Z E R O

9 2 0
                                    

Pukul berapa ini?  8 atau 9 yah..

Cuaca di luar membuat keheningan yang tercipta di perpustakaan menjadi lebih terasa. Gerimis, apakah nanti akan lebih lebat? 

Aku melihat keluar, Minggu pagi yang dingin dan sunyi. Mungkin hanya aku seorang yang berada di sini. Tapi kalau dipikir-pikir siapa yang akan ke perpustakaan saat Minggu pagi yang sedang hujan.

Hujan membuatku lupa akan buku yang sedang kubaca barusan. 

Sepertinya suasana di luar lebih menyenangkan daripada di sini, 

Aku melihat ke arah meja, terdapat amplop merah yang masih tersegel. Mungkin ini yang mereka bilang soal pergi ke sana. Kubuka dan kubaca. Tertulis,

Selamat pagi Reine Da Veleve,

Anda adalah orang beruntung yang dapat masuk ke dalam 100 orang terpilih dari pemerintah pusat untuk dikirim ke Alpha Omega Semi-Military. Kami berharap anda dapat menyiapkan diri dan menunggu panggilan selanjutnya.

Sampai jumpa di sana.

Tertanda,

Alpha Gilbert

Hmm, tapi mengapa firasatku mengatakan tidak? 

Klak, pintu perpustakaan terbuka.

"Rei, di sini dingin. Kembalilah ke kamarmu," ucap seorang wanita berbalut baju biru tua, "baik mam." jawabku setelah aku beranjak dari kursi, lalu pergi meninggalkan perpustakaan,

.

.

.

"Rei, dari mana aja kamu?" tanya perempuan yang datang menghampiriku,

"perpustakaan, sebelumnya aku yang mencarimu. Kamu yang dari mana?" tanyaku balik.

Ia menunjukkan sebuah kotak, "aku di ruang kesenian, aku membuat ini untukmu", "apa ini?" tanyaku lagi, "aku tau kau mendapatkan itu. Aku juga. Tapi mereka bilang, kita tidak tahu apakah nanti kita tetap bersama atau kita akan terpisah..jadi ini untukmu, hadiah ulang tahunmu.." jawabnya sambil menatap langit hujan.

Aku menatap ke arahnya, berpikir apakah suatu saat kami akan terpisah seperti yang ia katakan barusan. Dia adalah temanku sejak pertama kali aku masuk ke sekolah ini. Jika benar, perpisahan seperti apakah yang akan kami jumpai nanti?

Dia tersenyum sambil menatapku, "hujannya cantik ya?" 

"aku tidak tahu, tapi rasanya hujan ini sama aja seperti hari-hari hujan lainnya" kataku menatap langit yang redup karena warna awannya.

"Rei, laki-laki seperti apa yang akan mendapatkanmu?" tanya Elli, aku tahu maksudnya untuk menggodaku.

"mungkin tidak ada, jika pun ada..dia harus lebih kuat dariku, sejauh ini aku belum menemukan lawan yang pas saat bertanding," 

Elli tertawa, "aku yakin dia akan datang di tahun ini," ujarnya yang membuatku terkejut, "seberapa besar keyakinanmu El, aku tidak yakin dia datang tahun ini.." aku membalas ucapannya yang membuat dirinya kesal. Aku tertawa melihat mimik wajahnya.

"huh, aku kembali ke atas. Jangan lupa, sebentar lagi waktunya kudapan..kalau kamu telat, itu milikku," ucapnya, kemudian beranjak meninggalkanku di taman. "kalau aku yang duluan, berarti milikmu menjadi milikku.." aku menjawab dengan agak berteriak karena Elli mulai menjauh.

Alpha Omega Semi-militaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang