Bab ii. Luna Altritirus

7 1 0
                                    

Notes: Kalau suka silahkan share, vote, komen. Ga nerima bentuk ucapan next or semacamnya yang berkaitan dengan kelanjutan.

...

Mata maroonya menangkap sedikit cahaya masuk dari celah dinding penjara, merasa terganggu Gerania mengerjapkan matanya lalu lagi-lagi terkekeh kecil. Padahal ia masih mengira ini mimpi sampai lagi-lagi tertampar oleh kenyataan yang begitu pahit.

Sudah satu minggu nyaris lebih, Gerania ditahan tanpa makan dan minum. Disiksa oleh beberapa pengawal dan pelayanan yang tidak menyukainya secara terang-terangan.

Gerania juga sampai sekarang tidak tahu apa isi kepala laki-laki sialan yang dipanggil Alpha oleh seluruh kaum immortal ini. Mungkin alasan laki-laki itu menyerang pack Theo adalah Altritirus tidak tunduk pada Red blood.

Ia tahu betul hanya Altritirus yang berdiri sendiri tanpa mengikat pack-nya, dan Gerania cukup bersyukur akan hal itu.

Tap!

Tap!

Tap!

"Selamat pagi nona! Saya pengawal yang bertugas memberikan anda makan, sebelumnya ini jatah anda."

Gerania melipat dahinya, "jatahnya tidak dikurangi?" tanya Gerania heran.

Pasalnya Gerania tahu betul tidak mungkin laki-laki itu berbaik hati memberinya makan tanpa ada maksud tertentu, dan lagi makanannya penuh.

"Maksud nona? Bahkan Alpha tidak pernah mengurangi jatah para tahanan meski mereka penghianat level 10," pengawal itu merapatkan bibirnya, "kalau mereka beruntung dapat makan," gumamnya.

Gerania termenung.

Para penghianat di dunia immortal terkhusus di pack yang dipimpin oleh Alpha Red blood memiliki level dari 1 sampai 10. Penghianat level 1-3 akan diberi waktu satu bulan menetap di penjara bawah tanah lalu setelahnya di bakar hidup-hidup.

Penghianat level 4-6 berada di penjara bawah tanah bagian timur, diberi waktu untuk hidup sebelum eksekusi selama 2 minggu setelahnya disiksa cambuk, lalu tubuh para tahanan diberikan kepada Óxyc, naga Alpha.

Uniknya naga sang Alpha tidak tergiur dengan daging kaum immortal. Jadi sebagai gantinya, Óxyc menyeret para penghianat sampai mereka benar-benar kehilangan nyawanya, lalu dicabik-cabik dengan keji dan terakhir tubuh tahanan dibiarkan begitu saja di ruangan eksekusi.

Penghianat level 7-10, mereka diberi waktu satu minggu untuk hidup. Tidak diberi makan atau minum, disiksa secara perlahan hingga mereka memohon sendiri untuk diakhiri hidupnya. Tidak puas akan hal itu sang Alpha turun tangan mencambuk mereka dengan besi panas.

Mereka tidak diizinkan mati sampai satu tahun. Naasnya tidak hanya sampai di situ, sebelum mencapai satu tahun penyiksaan mereka direndam ke dalam laut diikuti dengan penyiksaan yang beragam.

Gerania meneguk salivanya kasar, Aplha kaum immortal benar-benar tidak punya hati.

"Nama saya Mike, nona. Anda tahanan level 9 yang beruntung karena tidak di siksa di ruang inti, dan terakhir Aplha menyuruh saya untuk membawakan makanan."

Gerania hanya tersenyum kecut, "saya Gerania."

"Saya tau, nona. Satu minggu ini nona sama sekali tidak makan dan minum, pelayan hanya membawa nampan berisi tanah dan juga air keruh yang disiram pada tubuh nona."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Altritirus [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang