1.1

775 83 12
                                    

Gulf langsung berdeham karna malu sendiri, ia mengambil pesanan kopinya di barista lalu berdiri menghadapi si pria judes tersebut.

" Ya, ada apa ya? " Tanya Gulf

" Saya mau nanya beberapa hal, bisa duduk sebentar di sofa sana? " Tanya pria tersebut, sudah berusaha sopan tapi ntah kenapa tetap saja seperti seorang yang sedang memerintah.

Gulf mengernyit,

" Tau dari mana saya, kalo anda bukan orang jahat? " Ia mulai waspada dan menggenggam kopi panasnya.

Pria itu memutar matanya malas, " Satu, kita berada di keramaian dan tentu saja aman. Dua, kamu bisa berteriak jika saya berbuat hal jahat. Tiga, saya tidak melihat ada yang berharga yang bisa saya ambil dari kamu, " Sahut si pria dengan datar berbeda dengan Gulf yang mulai kesal tidak karuan.

Sambil melirik si pria dengan sinis, Gulf menyeret kopernya ke sofa tempat si pria duduk, lalu menghempaskan tubuhnya di sana. Tidak lama kemudian si pria yang mengenakan celana chino berwarna krem dan Long Coat Burberry di hadapannya.

" Cepetan! Ada apa? " Tanya Gulf sambil menatap si pria dengan tatapan menilai. ' boleh juga nih orang, jamnya Rolex! Tajir kayaknya! ' pekik Gulf dalam hati.

" Jadi.. Saya dadakan kesini. Belum sempat Booking hotel dan ternyata semua hotel sudah full, bahkan hotel bintang 5 juga, semua sudah full! "

Si pria diam sebentar memberi jeda, tapi belum sempat si pria melanjutkan ucapannya, Gulf sudah menyela, " Terussssss? Saya harus sharing hotel gitu sama kamu?! "

Si pria terkejut dengan pemikiran Gulf.

" Bukan sharing sih, ga berminat juga saya tidur sama kamu. Saya mau bayar hotel yang udah kamu booking dengan harga 10 kali lipat! " Tukas pria tersebut sambil mengambil kopinya lalu menyeruputnya perlahan, mempelajari reaksi wanita di hadapannya.

APA! 10X LIPAT?!

Gulf sempat tergiur, lumayan juga uangnya untuk tambahan uang saku! Tapi nanti Gulf tidur dimana?

" No thanks, musim dingin gini yang ada saya jadi terlantar. Sudah ya saya mesti ngejar kereta! " Gulf berdiri bersiap untuk menarik kopernya.

" 30x lipat " Teriak si pria tiba-tiba.

Langkah Gulf terhenti, wah lumayan juga! Satu pikiran terlintas di benak Gulf. Ia menatap si pria lama, lalu berkata " 50x lipat kita sharing kamar"

Si pria melotot tidak percaya, seolah merasa di nodai harga dirinya. " Sharing kamar? No! Never! " Sahutnya sambil mencibir dengan wajahnya yang menyebalkan.

Gulf mengangkat bahu seolah tidak peduli, lalu berbalik badan bersiap pergi. Ia menghitung dalam hatinya, ntah kenapa ia begitu yakin bisa mendapatkan uang extra untuk bekal Travelling nya kali ini, " Oke! Oke! Saya ikut! " Teriak si pria yang pasrah pada akhirnya.

Jadilah dia insan yang tidak saling kenal itu berjalan bersihkan di Areal Plaza Schiphol, berdebat antara ingin taik Taxy atau naik kereta.

" Saya mau coba naik Metro! Kalo ga mau ikut ya udah! " Tukas Gulf seraya melangkah menuju eskalator turun yang mengarah ke Schiphol Railway Station.

Enggan berdebat, si pria menurut. Mengikuti Gulf dari belakang. Sambil menunggu Metro datang, Gulf menoleh menatap si pria dengan tatapan yang ia buat segalak mungkin.

" Saya mau liat ID kamu! Ya buat jaga jaga aja, siapa tau kamu orang aneh, atau jahat, atau gila, " Tukas Gulf rada melantur.

Si pria dengan kesal mengeluarkan paspor nya dan memberikan nya pada Gulf.

Mew Suppasit Jongcheveevat, 30 tahun.

' walahhh dia sudah ahjussi ternyata! Menarik juga ye om³, cuman beda dia tahun sih,tapi ttp aja om³' pekiknya dalam hati.

Ia berdeham pelan, mengambil Foto passport Mew lalu mengembalikannya lagi. " Oke Mew, mari berkenalan secara resmi. Nama saya Gulf Kanawut Traipipattanapong. Panggil saja Gulf. Mulai sekarang sampe kamu Checkout nanti, kamu harus mengikuti praturan saya. Oke? "Ujar Gulf sambil tersenyum manis, ia sudah membayangkan akan mendapat pembayaran 50x lipat dari biaya sewa kamarnya!

Mew mendengus sinis, lalu memasukkan paspor nya kembali kedalam saku Coatnya.

" Nama kamu beneran Gulf? Atau cuma nama samaran buat nipu saya? " Tanya Mew datar.

Dengan kesal Gulf mengeluarkan paspor nya. Lalu menunjukkan nya lekat-lekat ke wajah Mew.

" BACA NIH! GULF KANAWUT TRAIPIPATTANAPONG! PEDE BANGET SIH JADI ORANG! " teriak Gulf kesal. Untung di stasiun itu tidak terlalu ramai jika tidak di pastikan Mew akan malu dengan di teriaki Gulf seperti itu.

Tadinya Gulf ingin melanjutkan omelannya, tapi puji Tuhan Mew di selamatkan oleh Metro yang datang, yang akan mengantarkan mereka sampai ke Sloterdijk Station.

Metro malam itu tidak begitu penuh, hanya ada beberapa orang saja dalam satu gerbong. Gulf dan Mew duduk bersebelahan namun saling memalingkan wajah.

Dalam hati Mew merutuki kesialan nya karna lupa memesan hotel dan harus berurusan dengan makhluk ngawur seperti Gulf yang dari tampangnya saja kelihatan mata duitan.

Sementara itu Gulf malah sibuk mengalikan jumlah uang yang akan ia dapat, bahkan ia mulai merencanakan Itinerary tambahan untuk agenda Soto Travelling nya.

Sampai di Sloterdijk station, Gulf menarik kopernya menuju pintu keluar stasiun. Kebetulan penginapan yang di rekomendasi kan sahabatnya tidak jauh dari sini.

" Jalan kaki? " Tanya Mew saat melihat Gulf mulai melangkah di trotoar. " Udah ikut aja ah bawel bener, " Sahut Gulf tanpa menoleh.

' di peta tadi 100 meteran kan ya? ' Gumam Gulf dalam hati.

Ia gengsi untuk melihat peta sehingga memutuskan untuk terus berjalan mengikuti instingnya. Setelah berjalan agak jauh Mew mulai mengomel, " Jauh banget ga sampe-sampe! "

" Cuma 100 meter kok! "

Kelit Gulf sambil mengeluarkan ponselnya, lalu membuka ulang catatan perjalanannya.

Ia terdiam, melirik Mew dengan wajah tertangkap basah sambil nyengir kikuk. " Kenapa?! " Bentak Mew kesal. Gulf menggit bibirnya, lalu menunjukkan catatan yang ada di ponselnya.

" 1000 meter?! "

Teriak Mew tepat di depan telinga Gulf.



Bersambung~







Jangan lupa starvote_



Marriage Contract(Mewgulf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang