mobil dan berdiri disamping mobilnya.
Hap. Dia menangkap laki laki yang berlari lebih awal itu, mendorongnya pelan agar masuk kedalam mobilnya. Tidak ada ragu di wajah laki laki itu, dia masuk di bagian kanan mobil Johnny, dan Johnny pun memasuki mobilnya. Mobil pun berjalan cepat meninggalkan laki laki lain yang terlihat kecewa karena kehilangan mangsanya.
