ɓɑɓყ ᥴɦɑη ¡! [haechan]

Doggy~

Mungkin lama-kelamaan ff ini bahasanya jadi non baku
/suit smail

Enjoy!

⊹ ࣪🌻 › ◂ bag:2 { Dog } ִֶָ › 🐻࣪˖ ⌕ ▸

3 years later....

"Nono yuuung~" Haechan terus merengek sembari menggelendoti lengan kekar Jeno.

Ngomong - ngomong mereka sedang duduk di sofa sambil menonton Spongebob di tv.

"Tidak Haechan-ie "

Anak berusia tiga tahun itu merengut "Icc, Echan au pihaya anjinn!"

"Tidak boleh"

Haechan turun dari sofa lalu menghentakkan kakinya kesal "Caca ja boyeh, ca Echan da boyeh?!"

Jeno mengernyit kala mendengar nama yang agak asing "Caca? Who?"

"Caca! Ma pyen! Ca Nono yung da tau, yann mahnna di sebyang taman tu yoh yuung!"

Jeno mengangguk paham lalu menggumam "Ooh, bocil meresahkan itu"

Meresahkan? Iya, soalnya bocah yang bernama asli Yeh Shuhua pindahan dari taiwan dua tahun lalu itu songong sekali, menurut Jeno.

Ia pernah di suruh mengambil anak burung di sebuah sarang yang berada di atas pohon yang cukup rendah.

Tetapi Jeno menolak, takut-takut nanti induk si anak burung mematuknya kan.

Tapi karena Shuhua anaknya keras kepala, ia mengancam akan memberitahu ibunya jika Jeno menolak.

Jeno jadi ngeri sendiri mengingat Soojin, (ibu tiri Shuhua) yang suka sekali mencubiti pipinya sampai memerah.

Jeno saat itu hanya bisa menghela napas lalu mengalah dan mengambil anak burung itu, tentu saja sambil berdoa semoga sang induk tidak ada di sarangnya.

Namun sepertinya nasib Jeno tak terlalu baik waktu itu.

Sebelum menyentuh sarang ia merasakan basah pada kepalanya. Jeno mendongak dan seketika ia menyesal kenapa ia mau mau saja menuruti perkataan anak itu.

Berakhir Jeno yang dipatuk sang induk burung dan mendapatkan bonus kotoran burung di kepalanya.

"Heuung, Nonoo yuuung. Echan mau pihaya anjin, boyeh yaaa piiiicc!" Haechan memelas.

Jeno menghela napas "Tanya Taeyong hyung ya"

Haechan merengut bersiap untuk menangis.

Sedangkan Jeno lagi-lagi hanya bisa menghela napas.

'Duh, mereka kapan pulangnya sih!? Huhuu mamaa, cape'

"HUWEEEEEEEEEE!"

｡ ˚ ִֶָ ꒰ ͜͡ఎི 🐻 ໒ྀ͜ ͡꒱ ִֶָ˚｡

"Hmm, pelihara anjing ya? Tidak buruk"

Haechan melompat-lompat girang.
"Boyeh ttan?!"

Taeyong mengangguk, setelahnya ia tersenyum jahil.
"Boleh"

"YEEYYYYY!"

"Ten"

Ten berdehem.

"Vidio" Ucap Taeyong seraya tersenyum jahil, membuat Ten ikutan tersenyum meresahkan.

"Owgheyy, tumben? Ntar kalo nangis bukan gue loh ya." Ten membuka laci di samping tempat tidurnya, lalu mengambil salah satu hp nya yang khusus untuk per-galerian.

Ten itu punya 3 hp. Yang satu buat sekolah, yang satu buat nge-game dan sejenisnya, yang satu lagi buat foto/vidio.

Nggak kayak yang baca. Cuman punya 1, kentang pula. 🙄
Bercanda.

"Boleeeeh, tapi coba bilang 'es' dulu"

"Otay!"
"Ecccc" bibir haechan monyong-monyong gemes. Ten yang lagi nge-vidioin ngakak tanpa suara.

"Esss"

"Ecccc"

"Es!"

"Ecc! Hnggg cucah!" Pipi haechan menggembung karena kesal. Gemes banget😭

Taeyong tertawa, sedangkan Ten udah megang perutnya yang sakit gara-gara nahan ketawa.

"Nggak bisa ya? Yasudah, bilang 'ka' saja"

Haechan mengangguk lalu mencoba bilang 'ka'

"Tta"

"Kaa"

"Tta!"

"Ka!"

"Tta.."

Bibir Haechan melengkung ke bawah. "Huhuu cucaaaah uda!"

"Coba bilang err"

"Ey"

"Errr"

"Eyyy!"

"Err"

"Hnggg. Hiks"

Ten ketawa sampe gegulingan di kasurnya, vidionya sudah di pause kok. Mau kasihan tapi gemes dia.

｡ ˚ ִֶָ ꒰ ͜͡ఎི 🐻 ໒ྀ͜ ͡꒱ ִֶָ˚ ｡

"Jadi pelihara anjing beneran?" Tanya Jeno.

"Agak ragu sih"

Renjun memutar bola matanya malas.
"Gimanasi"

Taeyong menghela napas. "Gimana ya...takutnya nanti Haechan terlalu fokus sama anjingnya. Kita juga yang terlupakan" Ucapnya mendramatisir.

Ten mendengus. Tangannya ia tahan untuk tidak menampol Taeyong.
"Alay banget sumpa. Ok jadi kan? Gue aja yang beli. Santuyy. besok juga udah dateng"

"Hmm, y"

Ten bersorak riang lalu masuk ke kamarnya.

Mark menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Kok... gue ragu ya?"

｡ ˚ ִֶָ ꒰ ͜͡ఎི tbc ໒ྀ͜ ͡꒱ ִֶָ˚ ｡

Aku... agy potek ges.

Soojin hengkang dri (g)i-dle membuatku patah hati💔
Liat judul gc neverland 'Soojin💜'
Ku kira back hiat malah hengkang💔

Ayo hibur aku