Bab sebelumnya...
"Maaf tuan tapi sebaiknya anda segera pergi dari sini atau saya akan menelpon polisi" kata peria dengan lengsung pipi sambil tersenyum manis
Peria mabok itu hanya menatap Yedam dan jeonghan sebelum akhirnya pergi
"Kalian baik2 saja kan?" Tanya peria dengan lengsung pipi itu
"Iya kami baik2 saja terimakasih telah menghentikan nya sayang" kata jeonghan sambil mencium pipi peria itu
Yedam hanya tersenyum melihat kemersaan pasangan itu
"Dam kamu baik kan?" Tanya peria dengan lengsung pipi itu sambil mendekat pada Yedam dengan wajah kawatir
"Iya seungcheol hyung aku baik"
Ya hal ini sudah cukup biasa bagi Yedam yang mendapat kan pelanggan mabok atau aneh itu cukup wajar di karena kan itu malam hari
~~~~~~☆~~~~~
Yedam pun melanjutkan perkerjaan nya dan meninggalkan dua kekasih yang ingin bermersaan itu
Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 10:45 Yedam pun memutuskan untuk memberi tau Jeonghan sekarang
Yedam mendekati jeonghan yang sedang berbicara dengan seungcheol
"Em...jeonghan hyung ada yang harus ku bicarakan dengan hyung" kata Yedam dengan gugup
Jeonghan mendekati Yedam dengan wajah kawatir
"Ada apa dam apa ada masalah?" Tanya jeonghan dengan lembut
Yedam tersenyum dengan hangat dia benar2 beruntung bertemu jeonghan yang baik dan perhatian
"Tidak hyung...hanya saja aku akan...pindah ke soul untuk pertukaran pelajar" kata Yedam sambil menundukkan kepalanya merasa tidak enak
"Oh, benarkah? Aku turut senang dengan kau bisa menempuh pendidikan yang lebih baik" ujar Jeonghan sambil mengelus surau Yedam
"Terimakasih hyung tapi...aku akan pergi besok" ucap Yedam sambil menundukkan kepala
"Apa?! Secepat itu???" Seru jeonghan heran
"Iya hyung"
"Beri tau hyung rumah si kepala sekolah botak itu biar hyung bakar rumahnya agar kita memiliki waktu untuk merayakan prestasi mu" ucap Jeonghan dengan tampang sikopat
"H-ha...gimana Hyung" Yedam bingung dan takut saat melihat jeonghan tapi ia lebih bingung bagaimana Jeonghan tau kepala sekolahnya botak (ehem...hampir )
Seungcheol yang melihat pacarnya berubah jadi setan siap membunuh, akhirnya berusaha menjelaskan dengan bahasa manusia yang baik dan benar
"Maksudnya jeonghan adalah beritauh rumah kepala sekolah mu agar kami bisa berbicara baik2 dengan beliau agar memberikan waktu tambahan padamu agar kita bisa setidaknya merayakan prestasi yang kau miliki" ucap seungcheol sambil tersenyum manis dan memperlihatkan lengsung pipinya
Tapi percayalah saat kau melihat jeonghan tersenyum itu artinya pasangan ini memiliki rencana
"Maaf hyung tapi aku tidak tau rumah kepala sekolah" ujar Yedam dan di ikuti decihan jeonghan. ia tau kepala sekolah kim mungkin akan di temukan tak bernyawa bila Yedam memberikan alamat rumahnya pada seungcheol
"Hem...tak Apa kalau begitu kita rayakan saja sekarang" ujar Seungcheol
"Ya,kita harus merayakan sekarang!" Seru jeonghan sambil menggebrak meja
"Ayo kita tutup saja toko ini dan pergi ke restoran!" Seru jeonghan dengan semangat yang mengebungebu
Seungcheol hanya bisa menggeleng kan kepalanya melihat sang pacar sedang kan Yedam hanya tersenyum
BERSAMBUNG....