6. || Peluk

131 37 10
                                    


Absen dulu, siapa yang belum subscribe? Ayo subscribe hehe

Happy reading ❣️

•••

Sohyun melirik sekitar saat bang ojek online yang mengantarnya berhenti tepat di depan gerbang besi tinggi rumah Jungkook.

" Nih bang, jangan minta tambah-tambah tadi udah janji, lho... " Sohyun menyodorkan uang duapuluh lima ribu ke bang ojek tersebut,

" Iya, neng. Nggak usah ngegas nanti cowoknya minta putus lho.. " Kata si ojek menggoda,

Sohyun melotot, hendak membalas namun teringat bahwa didepannya ini orang sudah tua, jadi terpaksa mengalah aja.

" Canda, neng. Yang penting udah sampe tujuan. "

" Lagian pake ngomong gitu segala sih bang, bikin mood gue mlorot aja... " Ucap Sohyun agak ketus, cewek itu masih tersinggung akan hal itu.


Di sisi lain sohyun merasa tertolong sama orang ini, Untung yang mengantar udah bapak tua jadi nggak nanti nggak usah pusing memikirkan alasan untuk melawan sungutan Jungkook padanya.

Setelah si ojek melaju kembali, Sohyun segera merapikan penampilannya. Cewek itu menggerutu, ia jadi sedikit menyesal malah pesan ojek bukannya nyuruh Taehyung nganterin, jadinya kemeja putih yang dipakai kecipratan lumpur jalanan.

" Auah, pake ngebut segala lagi tu ojek, jadi gembel ginikan baju gue, " gerutu Sohyun sambil membersihkan noda itu, mana lagi kotornya didepan penampilannya jadi jelek.

Seperti kalau begini terus, Sohyun akan kehilangan waktunya, rencananya ke sini kan mau main tapi malah ngurusin yang nggak guna. Cewek itu memutuskan untuk mengabaikan dan segera masuk ke dalam.

Hari yang sudah sore begini biasanya Jungkook sudah ada dirumah, cewek itu tau juga kemana cowoknya pergi, paling kalo nggak ada dia pasti pergi ke rumah sebelah lihat kucing-kucing anggora punya Sesil, anak tetangganya.

Itu yang sedari tadi Sohyun ingat selama dijalan, sesungguhnya ia tengah mencoba menutupi kecemasannya pada Jungkook yang sekarang pasti masih di tempat yang Sohyun yakini sering cowok itu kunjungi.

Lebih dari tiga tahun Sohyun mengenal Jungkook yang terkenal dengan sifat dinginnya, ia mulai belajar mengenai satu hal bahwa cowok seperti Jungkook tidaklah sempurna karena pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna.

Atensi seorang Jeon Jungkook memang tak dapat terelak sedikitpun, hingga Sohyun yang sedari tadi berdiri seperti patung didepan pintu gerbang tersentak saat sebuah tangan besar menepuk puncak kepalanya diikuti dengan tarikan lembut pada bahunya, mengajak Sohyun untuk bangkit dari lamunannya.

Sesaat cewek itu hanya mampu diam membatu dengan mulut menganga memandang satu atensi dihadapannya, respon hati dan otaknya sekarang tidak sinkron karena serangan tiba-tiba itu. Tapi, kemudian Sohyun berhasil menyadarkan diri dan memaksakan senyum.

Sambil terkekeh kecil ia menelisik setiap inci tubuh Jungkook yang masih mengenakan seragam, cowok itu tak mengatakan apapun melainkan hanya menyuruh Sohyun masuk ke dalam dengan isyarat.

Bukannya menurut, Sohyun malah mendekat lalu menyentuh sebelah pipi Jungkook dengan pandangan kosong. Seperti hatinya yang sedari tadi sakit juga bingung hendak melakukan apa lagi jika cowok dihadapan nya ini kembali mengalami hal buruk yang pernah ia alami dua bulan lalu

" Pacarku ganteng banget... " Kata Sohyun lirih. Matanya mendadak berkaca-kaca, jemari lembut itu mencubit pipi bulat Jungkook.

Jungkook tentu kaget melihatnya dan segera menghapus air mata Sohyun, menggeleng cepat melarang gadis itu menangis tersedu-sedu begini apalagi yang membuatnya sakit saat mengetahui bahwa penyebab Sohyun menangis ialah dirinya.

Not, UNDERSTAND 2 || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang