3. || Tinggi, Yakin?

151 45 7
                                    

Vote dulu sebelum baca..

   Vote dulu sebelum baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Bunyi nyaring lonceng sekolah mengumumkan bahwa kelas telah usai, seluruh guru menyelesaikan kegiatan mengajar dan mempersilahkan para siswa untuk pulang. Hanya sebuah perintah lisan sederhana itu yang dengan singkat mengubah wajah masam mereka karena mungkin kesal dengan guru ataupun pelajarannya.

Begitu pula sepasang remaja yang kini masih terlelap di ruang UKS. Itu tadi, Ketika bunyi bel sekali lagi dibunyikan cowok bergigi kelinci itu perlahan membuka mata.

Beberapa saat memandang sekitar memastikan dugaan kalau dia memang di UKS.

Jungkook terduduk dengan sisa tenaga yang ada, tubuhnya mendadak sakit saat bangun tidur, padahal tidak banyak yang ia lakukan selama di lapangan.

Jungkook hendak beranjak keluar, namun niatnya urung Ketika lengannya merasakan sebuah genggaman hangat. Cowok itu menoleh dan mendapati Sohyun yang menatapnya sendu, ada senyuman yang dipaksakan di wajah cantiknya.

Rupanya Sohyun sudah bangun.

Jemari cowok itu bergerak mengusap lembut Surai Sohyun, hatinya seolah terpukul batuan gunung ketika buliran bening mengalir deras membasahi pipi gembul gadisnya.

" Nggak usah nangis lagi. Cengeng banget kayak bocah, " Ujar Jungkook, berniat menghibur.

Hal itu tidak merubah raut wajah Sohyun, cewek itu malah semakin memanyunkan bibir lalu memukul punggung lebar Jungkook.

" Masih aja nge hina gue timpuk tabung oksigen beneran kamu. " Ancam Sohyun yang hanya dibalas kekehan berat milik Jungkook.

Jungkook mengecek jam di ponselnya mengabaikan Sohyun yang masih mengumpati ya.

" Udah Sore ni. Aduh--masih ada kerjaan yang belum selesai lagi! " Jungkook menaruh ponselnya kasar lalu menyibak Surai cokelatnya kebelakang.

Jungkook beralih menatap Sohyun yang tengah merapikan buku-buku ke dalam tas sekolahnya. Di atas meja ada bekas kompresan dan baskom air, dan segelas air putih yang telah habis.

Jadi, dari tadi Sohyun disini menunggunya bangun bukan kembali ke kelas. Dan meninggalkan pelajaran matematika pak Joko yang terkenal galak itu demi dirinya.

Jungkook mendesah pelan, lantas beranjak turun dari brankas. Sohyun hendak membantu namun Jungkook tepis walau perutnya masih kram dan nyeri.

" Jungkook jangan maksain diri, biar aku aja yang pakein sepatunya. " Ujar Sohyun mencoba meraih sepatu di tangan Jungkook.

" Nggak usah. "

" Tapi--- "

" Ck. Gue bukan orang lemah, Sohyun. Nggak usah berlebihan. " Tolak Jungkook dingin.

Not, UNDERSTAND 2 || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang