#00

4.5K 480 78
                                    

⚠️WARNING!!!⚠️

BOOK INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA DAN VULGAR.

.
 
.

Hidup di kota metropolitan ini cukup sulit. Mudah mendapat pekerjaan? Ah, tidak untuk dirinya yang hanya lulusan sekolah biasa di desa terpencil pedalaman hutan.

Kim Taehyung.

Itulah nama pria yang kini duduk di halte bus dan menatap isi dompet. Hanya menyisakan beberapa lembar uang.

1.000 won.

Dia kembali melewati jam makan siang karena uangnya disisihkan untuk membayar bus dan makan malam. Ah tidak. Tadi di toko tempatnya bekerja, dia sudah makan siang dengan roti yang masa kadaluarsa habis tiga hari lalu. Belum banyak berjamur, hanya ujungnya saja.

Pria itu itu menghembus nafas panjang. Malang sekali hidupnya. Manik hazelnya melihat langit biru yang begitu cerah dan beralih ke gedung-gedung pencakar langit.

Enak sekali orang-orang yang bekerja disana. Pikirnya seraya menatap lalu lalang orang yang berjalan cepat. Pakaian mereka kebanyakan sangat rapi dan mungkin saja bermerek serta berharga mahal.

Ia menatap pakaian sendiri yang begitu lusuh selusuh kehidupannya. Niat ke kota untuk menjadi aktor, namun ternyata ditipu oleh orang yang mengaku berasal dari agensi ternama. Uang Taehyung dibawa kabur dan ia tak bisa kembali ke desa.

Untungnya dia memiliki uang simpanan yang tersimpan rapi di bawah baju-baju. Tapi uang itu tak cukup untuk biaya pulang kampung, jadi dengan terpaksa ia menyewa sebuah flat kecil di atas atap. Menjual ponsel dan bekerja part time seraya menabung sedikit demi sedikit.

Begitulah kisah mengapa ia terjebak di Seoul tanpa saudara ataupun kenalan. Ah, ada satu kenalannya sesama pekerja di toko swalayan.

Itu dia, Park Jimin.

"Tae."

Jimin berlari dengan wajah berseri. Walau hidup miskin, tapi dia tidak terlihat tertekan. Apa jangan-jangan dia orang kaya yang menyamar jadi orang miskin seperti dalam drama?

"Ada apa, Jim?"

"Hah. Hah. Hh." Jimin ngos-ngosan berlari dari toko ke halte bus yang jaraknya memang lumayan jauh.

"Sukurlah kamu masih di sini. Aku ada kabar gembira untukmu."

Taehyung menatap bingung.

"Ini."

Diambilnya selembar kertas lecek yang baru saja disodorkan Jimin. Tertulis disana bahwa sebuah agensi sedang membuka audisi sebagai aktor.

"Ikulah audisi itu Tae. Kamu bilang ingin menjadi aktor, kan?"

"Tapi aku takut dibohongi lagi."

"Ini agensi sungguhan. Bukan abal-abal. Coba kamu datang saja ke sana." Tukas Jimin.

"Dari mana kamu dapat ini?"

"Emm.. di jalan sewaktu ke toko."

Taehyung menatap semakin tidak yakin.

"Ah, tidak penting diambil dari mana. Yang penting ini audisi sayang untuk dilewatkan. Ikutlah, Tae. Sapa tahu ini bisa menjadi titik balik hidupmu. Kejarlah mimpimu lagi. Jangan pantang menyerah. Kamu pasti bisa." Jimin terus memberi dukungan positif dengan senyuman menguatkan.

"Baiklah aku akan mencoba."

Taehyung tak punya ponsel, maka dari itu ia memutuskan untuk langsung datang ke lokasi agensi. Sekaligus meyakinkan diri bahwa ia tidak tertipu lagi.

Bloody Rose ╬ KOOKV Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang