bagian #O2

56 11 0
                                    

Dua anak yang menduduki sekolah dasar saling berdiam diri dalam ruangan, dikamar Kenma. Kenma hanya fokus memainkan game nya, namun matanya sesekali melirik Kuro yang sepertinya ingin bermain hal lain.

"Mau main yang lain?" Tanya Kenma, game nya masih menyala tentunya.

"Emmm boleh?" Tanya Kuro ragu, dipegangnya erat bola voli yang memang sejak tadi ia bawa.

"Boleh." Jawab Kenma lalu beranjak mematikan game nya.

"Kalau gitu ayo main voli!" Seru Kuro dengan wajah berseri lalu segera keluar dari kamar Kenma.

Kenma hanya tersenyum tipis melihat Kuro yang terkesan menggemaskan. Dirinya juga beranjak dari kasur nya lalu menyusul Kuro.

"Kenma aku lempar ya bola nya!!" Seru Kuro agar Kenma bersiap menerima bola yang akan ia layangkan.

"Iya!" Jawab Kenma lalu berfokus pada bola yang dilayangkan Kuro tangan nya sudah terlihat mantap untuk menerima bola itu.

BUGHH

"HAHAHAAHA" tawa Kuro pecah melihat Kenma yang tadi nya siap untuk menerima bola malah mendarat pada muka Kenma.

"Aduh..." Kenma meringis sakit memegangi hidungnya yang terasa sangat sakit.

"E—ehh berdarah" Kuro yang melihat darah yang keluar dari hidung Kenma menjadi panik, buru-buru ia menghampiri Kenma. Wajah khawatir Kuro tercetak jelas.

Ditariknya tangan Kenma lalu berjalan kearah kedai terdekat dari lokasi mereka saat ini untuk membeli es agar meredakan pendarahan di hidung Kenma.

"Kamu tunggu sini aja, jangan tempat panas." Ucap Kuro lalu dirinya segera masuk ke warung itu untuk membeli es agar pendarahan di hidung Kenma berhenti.

Kenma hanya duduk menunggu sambil menutup hidungnya agar darahnya tidak terus mengalir. Apa karena cuaca yang panas ya jadi mudah mimisan?

"Kenma ini es sama tisu!" Kuro menyerahkan sekitar empat lembar tisu dan sebungkus es krim vanilla.

"Makasih." Kenma mengambil tisu itu disumbat nya kedua hidungnya. Lalu mulai memakan es krim yang tadi diberikan Kuro.

Kuro terus menatap Kenma, mata nya seperti ingin menangis. Bukan karena es krim nya namun karena dirinya yang membuat Kenma terluka.

"Kamu beli satu doang?" Tanya Kenma sambil menoleh, menatap wajah Kuro.

"Iya, uangku cuman cukup beli satu." Jawab Kuro. Kenma menyadari kalau Kuro ini sangat menyesal, tapi sepertinya dia tetap menginginkan es krim yang sedang ia makan, namanya anak kecil.

"Kamu mau?" Tanya Kenma sembari mengarahkan es krim ke wajah Kuro.

Kuro terlihat senang dengan tawaran Kenma tapi teringat kembali apa yang ia lakukan pada Kenma.

"Nggak... Maaf..." Ucap Kuro, jari-jari tangan nya terlihat ia mainkan karena gugup.

Kenma tersenyum tipis lalu menepuk punggung Kuro. Lalu mendekatkan es krim nya ke mulut Kuro.

"Sudah, nggak terlalu sakit kok. Nih makan, jangan merenggut gitu." Ucap Kenma. Kuro membuka sedikit mulutnya lalu memakan sedikit es krim itu.

"Enak...hik" setelah memakan es krim itu Kuro menangis entah apa yang membuatnya menangis.

"Loh kok nangis sih.. padahal aku yang kena bola loh.." ucap Kenma lalu berusaha menenangkan Kuro.

"Huaaa—habisnya aku...hik...yang buat Kenma berdarah..huk" tangisannya bertambah kencang, tapi tetap terus memakan es krim yang diberi oleh Kenma.

"Nangis kok sambil makan." Ucap Kenma, tangannya menggusak kasar rambut hitam milik Kuro. Padahal Kuro lebih tua daripada Kenma tapi ternyata cukup mudah untuk menangis.

"Hehehe" Kuro terkekeh sambil masih sedikit cenggukan. Habis nangis tertawa, ya begitulah anak kecil mudah dibuat menangis dan mudah dibuat tertawa.

.
.
.
.

"Mau sampai kapan kamu bengong, pulang sana." Ucap Kenma menyadarkan Kuro yang sedang memikirkan masa kecilnya bersama Kenma.

Digusaknya rambut kenma dengan lembut lalu tersenyum didepan wajah Kenma.

"Ap—"

"Kamu tumbuh dengan baik" ucap Kuro, dirinya seperti ibu yang berhasil membesarkan anak nya, dan bangga karena anaknya menjadi anak baik.

Wajah Kenma memanas, dipukulnya wajah Kuro agar menjauh dari wajahnya.

"Sinting." Lirihnya.

Roti Selai ft. haikyuu!! && KuroKen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang