•Rencana perjodohan

17 4 2
                                    

"Selamat terlelap insan insan istimewa
Selamat memejam sembari menunggu bahagia kala pagi"
-septianaraa_

" Mau tidak mau kamu harus menerima perjodohan ini!"

Mataku membulat dengan sempurna , Apa katanya? Aku Dijodohkan? Yang benar saja !
Ini bukan zaman Siti Nurbaya
yang dimana para wanita dijodohkan iya iya saja

" Ayah apaan si? main jodoh - jodohin aja!. "

"Lagian Ayah tau sendiri kan, Aku ini punya pacar! "

Aku menatap wajah ayah dengan nafas memburu
Tak habis pikir dengan keputusan konyolnya

" Ayah ga suka liat kamu sama cowo ga bener itu . Apapun keputusanmu Ayah akan tetap jodohin kamu!. "
Final Ayah tak mau dibantah.

Lalu pergi meninggalkan ruang tamu dan kini tersisa aku dan bunda yang sedang menatapku lekat

" Bunn... " Rengekku
berharap Bunda mau membujuk Ayah untuk membatalkan perjodohan sialan ini

" Ini semua demi kebaikan kamu sayang , Ayah dan Bunda ngga mau kalau Ruhy  bersanding dengan lelaki yang salah."

Apa apaan ini? Bunda juga sekongkol dengan Ayah untuk menjodohkan ku

" Kalian tau apasih tentang kebaikan aku hah! Lagian yang bakal ngejalanin itu aku!. "

" Udah deh dicoba aja dulu ,calon mu ini seorang Gus di Pesantren. udah gitu ganteng pula! Dijamin deh kamu ga bakal nyesel." Ucap bunda bernegoisasi

" Bodoamat!." Jawabku sambil melengos pergi entah kemana

Sekarang aku hanya ingin menenangkan pikiranku sejenak
Aku tak habis pikir dengan keputusan Ayah. Masa ia tega menjodohkan anak gadisnya yang paling imut ini?
Ya memang sih aku ini beban keluarga yang hobinya ngabisin duit Ayah hehe

*****

Angin sore yang sangat sejuk, sejenak mengalihkan fikiranku
Sengaja memperlambat motor ninja Fu milikku. Hingga tak sengaja menangkap siluet yang tidak asing dimataku

" Itu kan Jeven." gumam ku pelan

" Sama siapa dia? Ko kaya ga asing ya?."

Aku memutuskan untuk memanggilnya dari kejauhan

"Njep!!." Panggilku dengan nada teriak

Ia pun menoleh kepadaku. Tapi tunggu? Kenapa mimik wajahnya terlihat sangat gugup?

Aku berlari menghampiri Jeven untuk memastikan siapa perempuan yang ia ajak ke taman ini? Mengapa tak izin dulu padaku huh?!
Dan ternyata...

" Hai Ruhy." Sapa seseorang yang bersama Jeven

" Lho? Fey?."

Ah ternyata Fely
Sahabat sekaligus musuh bebuyutan ku

" Lo ngapain sama Jeven ditaman? Berdua lagi."

" Lo cemburu yaa?."

"Ngga lah, yakali."
Fely terkekeh geli setelah mendengar jawabanku

" Lo ngapa dah diem- diem bae?." Tanyaku sambil menonyor kening Jeven

" Terpesona sama kecantikan Lo, eaaa."

Kalian tau kan buaya memang hobi menggombal
Sudah muka standart , duit juga sekarat , tapi gayanya beuhh bukan maen

" Yee dasar kang kardus Lo Jupri."

" Btw Lo ngapain dah sendirian lewat sini?." Tanya Fey heran

" Gue lagi pusing, biasalah lagi gelud sama papski."

"Masalah apa lagi sih?."  Tanya Jeven heran

"Cuma masalah sepele kok."

Mencoba tersenyum agar mereka percaya bahwa aku baik baik saja

"Oh ya Fey, tar lo nginep ya dirumah gue. Kita piyama party lagi." Ucapku memberitahu

"Oke gampang." Jawab nya

"Jangan lupa mampir ke swalayan, beli cemilan yang banyak ya hehe." Rayuku dengan cengiran lebar

" Ye itumah maunya lo." Ucapnya dengan menonyor keningku

"Gue boleh ikut ga?." Tanya Jeven usil

"Boleh asal lo tukar gender." Jawab Fey dengan tawa yang mengudara.

Aku melirik arloji yang ada ditanganku
Dan aku teringat bahwa hari ini adalah jadwalku menjemput kellyn
Bocah tengil hasil reproduksi kakakku

Jadi aku memutuskan untuk berpamitan dan segera pergi

"Yaudah Njep, Fey gue cabut dulu yaa." Pamitku pada mereka

"Iya sayang hati-hati." Jawab Jeven dengan menggoda

•••••



Hai guys!
Jangan lupa vote and comment!

Maaf yaa kalo masih banyak salah dalam penulisan
Ini karya pertama ku hehe
Aku masih tahap belajar juga
Mohon diingatkan apabila ada kesalahan
Salam hangat, septianaraa_🥰

Pelabuhan Terakhir (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang