"Mencuri?" Samuel tercengang. Dia sangat terkejut sampai-sampai mulutnya sedikit ternganga. Di mata Samuel, dia tak habis pikir kalau sekumpulan 'orang-orang cerdas' ini bisa berimajinasi begitu liar.
Tiba-tiba, sudut mulut Samuel sedikit terangkat, dia teringat sebuah cerita dalam sebuah novel.
Seorang kaya makan di warung pinggir jalan demi menemani kekasihnya yang hanyalah pekerja kantor biasa. Hal tersebut membuat sang wanita merasa pria itu sangat rendah hati.
Di sisi lain, seorang pria biasa menabung gajinya selama beberapa bulan untuk membelikan tas bagi kekasihnya. Diam-diam, sang Kekasih membawa tas itu ke toko untuk diperiksa keasliannya.
Tidakkah situasi Samuel saat ini sedikit mirip dengan cerita itu?
Pada akhirnya, alasan masalah meragukan kredibilitas seseorang bisa terjadi hanya karena pandangan dan asumsi orang lain mengenai betapa kayanya dirimu.
"Kenyataan konyol." Samuel menggelengkan kepalanya sedikit karena terbawa emosi.
"Apa? Mencuri?"
Hani tercengang. Dia menjadi sangat kebingungan dan mulai panik. Terlihat matanya perlahan memerah dan air mata pun mengambang di pelupuk matanya.
"Sam, aku tahu kamu mencintaiku, tetapi kamu benar-benar tidak seharusnya melakukan hal semacam ini ...."
Perhiasan itu asli, dan Hani pun tahu kalau Samuel memang tak bisa membelinya, bahkan dengan uang yang dia berikan pada suaminya itu. Maka, jelas hanya tersisa satu penjelasan yang paling masuk akal.
Samuel sungguh telah mencuri.
Memikirkan hal ini, Hani merasa sangat khawatir dan tersedak. "Sam, kita kembalikan saja, oke? Paling tidak, dengan begitu mereka akan meringankan hukumannya. Mungkin, mereka bahkan akan melepaskanmu." Merasa khawatir salah sangka terhadap maksudnya, Hani menjelaskan, "Jangan khawatir, meskipun kamu masuk penjara, aku tidak akan menceraikanmu."
Mendengar ucapan Hani, Vira merasa dia akan meledak. "Hani, kamu gila, ya? Sudah begini dan kamu masih begitu terobsesi dengannya?!" teriak wanita itu. "Samuel adalah pencuri, dia mencuri perhiasan! Jika dia miskin, tidak apa-apa, tetapi perilaku ini adalah masalah karakter dan moralitas. Dia telah melanggar hukum dan melakukan kejahatan!
Orang seperti ini, hidupnya sudah berakhir! Kenapa kamu masih ingin mengikutinya!? Cepat ceraikan dia! Pria seperti ini benar-benar tidak pantas untukmu!" Vira menjadi lebih gelisah saat dia berbicara. Dia marah dan tidak bisa mengerti tentang jalan pikiran Hani. Tatapannya pada Samuel penuh dengan penghinaan.
"Ya, Bu Hani, belum terlambat untuk bercerai sekarang!" Semua orang di kantor juga membujuk. "Kalau tunggu sampai dia tertangkap baru bercerai, itu akan merepotkan!"
"Pria yang telah melakukan sesuatu yang ilegal, kenapa Ibu masih dengan keras kepala berkomitmen padanya?"
"Samuel!"
Tidak ada gunanya berbicara dengan Hani, Vira segera menatap Samuel dengan dingin. "Aku memperingatkanmu sekarang. Jika kamu masih laki-laki, segera ceraikan Hani!" Wanita itu menunjuk ke arah Samuel. "Kamu tidak boleh bermain-main dengan perasaan Hani! Kamu sama sekali tidak layak untuk Hani!"
"Sebelum kamu mengatakan semua omong kosong ini, harap lihat nama di kuitansi, oke?" Samuel menyipitkan mata ke Vira. "Kalau terus berbicara omong kosong, hati-hati aku menuntutmu atas pencemaran nama baik."
"Ha?" Suara Vira tersendat, dan dia mencibir, "Sudah sampai di sini dan kamu masih belum mengaku? Wah, gila!" Dia terlihat sangat frustrasi. "Oke! Aku akan tuntaskan masalah ini saat ini juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Billionare Man
RomanceSamuel Sugiono harus menjadi orang miskin karena adanya krisis ekonomi dunia. Menghadapi caci-maki dari orang lain, Samuel tegar menerimanya. Ketika semua akses kekayaannya kembali, ia muncul sebagai penguasa dunia!