terperangah

68 9 0
                                    

Awas typo berserakan..




Seperti sebelumnya kelas kapal masih belum punya wali kelas yang membuat mereka tak melaksanakan pelajaran apapun bahkan sudah hampir dua minggu.


Dan seperti biasanya pula mereka melakukan aktivitas yang di luar nalar seperti saat ini, bangku dan meja mereka susun rapi di semua sudut kelas menyisakan ruang tengah yang kosong melompong.


Beberapa dari mereka tengah menikmati nyaman dan dinginnya lantai layaknya paus terdampar, ada juga yang duduk di atas bangku yang cukup tinggi. Bermain seolah memerankan film bajak laut membuat mereka lebih terlihat seperti anak anak teka ketimbang siswa SMA yang sudah memiliki KTP.


Permainan mereka berhenti seketika saat pintu kelas di gedor secara berutal. Jimin sebagai ketua kelas beranjak dari duduknya dan membukakan pintu untuk tamunya.

"Eh wheein gue kira siapa, ada apa?" Gadis yang di panggil wheein tersebut tak langsung menjawab, ia tengah menstabilkan nafasnya yang tersenggal. "Masuk dulu wheein" gadis itu menggeleng, ia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tak sampai.

"Nih minum dulu" seungcheol memberikan wheein sebotol air, gadis itu langsung menerimanya dengan sigap dan menenggaknya sampai habis tak tersisa "buset, lu abis lari marathon apa begimane? Aus banget keknya" timpal jisoo

"Nayeon-"

"Dia dimana?" Potong song dari sorot matanya ia benar benar khawatir, Ia baru sadar bahwa gadis itu tadi izin pergi ke kamar mandi dan belum kembali sampai sekarang "jawab" lanjutnya

"Tunggu ngapa, lu kaga liat dia kecapean, nafasnya aja belon teratur keknya dia abis di kejar setan" timpal sungjae

"Nayeon, tadi pas keluar kamar mandi gue liat dia di cegat ama kakak kelas-" belum selesai ngomong para kaum hawa yang disana langsung menuju tkp. "Trus?" Timpal yuta,
"gue gak berani negur karena gue takut, jadi gw langsung lari buat minta bantuan kalian" jawabnya.

"Makasih buat infonya ya in, lu bisa balik ke kelas lu" ujar Johnny, bukannya beranjak pergi gadis itu menunduk, wajahnya berubah menjadi ketakutan "lu gak usah khawatir, mereka gak bakal berani gangguin elu, kita jamin" ujar Johnny setelah mengetahui raut wajah gadis itu.

"Semoga" balas gadis itu kemudian beranjak pergi.

"Yut lu jagain mereka" pinta Jimin, yuta membalasnya dengan anggukan kemudian berlari kencang menyusul para gadis.

















Setelah sampai di tkp, betapa kagetnya mereka melihat nayeon tersungkur di lantai dengan kakak kelas yang tertawa terbahak bahak berjumlah tujuh orang, tidak adil bukan? Sangat.

"Oh lihat, pelakor ini memanggil kawanannya" ucap salah satu dari mereka yang terlihat paling menonjol, membuat teman temannya terkikik geli "kalian akan bernasib sama seperti teman kegatelan mu itu" ia berjalan maju beberapa langkah tepat di hadapan yooa.

"Kelas kapal? Jangan karna nama aneh dari kelasmu itu kalian bisa belagak seperti penguasa di sini, dan hari ini akan ku buktikan bahwa kalian bukan apa apa selain sampah tak berguna" timpalnya lagi sambil menunjuk nunjuk bahu yooa dengan jari telunjuknya.

"Gak usah banyak bacot bangsat" dengan sekali pukulan yooa dengan mudah membuat ketua dari geng cap cicak itu tersungkur ke lantai, semuanya menjadi ricuh tak karuan, mimi yang memang seorang petinju itu dapat mengalahkan mereka dengan mudah.


Jisoo yang emang gak pernah main tangan jadi gatel sendiri ia menampar salah satu dari mereka ntah siapa namanya dengan sekuat tenaga bahkan suara tamparan nyaring hingga memenuhi satu ruangan.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kelas Kapal | 95LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang