Selamat Membaca ...
Saat ini Faldi dan Fika berada dirumah sakit, Fika menelpon jika dari semalam ia merasa pusing dan mual.
"Atas nama ibu Fika silakan masuk dokter sudah menunggu" panggil seorang perawat yang sudah menunggu di depan pintu.
"Ayo masuk aku temenin"
"Kamu tunggu di luar aja jangan masuk"
"Gak apa apa aku tetap akan masuk temanin kamu" setelah berdebat kecil akhirnya mereka berdua pun masuk ke dalam.
"Apa keluhan yang ibu alami" tanya seorang dokter kepada Fika.
"Sudah dua hari saya merasa pusing dan mual dok"
"Kapan terakhir anda haid"
Deg. Fika terdiam lalu teringat jika dia terlambat haid.
"Hm sekitar 2 bulan yang lalu dok"
"Mari ikut saya ke dalam bu untuk pemeriksaan"
Fika pun berjalan meninggalkan Faldi yang duduk terdiam. Faldi bingung sebenarnya apa yang terjadi kepada temannya itu ia hanya dia diam mendengarkan percakapan dokter kepada Fika tadi.
"Selamat bapak dan ibu akan segera menjadi orang tua"
Mereka berdua terkejut bukan main mendengar ucapan dokter barusan membuat tubuh Fika gemetar.
"Ma - maksud dokter saya hamil" tanya Fika gugup.
"Ya betul sekali ibu jika di lihat dari kapan terakhir ibu haid kandungannya berusia 6 minggu. Ibu harus banyak istirahat dan tidak boleh terlalu capek terlebih dahulu, bapak harus menjaga kondisi istri dan calon anak dengan baik ya pak"
Ucapan panjang dari dokter tersebut membuat Faldi bingung akan situasinya sekarang ia hanya membalas ucapan dokter dengan sebuah anggukan.Setelah dokter menuliskan resep akhirnya mereka keluar dari ruangan tersebut, keduanya masih sama-sama terdiam tidak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu.
Di mobil Faldi hanya terdiam dan fokus menyetir dan sesekali Fika melirik Faldi namun laki-laki itu tetap fokus menyetir tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya.
"Faldi soal tadi aku bakal jelasin kepada kamu"
"Kamu gak perlu jelasin apa-apa ke aku sekarang kamu harus beritahu kepada ayah dari anak yang kamu kandung"
"Aku takut Faldi" ucapnya sambil terisak.
"Apa yang kamu takutin. Itu sudah seharusnya menjadi resiko kamu dan pria yang menghamili kamu, kamu harus segera beritahu dia dan minta dia untuk bertanggung jawab"
Ucapan Faldi terdengar begitu tegas hingga Fika bingung harus menjawab apa, ia takut jika pria itu tau jika ia hamil pria itu akan lari dari tanggung jawabnya.
"Fika kamu harus segera hubungin pria yang menghamili kamu. Aku gk bisa bantu kamu banyak aku masih punya Alona hubunganku dengan Alona sedang tidak baik dan aku tidak ingin masalah ini berakibat kepada hubunganku dan Alona"
"Iya aku akan bicara dengannya, tapi aku takut Faldi jika dia tidak mau bertanggung jawab dan malah melarikan diri bagaimana dengan hidup aku dan bayi ini"
Fika menangis tersedu-sedu Faldi yang melihat itu merasa kasihan dengan temannya itu mau bagaimana pun Fika adalah temannya. Fika yang sudah banyak membantunya selama 8 tahun ini. Ia terlalu takut bertindak ia memikirkan Alona, ya sepertinya Faldi akan bicara kepada Alona ia berpikir jika istrinya itu bisa memberi solusi kepada Fika karena mereka sama-sama seorang perempuan pikirnya begitu.
Setelah mengantar Fika ia terlebih dahulu membelikan Fika makan siang. Sejujurnya ia khawatir dengan kondisi temannya itu yang harus sendirian disaat seperti ini.
Faldi melajukan mobil nya menuju rumahnya dengan kecepatan sedang. Setelah sampai ia melihat bi Inah yang sedang membukakan pintu gerbang."Terima kasih bi. Alona ada di dalam"
"Ada pak di dalam kamar dari tadi belum keluar ibu juga belum sarapan"
Setelah mendengar itu Faldi langsung bergegas masuk ke dalam kamar dan menemui Alona. Perempuan itu sedang duduk di balkon kamar dengan laptop dipangkuannya.
"Alona"
"Kamu abis ada urusan mendadak apa"
"Aku mau cerita sama kamu"
"Silakan"
"Fika hamil"
"Kamu yang hamili Fika" tanya Alona sedikit berteriak karena ia kaget dengan perkataan dari suaminya itu.
"Bukan aku. Dia hamil dengan pacarnya"
"Trus urusannya sama kamu apa"
"Dia takut jika pacarnya itu tidak mau bertanggung jawab"
"Ya biarin aja lah itu urusan dia biar aja itu jadi masalah dia kamu gk usah sok mau jadi pahlawan"
Ucapan Alona berbanding terbalik dengan apa yang ia bayangkan ia pikir Alona akan lebih peduli dan memikirkan solusinya tapi kenyataannya berbeda.
*****
Kira-kira apa yang bakal Faldi lakukan ya 🤔
Jangan lupa vote yaa semuanyaa
Kasih kritik dan saran juga boleh tapi tetap dengan kata-kata yang sopan yaaa.Sampai jumpa di part selanjutnya
Semoga kalian sehat selalu 😙
Jangan lupa save cerita ini ke library kalian ya biar lebih memudahkan kalian untuk tau update part selanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Conflicts
Romance"A marriage without conflicts is almost as inconceivable as a nation without crises" Pernikahan yang telah berjalan 2 tahun lamanya terasa sangat menyebalkan untuk pasangan ini. Bagaimana tidak sebal? Jika setiap harinya selalu ada pertengkaran ant...