5. || Dokter

131 37 11
                                    

Sudah vote belum hayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah vote belum hayo...

•••

  Suara motor sport Jungkook menderu kencang melewati jalanan besar kota besar di sore yang cerah ini. Cowok bergigi kelinci itu memainkan gas motornya dengan santai mengabaikan seragam sekolah Wijaya yang masih melekat ditubuhnya.

   Cowok itu memelankan lajunya dibelokkan perempatan lampu merah yang akan membawanya ke tempat yang ia tuju.

     Hanya membutuhkan waktu limabelas menit, Jungkook telah sampai di pelataran parkir itu. Setelah memarkir motor Jungkook mengecek ponselnya sesaat karena mendadak teringat Sohyun yang tadi nekat ingin ikut namun cowok itu larang.

  Sedikit merasa bersalah juga sebab Jungkook sempat meninggikan suara saat Sohyun tetap memaksanya , tetapi untuk saat ini Jungkook ingin datang sendiri tanpa Sohyun. Kasihan cewek itu sering repot mondar mandir selama Jungkook sakit bulan lalu meski tidak ada yang memintanya.

    Ya, walau nggak diminta yang namanya pacar pasti akan panik kalau cowoknya sakit apalagi sampai opname tiga Minggu.

    Gedung tinggi berlantai lima bercat biru laut dengan pilar putih bersih itu telah menjadi tempat yang sering Jungkook datangi selain rumah Sohyun, dari plang besar bertuliskan Klinik spesialis itu terlihat jelas alasan Jungkook kesini.

  Selesai membalas pesan sahabat cerewetnya Kim Taehyung, Jungkook segera masuk ke dalam gedung tak lupa menyangklong ransel hitam nya.

    Sapaan hangat para suster cantik menjadi hal biasa yang Jungkook dengar begitu memasuki ruangan utama, ia jadi ingat dua bulan lalu pernah koma disini hingga membuat semua orang disini nyaris kehilangan harapan menyembuhkan penyakitnya, mungkin uang dan rasa terimakasih tidak akan cukup untuk membayar perjuangan mereka ini.

    Jungkook sampai di ruangan utama si pemilik klinik ini. Ia mengetuk pintu lalu terdengar suara deheman singkat, barulah cowok itu masuk sambil menunjukkan senyum hangatnya.

    " Obat herbal nya ada di Irene, Yeri. Kan sudah ku katakan be---oh Cowok ganteng ternyata... "

       Seorang pria parubaya berjas putih itu  menaruh buku tebalnya tergesa begitu melihat pemuda tinggi itu dan menghampiri Jungkook yang masih diambang pintu.

     Jungkook terdiam sesaat, mengamati pria berkacamata mata itu dengan seksama. Rasanya ada yang beda padahal Minggu lalu Jungkook datang kesini.

   " Iya, Dokter Aji. Jungkook, " Ulang Jungkook sambil menyodorkan satu tangannya yang dibalas jabatan tangan sang dokter.

Not, UNDERSTAND 2 || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang