Part 2 [SUDAH DI REVISI]

406 60 103
                                    

Hai, pa kbr😏
Jga kesehatan ya, jngn lupa bersyukur buat hri ini sksksk.
Budayakan komen dan vote ya, aku doa in yg udh vote sma komen selalu di berikan kenikmatan oleh Tuhan.
Yg nggk ... semoga harimu senin terus😚👍
Enjoy!

Happy reading🐣

"It's not always easy, but that's life, be strong because there are better days ahead."
•Mark [NCT]
.
.

Kini, Alisya dan kedua orang tuanya tengah berada di meja makan. Aira menyiapkan beberapa lauk dan juga nasi, dan Alisya sedang menyiapkan 4 piring beserta alat makan lainnya.

"Sya, tolong panggilin Abang gih. " Alisya mengangguk lalu pergi dari ruang makan dan menuju ke kamar Arkan.

"Abaaaanggg, woi! Buka woi! " ujarnya dari luar kamar. Serasa tak mendapatkan jawaban ia berniat untuk mendobrak pintu hitam itu. Alisya mengambil ancang-ancang untuk mendobraknya.

Ckleek

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan Arkan yang tengah fokus pada Hp game nya. Ah! Rupanya ia tengah memainkan game online.

Alisya menggeleng lalu memukul keras lengan Arkan.

"Aduh, saakit anjir. Sini gantian biar tau rasanya, " balasnya nyolot namun dengan mata yang terarah pada game. Tangan Alisya dengan cepat mengambil hp gamingnya, lalu di letakkan di saku depannya sebagai ancaman.

"Nih, ambil aja sendiri udah gede kan. Nih ambil, " ucapnya dengan senyum yang menantang.
Arkan memandang adiknya kesal, lalu berjalan dengan menghentakkan kakinya dan menuju ke lantai bawah.

Alisya tersenyum miring, "Mampus kan lo, nggak bisa ngelawan, " ucapnya kemudian tersenyum miring lalu menyusul ke bawah.
.
.
.

Di meja makan sudah ada keluarga lengkap yang tengah menikmati makanan masing-masing. Mereka makan dengan segala candaan receh, dan garing.

"Bang, mau makan nggak itu sayap nya. Kalo nggak buat gue, " tanyanya sembari menatap sayap ayam yang tinggal satu. Mata Arkan teralihkan lalu mengambil cepat sayap ayam yang tersisa.

"Yeeee, ini jatah gue. Lo udah makan 2 tadi, " jawabnya ngegas. Alisya memutar bola matanya malas lalu mengambil nugget dan memakannya.

"Oh iya aku lupa, " ucapnya lalu pergi ke wastefel untuk cuci tangan dan menuju ke kamarnya.

Ia turun dengan kedua tangan yang di letakkan di balik punggungnya sembari tersenyum merekah.
Alisya langsung duduk lalu meletakkan 1 piala berukuran sedang dengan di atasnya ada lambang anak panah dan juga panah.

Danu, Aira, Arkan tercengang. Mereka tercengang bersama lalu melirik Alisya, ia mengangguk lalu ....

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

Arkan menatap Alisya intens lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Ini, punya lo. Bukan nyolong kan, " tanya Arkan dengan wajah yang curiga. Alisya mengangguk sembari tersenyum manis, Aira menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

"Astaghfirullah Alisyaaa, kamu kok nyolong sih. Bunda nggak ajarin itu loh, kamu boleh mau menang tapi nggak gini juga. Kalah ya kalah, menang ya menang, jangan nyolong dong, " ucap Aira.
Alisya tersenyum paksa, lalu menghirup napas dalam-dalam.

"Oke, ini punya Alisya sendiri. Ini, Alisya menang lomba Panahan yang kemarin di kirim ke Turki, ini bukan nyolong Yah, Bun, Bang. Ini 100% usaha Alisya sama Aiden, nggak ada unsur nyolong kok. Alisya sama Aiden berusaha keras kok, sampai hasilnya gini, " jelasnya dengan sabar. Danu menggeleng tak percaya apa yang di katakan oleh putrinya.

He Is My Husband! [ ENGGAK UP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang