"berani banget Lo jadi cewek!, Mau gue.....cium?"
Pertanyaan tersebut membuat layna membungkam
"Kenapa?Gak berani?" Tanya Ruzain sambil bersekap dada
"Gue gak jawab bukan berarti gue gak berani!" Ucap layna lantang
"Oke, sini Lo gue cium!" Perlahan tapi pasti Ruzain mendekatkan dirinya pada tubuh layna dan mulai memajukan wajahnya tak peduli dengan orang yang menonton aksi mereka
Melihat ruzain mulai mendekatkan wajahnya mata layna membulat sempurna.
Prakk
Ruzain menghentikan aksinya saat sebuah tangan mendarat mulus tepat di pipinya
"BERANI BANGET LO CIUM CIUM TEMEN GUE?!" Bentak Larissa yang baru saja menampar pipi Ruzain
"Jadi Lo mau di cium juga sini sini, gue juga mau berbagi" ucap ruzain sambil mengkode lewat tangannya
"Ogah gue dicium modelan kayak Lo!" Sentak Larissa tersulut emosi
"Jadi Lo maunya di cium Wira?" Tanya Ruzain sambil memiringkan
Sudut bibirnya"Lo keterlaluan banget ya?!" Tanya layna yang sudah mulai emosi mukanya berwarna merah padam
"Hey... Lo itu tau apa? Sedangkan Lo murid baru di sini! Ucap ruzain cukup keras
"Udahlah ruz, perempuan itu ruz" ujar Aldi menenangkan Ruzain
"Oh jadi mentang mentang gue cewek gue gak berani lawan Lo pada?!" Sambung layna
"Udah na, sini kita kantin aja nanti waktu istirahatnya keburu habis" ujar Queensha menimpali sambil menarik tangan kanan layna untuk segera pergi dari tempat itu
"Oh shit cantik banget tu cewe"
Ujar alvino melongo sedangkan Ruzain hanya menatap dingin punggung gadis itu yang mulai menghilang dari pandangannya"Lo kalo cewek cepet banget" setelah sekian lama akhirnya Wira membuka suara hanya untuk membalas perkataan alvino
"Ya biarin lah" tukas alvino
"Udahlah ngapain di urusin yuk" ajak Ruzain pada teman temannya
"Kemana?"
"Kantin bego!" Jawab Ruzain tepat di depan wajah alvino
"Oh"
Mereka melangkah menuju kantin tapi baru saja selangkah berjalan bunyi suara yang tak asing terdengar di telinga mereka
Kriiing kriiing
"Yahhhhh, udah masuk!" Rengek Dirga karena mendengar suara bel berbunyi
"Mampusss gimana keadaan cacing gue kalo kayak gini?" Ujar Ruzain sambil mengelus perutnya
"Fiyuuhhh baru aja mau ke kantin udah bel" tambah Aldi
"Yaudahlah gimana lagi? Istirahat ke dua aja" ucap Wira menengahi perbincangan yang unfaedah itu
"Tapi istirahat ke dua itu waktunya dikit banget" ucap dirga memilin jarinya
"Iya keburu mati gue nunggu istirahat ke dua" sambung Ruzain
"Yaudah yuk masuk" ajak Wira
"Iya!" Jawab alvino menghentak hentak kakinya layaknya seorang anak kecil yang ngambek
****
Kriiing kriiing
Bunyi bel menggema ke seluruh sudut SMA GRISVER.
Para siswa siswi berhamburan keluar dari kelas mereka menuju pintu gerbang untuk pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
RUZAIN BRATAJAYA
Novela JuvenilTak kenal adalah awal dari sebuah kisah ini. Pertemuan pertama yang tidak di sangka sangka dan pada akhirnya berubah menjadi rasa cinta. Cerita ini di tulis untuk mengenang masa masa indah bersamanya walau banyak melewati rintangan kehidupan yang di...